Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mau Memodifikasi Kain Daerah? Kenali Dulu Etikanya

Reporter

Editor

Susandijani

image-gnews
Seorang perajin mengamati hasil akhir proses produksi batik di Pekalongan, Jawa Tengah, 31 Oktober 2017. Batik telah menjadi bagian dari budaya khas Nusantara bahkan telah ditetapkan sebagai warisan kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Non Bendawi UNESCO pada 2 oktober 2009 lalu. ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra
Seorang perajin mengamati hasil akhir proses produksi batik di Pekalongan, Jawa Tengah, 31 Oktober 2017. Batik telah menjadi bagian dari budaya khas Nusantara bahkan telah ditetapkan sebagai warisan kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Non Bendawi UNESCO pada 2 oktober 2009 lalu. ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Keragaman budaya pada selembar kain tradisional seakan tidak pernah habis sebagai dasar inspirasi untuk membuat suatu karya kreatif, salah satunya adalah fashion. Tak heran, kain-kain daerah kini semakin gencar supaya diaplikasikan dalam perancangan busana.

Namun, dalam perancangan sebuah busana berbahan dasar kain daerah memang perlu ada perhatian dan pemahaman yang benar dari para perancang busana. Pasalnya memodifikasi atau memakai kain daerah ada aturannya.

Baca juga:
Waspada Cacing, Begini Memastikan Makanan Kaleng Aman
Kakak Zaskia Sungkar Meninggal Akibat Autoimun, Simak Gejalanya
Cacing Anisakis Sp, Hanya 2 Cm Tapi Perut Bisa Nyeri Hebat

Desainer Merdi Sihombing menjelaskan dibalik kain daerah terdapat cerita yang sudah lama ada. Sehingga kain tersebut memiliki kekhasan yang tidak diperbolehkan untuk diobrak-abrik lagi . "Biarkan ada ceritanya di situ," kata Merdi ditemui di Jakarta Convention Center.

Misalnya saja, katanya, pemotongan kain adat daerah tidak diperbolehkan. Apabila seorang desainer menginginkan untuk menggunakan kain adat dalam sebuah busana, namun tidak ingin menggunakannya secara keseluruhan maka desainer dapat melakukan rekayasa ulang kain.

Rekayasa yang dimaksud tersebut adalah dengan membuat kain baru dengan motif yang terinspirasi dari kain adat tersebut.

Senada, desainer Musa Widyatmodjo mengatakan, untuk kain adat yang sudah jelas peruntukannya sejak zaman nenek moyang memang tak boleh diacak-acak. Kain adat yang dimaksud tersebut adalah kain yang digunakan untuk upacara yang sakral seperti pernikahan, kematian, atau acara adat lainnya. Hal tersebut dilakukan supaya tidak mengurangi nilai budaya itu sendiri.

"Kalau kain yang dipakai untuk upacara adat, ya sudahlah jangan sok kreatif. Nenek moyang memang sudah menentukan peruntukannya, sudah sesuai dengan pakemnya," ujar Musa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia mengatakan banyak orang mengakui sebagai masyarakat yang berbudaya. Namun, apabila mengobrak-abrik atau memotong kain warisan budaya, " berbudaya yang seperti apa?," katanya.

Selain itu, Musa melanjutkan, kain adat juga memiliki motif-motif yang khas dan disakralkan. Salah satu contoh, katanya, kain slobog juga sudah banyak dijadikan busana. Kain slobog merupakan kain yang digunak sebagi penutup jenazah. Oleh karena itu, menurutnya kurang tepat apabila digunakan untuk momentum yang kurang tepat.

"Kalau dijadikan baju untuk pesta, itu sesuatu yang tidak ada pada tempatnya ," ujarnya.

Kendati demikian, menurutnya tak selalu kain daerah tidak boleh dipotong ataupun dimodifikasi pada busana tertentu. Musa mengatakan, hal tersebut dapat disiasati atau dilihat dari sisi kelangkaan. Apabila kain tersebut langka, kain itu dianjurkan untuk tidak dipotong. Namun, apabila kain tersebut masih bisa diproduksi, maka masih dapat didaur ulang guna menghasilkan busana yang bernilai tinggi.

"Intinya, kain tradisonal kita dapat bicara kelangkaan, kalau langka jangan dipotong. Kalau masih bisa dibuat silahkan [dipotong], karena kalau beli lalu dikoleksi ekonominya tidak akan bergerak.

Musa mengatakan aturan tersebut memang sempat membuat banyak desainer merasa takut untuk mengaplikasikan kain daerah pada rancangannya, sehingga banyak masyarakat yang memakai kain tradisional.

Namun, saat ini sudah para desainer sudah mulai mencoba untuk menggunakan kain tradisional daerah untuk diaplikasikan dalam busana rancangannya dengan siluet global. Selain bertujuan untuk melestarikan budaya juga untuk menggaet konsumen yang lebih muda.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tampil Kasual dengan Baju Flanel

23 jam lalu

Tampil Kasual dengan Baju Flanel

Baju flanel dapat dibeli baik di toko fisik ataupun toko online seperti Shopee


Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

9 hari lalu

Seorang gadis dengan blus ala boho chic menghadiri Coachella Valley Music & Arts Festival 2016, di Indio, California.  Matt Cowan/Getty Images for Coachella
Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

Gaya Boho Chic pada dasarnya adalah gaya santai yang menggabungkan unsur-unsur hippie, nomaden, dan vintage. Begini lebih jelasnya.


Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

13 hari lalu

Victoria Beckham. Instagram.com/@victoriabeckham
Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

Koleksi Victoria Beckham dan Mango yang terbaru dari rangkaian kolaborasi para penggemar street fashion


Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

18 hari lalu

Terdakwa kasus pencemaran nama baik, Ahmad Dhani mengenakan peci hitam saat menjalani sidang lanjutan di PN Surabaya, Selasa, 12 Februari 2019. Saat ini Dhani sedang menjalani sidang atas kasus yang terjadi di Surabaya. ANTARA/HO/Ali Masduki
Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

Peci yang identik dengan busana lebaran telah dikenal masyarakat sejak ratusan tahun lalu.


Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

29 hari lalu

Pegiat industri fashion di Yogyakarta mengikuti event  Ramadhan Runway 2024 yang digagas Indonesia Fashion Chamber di Yogyakarta 15-24 Maret 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

Komunitas Indonesia Fashion Chamber (IFC) Yogyakarta meyakini, besarnya pasar wisatawan di Yogyakarta menjadi anugerah tersendiri untuk terus menghidupkan ekonomi kreatif di Kota Gudeg.


Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

46 hari lalu

Desainer, pengusaha, dan direktur kreatif IKAT Indonesia, Didiet Maulana/Foto: Doc. Pribadi
Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

Didiet Maulana, Direktur Kreatif Ikat Indonesia memberikan tips padupadankan gaya berpakaian ala jurnalis.


Meraup Cuan di Kerajinan Kain Shibori

47 hari lalu

Rosalia Endah pengrajin kain motif Shibori di pameran Inacraft di Jakarta Convention Center pada Ahad, 3 Maret 2024. TEMPO/Desty Luthfiani.
Meraup Cuan di Kerajinan Kain Shibori

Bagaimana pengrajin asal Yogyakarta meraup keuntungan dari kerajinan kain shibori.


IDFES2024: Revolusi Fashion Lokal

6 Februari 2024

Revolusi Fashion Lokal dalam Indonesia Fashion Ecosystem Summit  (IDFES 2024)
IDFES2024: Revolusi Fashion Lokal

IDFES 2024 yang pertama di Indonesia ini bertema "Revolusi Fashion Lokal" yang akan menjadi creative hub untuk mendorong inspirasi.


Anies Baswedan Konsisten Tampil dengan Busana Formal di Debat Capres, Pengamat Mode Sebut Kode Ini

5 Februari 2024

Anies Baswedan Konsisten Tampil dengan Busana Formal di Debat Capres, Pengamat Mode Sebut Kode Ini

Anies Baswedan kembali tampil konsisten dengan gaya formal hingga debat capres kelima yang diadakan KPU. Pengamat mode kaitkan dengan kode.


Tampil Paling Formal, Anies-Cak Imin Kenakan Jas Hitam di Debat Capres Kelima

4 Februari 2024

Pasangan Capres-Cawapres no urut 01, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar tiba dalam debat capres terakhir di JCC, Minggu, 4 Februari 2024. Cuplikan YouTube KPU
Tampil Paling Formal, Anies-Cak Imin Kenakan Jas Hitam di Debat Capres Kelima

Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut satu Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN), tampil paling formal pada debat capres kelima.