Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Serat Penting, Tapi Berapa Dulu Takarannya? Hitung Yuk

Reporter

Editor

Susandijani

image-gnews
ilustrasi vegan atau sayur (pixabay.com)
ilustrasi vegan atau sayur (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, JakartaSerat merupakan salah satu zat yang tubuh butuhkan dengan asupan sesuai kebutuhan. Meskipun serat merupakan bagian penting dari diet yang sehat, makan terlalu banyak zat ini bisa berujung masalah.

Secara umum, makan terlalu banyak serat tak semerugikan jika mengkonsumsinya terlalu sedikit. Gejala umum bila seseorang kelebihan serat, antara lain: kembung dan kram perut.

Tak hanya itu, ada juga yang justru mengalami sembelit atau diare, dehidrasi, kehilangan berat badan, mual hingga penyumbatan usus walau kasus ini jarang terjadi.

Serat membuat gerakan usus lebih banyak dan hal ini juga memicu fermentasi dan pembentukan gas. Inilah sebabnya mengapa asupan serat berlebih sering memengaruhi sistem pencernaan.

Baca juga:
Asian Games 2018: No Medical No Games, Apa Artinya?
Festival Ceng Beng, Ikhlas Jadi Kunci Proses Kremasi
Dokter Terawan Dipecat IDI, Begini Reaksi Para Mantan Pasien

Serat sangat penting untuk gerakan usus yang sehat. Namun, terlalu banyak mengkonsumsinya bisa menyebabkan konstipasi.

Konsumsi makanan kaya serat sangat penting untuk menjaga sistem pencernaan tetap sehat. Hal ini juga terkait dengan menurunkan tekanan darah dan mengurangi risiko masalah jantung, diabetes, dan obesitas.

Namun, mengonsumsinya lebih dari 70 gram sehari dapat menyebabkan efek samping yang tidak nyaman, dan beberapa orang mungkin mengalami ini setelah hanya 40 gram.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Makanan semisal lentil, sayuran, buah dan sereal bisa menyediakan kebutuhan serat untuk Anda. Demikian seperti dilansir Medical News Today.

Sebuah studi pada 2012 menguji efek mengubah asupan serat dari 63 orang yang mengalami sembelit, kembung, dan sakit perut.

Dalam studi ini, individu yang mengurangi asupan serat mereka memiliki lebih sering buang air besar, kembungnya dan sakit perutnya berkurang.

Namun, terlalu banyak serat juga dapat menyebabkan kekurangan nutrisi, karena dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi penting.

Serat berikatan dengan mineral, termasuk kalsium, magnesium, seng, dan zat besi.

Jumlah serat asupan serat yang optimal bervariasi berdasarkan jenis kelamin, usia, dan status kehamilan seseorang. Namun, Akademi Nutrisi dan Diet di Amerika merekomendasikan 25 gram per hari untuk wanita dewasa.

Lalu, 38 gram serat per hari untuk pria dewasa. Untuk mereka yang telah berusia 50 tahun disarankan 21 gram khusus wanita dan 30 gram bagi pria. Kemudian, wanita hamil atau menyusui setidaknya 28 gram serat per hari.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Manfaat Kolin dan Sumber Asupannya

2 jam lalu

Ilustrasi telur bebek. pixabay.com/maloneyce
Manfaat Kolin dan Sumber Asupannya

Manusia membutuhkan nutrisi kolin untuk menjalankan fungsi normal tubuh dan kesehatan


Tak Cuma Dapat Ikan, Memancing Baik bagi Kesehatan Mental

13 jam lalu

Ilustrasi memancing. ANTARA/Ampelsa
Tak Cuma Dapat Ikan, Memancing Baik bagi Kesehatan Mental

Penelitian menemukan memancing bisa menurunkan risiko depresi, kecemasan, pikiran untuk bunuh diri, dan kondisi mental lainnya.


Heru Budi Tutup Sejumlah Puskesmas, Apa Itu UKM Center yang Menggantikan Fungsinya?

17 jam lalu

Dokter memeriksa pasien dengan gejala batuk dan sesak di Poli Batuk dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di Puskesmas Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta, Rabu, 23 Agustus 2023. Rata-rata dalam satu shift yang berlangsung sejak pagi hingga siang, sebanyak 60 pasien dengan gejala batuk dan sesak memeriksakan diri ke puskesmas tersebut. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Heru Budi Tutup Sejumlah Puskesmas, Apa Itu UKM Center yang Menggantikan Fungsinya?

Mengenal fungsi UKM Center yang gantikan sejumlah Puskesmas kelurahan di DKI Jakarta


3 Variasi Kreasi Resep Wortel

1 hari lalu

Ilustrasi wortel. Shutterstock
3 Variasi Kreasi Resep Wortel

Wortel termasuk salah satu bahan masakan yang bisa dikreasikan untuk berbagai resep


Bedakan Hobi dan Pekerjaan agar Waktu Istirahat Maksimal

3 hari lalu

Ilustrasi pria bekerja di depan laptop. Foto: Freepik.com
Bedakan Hobi dan Pekerjaan agar Waktu Istirahat Maksimal

Pekerja bisa memilih hobi atau aktivitas berbeda dari rutinitas pekerjaan sehingga dapat memiliki waktu istirahat yang berkualitas. Ini alasannya.


Ini Alasan Brokoli Disebut Superfood

3 hari lalu

Ilustrasi brokoli. Foto: Freepik.com/8photo
Ini Alasan Brokoli Disebut Superfood

Karena kaya akan nutrisi penting untuk kesehatan, brokoli disebut sebagai sebagai superfood.


Inilah 10 Sayuran yang Paling Menyehatkan

3 hari lalu

Ilustrasi sayuran. Unsplash.com/Inigo De la Maza
Inilah 10 Sayuran yang Paling Menyehatkan

Sayuran menjadi sumber nutrisi esensial yang diperlukan untuk berfungsinya tubuh secara optimal.


5 Bahan yang Tak Boleh Dicampurkan dengan Teh, Termasuk Lemon

5 hari lalu

Ilustrasi teh lemon atau lemon tea (Pixabay.com)
5 Bahan yang Tak Boleh Dicampurkan dengan Teh, Termasuk Lemon

Pastikan untuk tidak menggabungkan bahan lain saat menikmati teh karena dapat berdampak bagi kesehatan.


Langkah Promotif Preventif Diperkuat, DJS Kesehatan Terpantau Sehat

6 hari lalu

Langkah Promotif Preventif Diperkuat, DJS Kesehatan Terpantau Sehat

Upaya promotif preventif terus digalakkan BPJS Kesehatan selaku penyelenggara Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) demi mengendalikan angka penderita penyakit kronis.


Inilah Sederet Makanan yang Dapat Mengurangi Risiko Kanker Ginjal

6 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
Inilah Sederet Makanan yang Dapat Mengurangi Risiko Kanker Ginjal

Ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko penyakit kanker ginjal. Salah satunya perubahan dalam pola makan.