Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pentingnya Vitamin B untuk Saraf dan Perbaiki Kesemutan

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi obat-obatan/vitamin/suplemen. REUTERS/Srdjan Zivulovic
Ilustrasi obat-obatan/vitamin/suplemen. REUTERS/Srdjan Zivulovic
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kita mengenal banyak vitamin dengan beragam manfaat. Vitamin A, C, dan E populer di kalangan kaum hawa untuk mencerahkan kulit serta menopang daya tahan tubuh kala kesibukan menumpuk. Namun jangan abai terhadap vitamin lain. Vitamin B misalnya, amat penting khususnya bagi Anda yang memiliki riwayat diabetes dan penyakit ginjal kronis. Kedua penyakit ini kerap berujung pada kerusakan saraf. Vitamin B1, B6, dan B12 bisa menjadi penyelamat. Baca: Ramai Cacing di Ikan Makarel, Ini Kata Ahli Parasitologi

Vitamin B1 salah satu anggota keluarga vitamin B kompleks yang larut dalam air. Vitamin ini mengubah karbohidrat menjadi glukosa, untuk menghasilkan energi bagi tubuh termasuk saraf. Dokter Kulit Manfaluthy Hakim menjelaskan vitamin B1 bersama B6 dan B12 bersinergi untuk menjaga dan memperbaiki sistem saraf. Sama seperti rambut rontok digantikan oleh rambut baru untuk regenerasi, saraf pun melakukan hal yang sama.

“Secara umum, vitamin B1 dan B6 menutrisi saraf agar bekerja maksimal. Bedanya, B1 sebagai sumber energi saraf sedangkan B6 fokus pada perbaikan transmisi saraf. B12 merupakan bahan baku regenerasi sel-sel saraf. Ia memulihkan dan menjaga sel saraf dari kerusakan. Asupan vitamin B1, B6, dan B12 dapat dipenuhi dengan mengonsumsi daging merah, kacang-kacangan, sayur, dan buah.” kata Manfaluthy kepada Bintang. Baca: Leukimia Sering Serang Anak, Waspadai Tandanya

Memenuhi kebutuhan vitamin B1, B6, dan B12 secara rutin mengecilkan risiko kerusakan saraf tepi atau neuropati (kelainan fungsi saraf). Penyakit ini ditandai dengan gejala sepele yakni kesemutan atau kebas yang berlangsung sering. Saat kebas terjadi dalam berbagai posisi tubuh, Anda patut curiga. Terkait frekuensi dan durasi kebas tidak sama pada setiap orang. “Jika sering kebas, atur ulang pola makan Anda dan lebih rajin berolahraga. Jika asupan gizi sudah seimbang dan olahraga sudah teratur tapi masih sering kebas, bisa jadi Anda mengalami defisiensi vitamin B,” kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Manfaluthy penyerapan vitamin B bisa terganggu ketika Anda keranjingan mengonsumsi alkohol. Alkohol mendistraksi konsentrasi tubuh dalam menyerap vitamin B. Selain alkohol, neuropati akan mengganas jika Anda memiliki riwayat diabetes, penyakit ginjal kronis, dan pola makan yang tidak sehat. Baca: Sumber Protein pada Ikan Lebih Baik dari Susu, Ini Alasannya

“Saat Anda memiliki riwayat penyakit dan gaya hidup seperti itu, kemungkinan mengalami neuropati meningkat. Pasien diabetes yang mengalami neuropati mencapai 35 persen. Ini tinggi. Sayangnya, riset kesehatan dasar negeri kita tidak mendata dengan detail prevalensi pasien diabetes yang menderita neuropati,” kata Manfaluthy.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

7 jam lalu

Ilustrasi anak minum obat. shutterstock.com
Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

Berikut saran memberikan obat demam pada anak sesuai dosis dan usia serta agar tak dimuntahkan lagi.


Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

8 jam lalu

Bawang merah. ANTARA/Oky Lukmansyah
Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

Bawang merah merupakan komoditi penting yang dibutuhkan masyarakat. Apa saja manfaatnya untuk kesehatan?


Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

22 jam lalu

Ilustrasi anak minum obat. shutterstock.com
Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

Parasetamol dapat diberikan ketika suhu anak 38 derajat Celcius ke atas atau sudah merasakan kondisi yang tidak nyaman.


Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

2 hari lalu

Ilustrasi obat. TEMPO/Subekti
Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

Pakar menjelaskan kasus anemia aplastik akibat obat-obatan jarang terjadi, apalagi hanya karena obat sakit kepala.


Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

2 hari lalu

Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.


Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

3 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

Sejumlah hal perlu diperhatikan dalam pola makan penderita Parkinson, seperti pembuatan rencana makan. Berikut yang perlu dilakukan.


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

6 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

7 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.


4 Obat Ini Diklaim Bisa Bikin Panjang Umur, Benarkah?

9 hari lalu

ilustrasi minum obat (pixabay.com)
4 Obat Ini Diklaim Bisa Bikin Panjang Umur, Benarkah?

Empat macam obat umum ini disebut berpeluang membuat orang panjang umur. Simak sebabnya dan penjelasan peneliti.


Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

12 hari lalu

Associate Professor Henry Surendra sebelumnya membahas kesenjangan pandemi dan kematian akibat Covid-19 di Indonesia/Monash University
Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah