TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang bermimpi untuk menemukan calon pasangan yang ideal. Ideal dalam hal ini adalah seseorang dengan kualitas yang diukur dengan standar tertentu. Namun apakah menemukan atau bahkan bisa mendapatkan calon pasangan yang ideal akan menjamin kehidupan rumah tangga yang langgeng? Psikolog klinis dewasa dari TigaGenerasi, Anna Margaretha Dauhan, tidak menyepakatinya.
Menurut Anna, menikah karena alasan telah menemukan calon yang ideal termasuk salah satu dari tujuan pernikahan yang kurang tepat. "Ada banyak orang yang menikah karena alasan yang kurang tepat, seperti sudah lama pacaran, usia, calon sudah memenuhi semua persyaratan menantu ideal, orang tua sudah sepuh, dan lain sebagainya. Namun, tidak dibarengi kesiapan pasangan tersebut untuk memasuki jenjang pernikahan," kata Anna Margaretha Dauhan kepada Aura. Baca: Pangeran Harry Minta Kado Pernikahannya Dikirim ke Tempat Ini
Akhirnya, akan ada banyak masalah di kemudian hari. Karena ada banyak perbedaan prinsip yang tidak berhasil dijembatani dan ada banyak ekspektasi yang terlalu tinggi. Sehingga akan kecewa begitu menjalani kehidupan perkawinan yang tidak seperti dibayangkan. "Maka sebaiknya memang pada waktu memutuskan menikah, benar - benar dipikirkan lebih dulu, apa tujuan pernikahan tersebut. Dan apakah memang siap untuk menghabiskan hidup dengan pasangan, apabila ia memang tidak berubah (sesuai keinginan kita)," kata Anna Margaretha Dauhan. "Karena tidak dipungkiri, ada banyak orang yang masuk ke dalam pernikahan dengan harapan pasangannya akan berubah setelah menikah," lanjutnya. Baca: Malam Ini Gelar Konser, Simak Perjalanan Karier The Script
Akan tetapi, pasangan yang berubah setelah menikah ini hampir tidak mungkin terjadi. Bahkan setelah menikah, kebiasan buruk atau sifat buruk pasangan justru terasa seperti semakin intens. "Maka dari itu kuncinya hanya satu. Kenali sebaik - baiknya calon pasangan sebelum memutuskan menikah. Lalu pikirkan, apakah Anda bisa menerima segala hal yang dirasa kurang positif dari si calon?" kata Anna Margaretha Dauhan.