Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

3 Jurus Menangkal Hoax, Betulkah Ekstrak Biji Apel Atasi Kanker?

image-gnews
Ilustrasi Anti-Hoax
Ilustrasi Anti-Hoax
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sering munculnya berita hoax saat ini membuat masyarakat harus lebih pintar dan kritis tehadap informasi yang beredar. Dampak yang diterima bukan hanya mempercayai informasi yang salah, namun juga terbuangnya waktu Anda.

Hal ini disampaikan dr. Gregorius Ben Prajogi, Sp.Onk.Rad pada acara Anniversary Cancer Information and Service Center(CISC) pada 7 April 2018 di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta. Ben memberikan materi berita hoax, khususnya dalam berita kesehatan.

Baca juga: 
Kenapa Uji Klinis Penting dalam Sebuah Terapi? Begini Jawabnya
Hindari Konsumsi Tiga Makanan Ini Bila Menyetir Perjalanan Jauh

Beberapa hoax yang beredar, misalnya tentang bahwa penyakit kanker muncul akibat perkembangan zaman. Padahal menurut Ben, sejak zaman purbakala sudah ditemukan kanker pada tulang, berdasarkan penemuan dari ilmuwan University of The Witwatersrand, Afrika Selatan. Penemuan tersebut membuktikan bahwa penyakit kanker sudah ada sejak 1,7 juta tahun lalu. Tim peneliti dari University of Granada juga menemukan kasus kanker multiple myeloma, salah satu tipe kanker tulang sumsum, ditemukan pada mumi laki-laki berusia 3.800 tahun di pekuburan Firaun di Mesir.

Kemudian ada juga berita bahwa Superfoods menyembuhkan kanker. Faktanya, sampai saat ini belum ada bukti klinis bahwa suatu makanan tertentu dapat menyembuhkan atau mencegah kanker. Pernah ada kasus pada pasien kanker paru, diberikan Vitamin A, C dan E dengan dosis tinggi malah membuat kanker paru pasien memburuk. "Intinya, boleh mencoba metode atau gaya hidup dengan superfoods namun jangan berekspektasi tinggi," katanya. 

Ben juga menyebutkan tentang berita soal ekstrak biji apel dapat menyembuhkan kanker. "Faktanya, dalam ekstrak biji apel terdapat kandungan sianida," ungkap Ben.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dengan perkembangan teknologi informasi, berita hoax tidak hanya disebarkan melalui media online. Aplikasi obrolan, seperti Whatsapp, sering dijadikan tempat untuk menyebarkan informasi hoax secara berantai. Maka dari itu Ben memberikan beberapa hal yang harus diperhatikan masyarakat saat menerima informasi melalui internet.

"Pertama, biasanya informasi hoax diawali dengan huruf besar(capslock) dan juga menggunakan banyak emoji," Ben juga menjelaskan bahwa menggunakan nama tokoh atau instansi besar menjadi ciri dari berita hoax. Oleh karena itu, ketika menerima berita yang menggunakan nama atau instansi besar tertentu, Anda harus mengecek kebenarannya dengan langsung memeriksa situs resmi atau kontak resmi dari yang bersangkutan.

Baca: Betulkah Ada Cell Cure di RSPAD Gatot Subroto? Ini Faktanya

Kedua, umumnya berita hoax menyelipkan bumbu teori konspirasi dalam informasinya. "Ini juga harus diwaspadai. Jangan mudah percaya dan terpancing dengan informasi apapun yang ada." Menurut Ben, Anda bisa memastikan kebenaran berita tersebut dengan mengecek sumber referensi terkait. Apakah berita tersebut mencantumkan sumber informasi yang valid atau tidak.

"Ketiga, hindari sumber yang memiliki kredibilitas rendah. Jangan mudah percaya dengan berita yang berasal dari sumber yang tak jelas," katanya. Ben juga menyebut beberapa situs yang bisa dipertanggungjawabkan isinya (alias tidak hoax), misalnya terkait berita kanker.  Yaitu cancer.org, cancerresearchuk.org, dan cancer.gov.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dua Orang Dekat Pangeran William Mengidap Kanker, Ini 7 Jenis Kanker Mematikan di Dunia

2 hari lalu

Pangeran William dan Kate Middleton terlihat bersama pada Senin, 11 Maret 2024 usai operasi perut yang dilakukan Putri Wales , Januari lalu. Foto: Bruce Bennet via Daily Mail.
Dua Orang Dekat Pangeran William Mengidap Kanker, Ini 7 Jenis Kanker Mematikan di Dunia

Kanker jadi penyebab kematian paling tinggi di dunia setelah jantung dan stroke, dua orang dekat Pangeran William terkena penyakit itu.


3 Fakta Kanker Karena Faktor Keturunan, Cara Mendeteksi dan Tips Mencegahnya

2 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Wikipedia
3 Fakta Kanker Karena Faktor Keturunan, Cara Mendeteksi dan Tips Mencegahnya

Ada sejumlah cara untuk mengetahui apakah Anda memiliki gen kanker yang diwariskan atau tidak.


Muncul ke Publik Pertama Kali, Raja Charles III Siap Hadiri Acara Paskah

2 hari lalu

Jenis kanker yang diidap Raja Charles belum diungkap. Sel kanker itu ditemukan saat Raja menjalani pengobatan pembesaran prostat baru-baru ini. Namun, menurut kabar, kanker yang diderita Raja Charles bukan kanker prostat. REUTERS/Toby Melville
Muncul ke Publik Pertama Kali, Raja Charles III Siap Hadiri Acara Paskah

Istana Buckingham mengkonfirmasi Raja Charles III bersama Camila akan menghadiri acara paskah pada 31 Maret 2024.


5 Pesohor Yang Mengidap Kanker Seperti Kate Middleton

2 hari lalu

Kylie Minogue. AP/Shizuo Kambayashi
5 Pesohor Yang Mengidap Kanker Seperti Kate Middleton

Kate Middleton menambah jumlah pesohor yang mengalami kanker.


Ayah dan Istri Sakit Kanker, Sejarawan Komentari Kondisi Pangeran William

2 hari lalu

Pangeran William menemani Putri Charlotte, dan Pangeran Louis menghadiri acara penyambutan bagi murid baru di Lambrook School, Berkshire, Inggris, 7 September 2022. Keluarga tersebut telah pindah ke Adelaide Cottage di Windsor Home Park, yang terletak di sebelah timur Kastil Windsor dan di wilayah Berkshire di Inggris. Jonathan Brady/Pool via REUTERS
Ayah dan Istri Sakit Kanker, Sejarawan Komentari Kondisi Pangeran William

Pangeran William mengkhawatirkan kondisi ayah, istri dan anak-anaknya, namun dia diprediksi sangat tabah.


7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

3 hari lalu

Ilustrasi Semangka
7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

Semangka menjadi buah yang pas sebagai pilihan di bulan Ramadhan. Pada kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi, buah ini menjaga kesehatan dan keseimbangan nutrisi.


5 Tanda Anda Harus Jalani Kolonoskopi sebelum Berumur 45 Tahun

3 hari lalu

Ilustrasi kanker usus besar. shutterstock
5 Tanda Anda Harus Jalani Kolonoskopi sebelum Berumur 45 Tahun

Dengan kenaikan kasus kanker kolorektal pada orang muda, mereka yang berusia di bawah 45 tahun pun disarankan melakukan kolonoskopi.


3 Gejala Umum Kanker Ginjal, Penting untuk Deteksi Dini

4 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
3 Gejala Umum Kanker Ginjal, Penting untuk Deteksi Dini

Ada tiga gejala yang perlu diwaspadai terkait kanker ginjal. Pasalnya, kebanyakan pasien tak merasakan gejala sehingga penting mengetahui tandanya.


4 Tahun Lalu Ibunda Jokowi Berpulang, Ini Nasihat Sudjiatmi Notomiharjo untuk Putranya

4 hari lalu

Joko Widodo atau Jokowi berfoto bersama ibunya, Sudjiatmi Notomihardjo, di Jakarta Selatan, Kamis, 20 September 2012. Ibunda Presiden Jokowi, Sudjiatmi Notomihardjo, meninggal di Solo pada Rabu, 25 Maret 2020 pukul 16.45 WIB. Dok TEMPO/Dhemas Reviyanto
4 Tahun Lalu Ibunda Jokowi Berpulang, Ini Nasihat Sudjiatmi Notomiharjo untuk Putranya

Tepat 4 tahun lalu, ibu Jokowi meninggal dunia di usia yang ke-77 karena penyakit kanker


Mengenal Multiple Myeloma, Kanker Darah yang Menyerang Sel Plasma

4 hari lalu

Dr. dr. Jeffry Beta Tenggara Sp.PD-KHOM dalam edukasi bertajuk Webinar Awam Untuk Tingkatkan Kesadaran Akan Penyakit Multiple Myeloma oleh Johnson & Johnson Indonesia bekerja sama dengan Yayasan Kanker Indonesia dan dihadiri oleh sekitar 80 peserta pada Sabtu 23 Maret 2024/Johnson & Johnson
Mengenal Multiple Myeloma, Kanker Darah yang Menyerang Sel Plasma

Multiple myeloma juga dikenal sebagai kanker darah terbanyak di dunia setelah leukemia.