Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

4 Tips Mengelola Keuangan Zaman Now

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi keuangan. TEMPO/Subekti
Ilustrasi keuangan. TEMPO/Subekti
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Lebih besar pasak daripada tiang. Peribahasa yang pas untuk menggambarkan suatu kondisi dimana kondisi keuangan tidak seimbang, biasanya pengeluaran lebih besar ketimbang pemasukan.

Hasil riset yang dilakukan oleh Kadence Internasional pada 2015 menyatakan bahwa sebesar 28 persen orang Indonesia memiliki kebiasaan gaya hidup konsumtif yang tidak sehat alias pengeluaran mereka lebih besar daripada pemasukan. Yang menarik adalah ada fakta yang menyedihkan bahwa lebih dari 90 persen pemilik bisnis kecil tidak memiliki keuangan yang akurat, dapat diandalkan, dan mutakhir. Dahulu ada banyak alasan untuk ini: mengatur keuangan memakan waktu, rumit, dan mahal. Baca: 5 Hal yang Buktikan Kencan Jadikan Diri Lebih Baik

Pemilik usaha kecil dan pengusaha hanya dihadapkan pada dua pilihan, yakni menyewa seorang akuntan atau mengabaikan sisi keuangan bisnis Anda sampai benar-benar diperlukan. Untungnya, hal ini tidak perlu lagi terjadi.

Director & The Head Coach PT Aubade Makmur Tom MC Ifle memberikan empat tip sederhana ini dapat membantu pengusaha mengatur dan mengelola bisnis mereka dengan lebih efektif daripada sebelumnya. Baca: Belajar Menata Meja Makan, Yuk? Kini Giliran Gaya Eropa

Pertama, punya tujuan akhir yang jelas.

Setiap pengusaha ingin memaksimalkan nilai. Sebaliknya, definisi nilai bisa berbeda dari orang ke orang, karena sering justru bukan nilai finansial dari bisnis yang benar-benar diperhatikan oleh pengusaha. Padahal, ini adalah puncak dari segala sesuatu yang terjadi dalam bisnis. Telah terjadi di masa lalu, di mana dia berdiri hari ini, dan ke mana tujuannya pada masa depan. Mengawasi gambaran besar bisnis Anda dapat membantu Anda tetap termotivasi dan terlibat dalam mengelola keuangan Anda.

Kedua, manfaatkan teknologi.

Saat ini, bisnis memiliki lebih dari dua pilihan, alih-alih menjadi membosankan dengan perangkat lunak akuntan atau tugas berat. Ada sejumlah opsi "jalur ketiga" yang mengandalkan teknologi yang mudah digunakan. Kita bisa menyederhanakan keseluruhan proses dengan menghubungkan langsung ke rekening bank dan kartu kredit, memberikan wawasan real time dalam bisnis keuangan, seperti arus kas dan valuasi. Baca: Kemdikbud Siapkan Bantuan Dana Buat Film tentang Karakter Bangsa

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketiga, mencatat pengeluaran dan pemasukan mingguan.

Terlalu banyak pemilik usaha kecil yang memikirkan keuangan mereka hanya jika sudah waktunya membayar pajak. Masalahnya adalah bahwa keputusan penting terjadi secara organik, tidak hanya di sekitar musim pajak. Salah satu solusinya adalah menyisihkan waktu setiap minggu untuk meninjau keuangan Anda. Tidak masalah jika Anda hanya memeriksa situasi arus kas Anda saat ini atau meninjau kinerja Anda. Yang penting adalah Anda membuat bagian pengelolaan keuangan rutin Anda. Meskipun pada awalnya mungkin terasa membosankan tetapi nantinya terbayar dalam jangka panjang.

Keempat, gunakan kerangka FOGS saat mengevaluasi keputusan.

FOGS merupakan singkatan dari Finance (keuangan), Operations (tindakan), Goals (tujuan), dan Strategy (strategi). Saat mengambil keputusan, pikirkan dampak finansial, bagaimana hal itu akan mempengaruhi tindakan Anda, apakah itu mempengaruhi tujuan Anda, dan sesuaikah dengan strategi Anda. Kerangka kerja ini merupakan inti dari setiap bisnis yang sukses, entah mereka mengetahuinya atau tidak. Baca: Sudahkan Anda Memiliki Keluarga Sehat? Cek 12 Indikator Ini

Meskipun keuangan dan akuntansi membosankan, pengusaha saat ini harus mampu memanfaatkan teknologi untuk mengorganisasi data mereka sehingga mereka dapat memusatkan waktu untuk menggunakan informasi tersebut dalam bisnis. Keuangan terorganisasi akan menghasilkan keputusan yang lebih baik, komunikasi yang lebih baik, dan hasil yang lebih baik untuk perusahaan pemula dan usaha kecil.

Ada yang bilang mencari sumber pemasukan tambahan susah untuk memenuhi kebutuhan hidup dan mengimbangi pengeluaran. Ada yang terjebak utang tidak berkesudahan. Ada yang tak bisa menahan godaan keinginan, hingga yang paling parah adalah agar bisa disebut kekinian dan terlihat keren di mata orang lain! Baca: Pria, Suka Gaya Kasual? Ikuti Tips Fashion Berikut Ini

Nah, ada cara mudah berhemat. Cara sederhananya adalah mengubah kebiasaan lama dalam membelanjakan uang. Misalnya, Anda suka makan di warung/kafe atau restoran. Maka Anda bisa ubah kebiasaan tersebut dengan makan di rumah. Biasa ngopi di luar diganti dengan membuat kopi sendiri di rumah. Lebih baik mengelola keuangan kekinian daripada bangkrut karena ingin terlihat kekinian.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

3 jam lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi di Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 26 Oktober 2023. REUTERS/Sarah Silbiger
Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

Antony Blinken menyerukan pada Cina agar memberikan kesempatan yang sama pada para pelaku bisnis dari Amerika Serikat di Cina.


Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

7 jam lalu

Duta Besar Inggris untuk ASEAN Sarah Tiffin (kiri) dan Pejabat Ekonomi Senior Inggris untuk ASEAN Martin Kent (kanan) setelah acara peluncuran ASEAN-UK Economic Integration Programme (EIP) di Jakarta pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.


Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

7 jam lalu

UOB Media Literacy Circle bersama dengan OJK dan Pendiri Sekolah Cikal mengenai literasi keuangan bagi generasi muda, termasuk mengenai Pinjol pada 24 April 2024/UOB
Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

Najeela Shihab menilai kualitas hubungan dalam keluarga sangatlah menentukan kemampuan seseorang untuk punya literasi keuangan yang baik.


Hari Konsumen Nasional, Menteri Zulhas: Pengusaha Jangan Curang

1 hari lalu

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) mencoblos di tempat pemungutan suara (TPS) 179 Cipinang Muara, di sekitar kediamannya Kompleks Nusa Indah Raya di Cipinang, Jakarta Timur. TEMPO
Hari Konsumen Nasional, Menteri Zulhas: Pengusaha Jangan Curang

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas meminta para pengusaha tidak curang.


Seorang Pengusaha Laporkan Kapolres Tangsel ke Propam Polri Karena Dugaan Kriminalisasi

1 hari lalu

Gedung Polres Kota Tangerang Selatan di Jalan Promoter No.1, Lengkong Gudang Timur, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan. Foto: TEMPO/Muhammad Iqbal
Seorang Pengusaha Laporkan Kapolres Tangsel ke Propam Polri Karena Dugaan Kriminalisasi

Seorang pengusaha mesin di Kota Tangerang melaporkan Kapolres Tangsel atas dugaan kriminalisasi.


Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

1 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi. TEMPO/Tony Hartawan
Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.


Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

1 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi (kiri) berdialog dengan pelajar saat Kegiatan Edukasi Keuangan di Indonesia Banking School, Jakarta, Senin, 22 Januari 2024. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan kegiatan Edukasi Keuangan terkait investasi, pinjaman hingga perencanaan keuangan yang diikuti sekitar 1.500 pelajar secara luring dan daring guna meningkatkan literasi keuangan masyarakat khususnya bagi pelajar. TEMPO/Tony Hartawan
Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.


OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak di Tengah Pelemahan Rupiah

2 hari lalu

Ilustrasi belanja / kelas menengah. ANTARA/Adwit B Pramono
OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak di Tengah Pelemahan Rupiah

OJK memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.


Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

2 hari lalu

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani ketika ditemui di Kemenko Marves pada Selasa, 22 Agustus 2033. TEMPO/Riri Rahayu
Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Shinta Kamdani menilai melemahnya nilai tukar rupiah berdampak pada penurunan confidence ekspansi usaha di sektor manufaktur nasional.


Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

2 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan (kedua dari kanan) dan Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi (kedua dari kiri) saat acara High Level Dialogue and Cooperation Mechanism (HDCM) Indonesia dan Tiongkok ke-4 di Labuan Bajo, Timur Nusa Tenggara, Jumat (19 April 2024). ANTARA/HO-Kementerian Koordinator Bidang Kelautan dan Perikanan
Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia dan Tiongkok telah sepakat untuk membentuk tim ihwal penggarapan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.