TEMPO.CO, Jakarta - Setiap tanggal 24 Maret diresmikan oleh World Wide Fund (WWF) sebagai aksi bersama untuk mematikan lampu selama satu jam atau disebut Earth Hour. Gerakan dasar ini dilakukan demi membuktikan komitmen Anda terhadap perubahan iklim di dunia. Mengurangi penggunaan energi secara keseluruhan dan mendorong penyerapan sumber energi terbarukan memiliki manfaat ganda bagi kesehatan.
Dimulai tahun 2007, gerakan Earth Hour kini dirayakan di lebih dari 180 negara dan wilayah sebagai momen solidaritas global bagi planet Bumi. Ketika keragaman hayati global menurun pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya, Earth Hour akan memusatkan upayanya dalam tindakan untuk menggalang dukungan arus utama terhadap keanekaragaman hayati dan alam. Baca: Kecemasan Jadi Faktor Utama Sulit Tidur? Waspada Kanker Mengintai
“Earth Hour adalah kesempatan kita untuk menggunakan kekuatan kita, sebagai individu dan sebagai kolektif, untuk menuntut dan mengambil tindakan melindungi jaring kehidupan ini sebagai imbalan atas semua yang diberikannya kepada kita,” ungkap Direktur Jenderal WWF Internasional, Marco Lambertini, dikutip dari Earth Hour.
Tahun 2018 ini, tim WWF dan Earth Hour di seluruh dunia akan menggunakan gerakan Earth Hour untuk menyoroti masalah lingkungan yang paling relevan di tiap negara atau wilayah. Di Kolombia, contohnya, orang-orang akan menyerukan agar negara tersebut berkomitmen untuk menghilangkan aktivitas penebangan pohon pada tahun 2020. Prancis diperkirakan akan bergerak untuk melindungi 5 juta kilometer persegi lautnya dalam melestarikan ekosistem laut. Di Guatemala, warga akan meningkatkan tindakan mereka tentang pentingnya konservasi air tawar. Dan di Nepal, WWF akan memobilisasi dukungan publik untuk masa depan energi bersih dan terbarukan bagi semua penduduk. Baca: Chelsea Islan Main FIlm Horor, Intip Riset tentang Film Horor
Dilansir dari situs World Health Organization (WHO) Eropa, sektor kesehatan merupakan salah satu pengguna energi paling intensif yang dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dengan merasionalisasi penggunaan energi. Manfaat kesehatan lainnya adalah seperti pengembangan perangkat medis yang rendah dan tidak berenergi juga konservasi air dan penyimpanan air di tempat yang aman. Di Inggris, misalnya, limbah daur ulang dan solusi hemat energi berdasarkan National Health Service diperkirakan menghemat hampir £ 180 juta (Rp 3 triliun) setiap tahunnya.
Langkah-langkah dalam gerakan Earth Hour juga dapat membantu sektor kesehatan beradaptasi dengan efek perubahan iklim yang ada. Misalnya, rumah sakit yang hemat energi akan membuat pasien tetap dingin dan hangat di musim dingin, kemudian desain rumah serta rumah sakit yang memfasilitasi ventilasi alami akan meningkatkan aliran udara. Hal ini dapat mengontrol infeksi dan ketahanan yang lebih baik terhadap gelombang panas, sekaligus mengurangi ketergantungan setiap orang pada mesin pendingin ruangan.
EARTHHOUR | EURO WHO