Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

4 Masalah Kesehatan di Indonesia, Perbaiki yang Mana Dulu?

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi pria ke dokter. Raleighmedicalgroup.com
Ilustrasi pria ke dokter. Raleighmedicalgroup.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ada beberapa kasus dimana pasien akhirnya tidak tertolong akibat terlambat dibawa ke rumah sakit. Padahal, jika mendapat pertolongan tepat waktu nyawa pasien sangat mungkin ada harapan lain. Cerita semacam ini terus berulang dan membuat kita sadar, problem kesehatan keluarga Indonesia seolah itu-itu saja. Hal tersebut terungkap dalam gelar wicara "Peran Teknologi dalam Meningkatkan Akses Kesehatan" bersama Philips HealthTech di Jakarta, Jumat 13 April 2018.

Presiden Direktur Philips Indonesia, Suryo Suwignjo, mengatakan problem kesehatan masyarakat Indonesia sejauh ini ada empat yang disingkatnya menjadi ACCA. ACCA adalah Accessibility, Capability, Capacity, dan Affordability. Accessibility yakni akses terhadap layanan kesehatan. Indonesia, kata Suryo, kini memiliki banyak rumah sakit. Sayangnya, rumah sakit itu mengelompok di kota-kota tertentu yakni kota besar, terutama rumah sakit yang sifatnya spesialis. Baca: Tips Lakukan Detoksifikasi Media Sosial

Buat keluarga di daerah terpencil, sangat susah menjangkau rumah sakit spesialis. Mereka harus naik perahu 3 sampai 4 jam disambung naik mobil 2 jam lagi. "Memang ada Jaminan Kesehatan Sosial tapi biaya transportasi harus tetap dibayar. Akhirnya, keluarga di daerah terpencil memilih merawat anggota keluarga di rumah dengan bantuan dukun," kata Suryo.

Kedua, capability. Dokter umum dimana-mana ada, namun dokter spesialis jumlahnya sedikit dan terkonsentrasi di kota-kota besar. Ketiga, capacity. Rumah sakit dan dokter memadai tapi jumlah alat kesehatan sangat terbatas sehingga menciptakan antrean panjang. Suryo mencontohkan tentang kasus CT Scan. "Seorang pasien butuh menjalani pemeriksaan CT Scan besok tapi karena alatnya cuma satu sementara pasien yang butuh puluhan, ia mendapat giliran 2 bulan lagi. Akibatnya, sangat terlambat," kata Suryo.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berikutnya adalah, affordability yakni apakah orang-orang itu mampu untuk berobat. "Dengan kata lain, keterjangkauan biaya kesehatan," kata Suryo. Baca: Gemar Minuman Soda? Waspadai Sakit Jantung Mengintai

Ia menambahkan, "Kami mengakui tidak semua kasus bisa ditangani namun kami menilik apakah ada area tertentu yang bisa dibantu lebih dulu. Kalau dokter spesialisnya hanya ada di Jakarta, maka pasien mesti dikirim ke Jakarta," katanya.

Salah satu hal yang bisa mengurai benang kusut itu adalah teknologi. Suryo mengatakan dengan adanya teknologi informasi, pelayanan kesehatan akan semakin mudah. Dengan adanya teknologi, pasien bisa lebih sadar melakukan deteksi dini sehingga ia bisa mendapatkan lebih banyak waktu untuk lebih awal datang ke dokter dan mengecek penyakitnya.Peralatan canggih kesehatan juga bisa membantu pasien berkonsultasi langsung ke dokter tanpa harus bertemu. "Dengan bantuan internet seharusnya bisa lebih mudah untuk konsultasi tanpa bertemu," katanya. Baca: Pria, Suka Gaya Kasual? Ikuti Tips Fashion Berikut Ini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

4 jam lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

6 jam lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

1 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

1 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

4 hari lalu

Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.


Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

8 hari lalu

Ilustrasi selingkuh. Shutterstock
Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

Sekretaris Nasional Perempuan Mahardhika, Tyas Widuri, menilai penahanan Anandira Puspita dan bayinya berpotensi mereviktimisasi korban dugaan perselingkuhan suaminya.


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

8 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

9 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.


2.700 Perawat Dikerahkan di Tengah Mogok Massal Dokter Korea Selatan

13 hari lalu

Para dokter saat protes terhadap rencana penerimaan lebih banyak siswa ke sekolah kedokteran, di depan Kantor Kepresidenan di Seoul, Korea Selatan, 22 Februari 2024. REUTERS/Kim Soo-Hyeon
2.700 Perawat Dikerahkan di Tengah Mogok Massal Dokter Korea Selatan

Korea Selatan masih didera pemogokan massal para dokter. Ribuan perawat disiagakan.