TEMPO.CO, Jakarta - Mengoleksi suatu hal mungkin menjadi pilihan hobi sebagian orang. Mulai dari koleksi tas bermerek, sepatu, pakaian, bahkan sampai berbagai macam souvenir seperti gantungan kunci, patung, tempelan kulkas, kartu pos dan banyak lainnya. Broto Happy Wondomisnowo, menjatuhkan pilihan koleksinya kepada boneka maskot acara pesta olahraga.
Saat dihubungi TEMPO.CO pada 5 April 2018, Broto menceritakan kegemarannya mengkoleksi berbagai boneka maskot bermula dari pekerjaannya sebagai wartawan olahraga pada saat itu. Ingin memiliki souvenir yang berbeda dari umumnya, ia pun memilih boneka maskot acara pesta olahraga. Baca: Segera Nikahi Sahabat Anda Jika Tanda - Tanda Ini Muncul
“SEA Games tahun ’93 di Singapur. Waktu itu maskotnya hewan singa. Itu pertama kalinya saya beli boneka maskot sebagai souvenir,” kataya. Awalnya, boneka maskot tersebut ia biarkan untuk menjadi mainan keponakannya. Namun, beberapa kali mendapatkan tugas liputan dan kembali membeli boneka maskot tersebut, membuat Broto akhirnya mulai mengoleksi boneka-boneka maskot.
Untuk boneka maskotnya sendiri sangat beragam dan mungkin hampir seluruh acara pesta olahraga mulai dari tahun 1993 ia koleksi. “Ada maskot burung merpati, saya beli dua-duanya jantan dan betina. Waktu itu acara ASEAN GAMES tahun 1994 di Hiroshima,” katanya.
Koleksi lainnya adalah boneka maskot gajah saat SEA Games 1995 di Thailand, boneka hanoman sebagai maskot pada SEA Games 1997 di Jakarta, boneka burung camar sebagai maskot Asian Games 2002 di Korea Selatan, dan masih banyak lagi. Baca: 6 Pemilik Zodiak Terkenal Setia dengan Pasangan, Anda Termasuk?
Hampir seluruh koleksi bonekanya Broto kumpulkan sendiri saat ia menjalankan tugasnya sebagai wartawan olahraga, namun ada juga beberapa yang merupakan hasil titipan kepada teman. “Waktu itu acara Olimpiade di London tahun 2012, karena kawan yang sedang bertugas ya saya titip belikan boneka maskotnya,” kata pria yang kini menjadi penulis freelance selain sebagai komentator badminton di televisi. Baca: Terbiasa 3 Jam Olahraga Ekstrem, Apa Saja Olah Tubuh Salman Khan?
Broto mengungkapkan untuk harga tiap maskot berbeda-beda. Yang paling murah berkisar ratusan ribu hingga yang paling mahal mungkin bisa menyentuh angka satu juta rupiah. “Yang mahal itu kalau sudah souvenir dari negara di Eropa atau Amerika, pasti mahal itu.”
Oleh karena itu, Broto menjaga dan merawat barang koleksinya ini agar tidak mudah rusak dan berubah warnanya. Hal yang dilakukan, menurut Broto, yang pertama adalah mengumpulkan koleksi boneka-boneka maskot tersebut dalam satu tempat. Setelah itu, lakukan pencucian boneka secara rutin, “Biar nggak rusak saya kumpulin dulu, terus saya laundry.”
Kolekso boneka maskot Broto, mulai dari SEA Games, Asian Games, Olimpiade, Piala Eropa hingga Piala Dunia. (Dok. pribadi Broto Happy)
Broto juga tidak membiarkan boneka maskot koleksinya terpajang di dalam lemari pajangan yang terbuka, “Kalau dibiarin di tempat terbuka itu warnanya bisa kusam,” ungkapnya. Maka dari itu, setelah di-laundry, boneka-boneka tersebut ia masukkan ke dalam plastik baru kemudian disimpan dengan rapih di dalam lemari.