TEMPO.CO, Jakarta - Seseorang biasanya tidak bisa fokus melakukan aktivitas dengan baik saat lapar. Jadi lebih baik Anda menghentikan pekerjaan sejenak untuk makan.
Namun jangan sampai jumlah makanan yang Anda konsumsi berlebihan. Sebab, Anda akan mengantuk saat perut sudah kenyang dan akhirnya malah mengganggu kinerja. Kejadian seperti ini sering dialami banyak orang, khususnya setelah makan siang. Apakah Anda pernah mengalaminya? Sebenarnya, apa yang menyebabkan rasa kantuk muncul setelah makan?
Baca: Gemar Minuman Soda? Waspadai Sakit Jantung Mengintai
Dikutip dari Live Strong, Kamis, 12 April 2018, serangan kantuk setelah makan alias food coma tentu sangat menyebalkan, apalagi jika pekerjaan belum selesai.
Ahli gizi dari Cornell University, New York, Amerika Serikat, David Levitsky, mengatakan food coma terjadi saat makanan sampai ke perut dan aliran darah bergeser dari otak menuju usus.
Kondisi ini membuat detak jantung melambat, yang akhirnya menyebabkan kantuk. Makin banyak jumlah makanan yang dikonsumsi, seseorang akan makin mengantuk.
Baca: Pria, Suka Gaya Kasual? Ikuti Tips Fashion Berikut Ini
Pada umumnya, setelah makanan sampai ke lambung, sistem pencernaan akan menyerap nutrisi dan didistribusikan ke berbagai bagian tubuh. Sedangkan sisanya dipakai untuk memproduksi berbagai hormon dan menaikkan gula darah.
Hormon yang meningkat setelah makan di antaranya serotonin dan melatonin, yang merangsang rasa kantuk. Lantas, bagaimana cara mengatasinya?
Jika Anda mengantuk setelah makan, segeralah bangkit dari tempat duduk untuk melakukan peregangan. Tidak perlu terlalu lama, cukup berjalan selama 10-15 menit saja untuk mengusir kantuk.
Saat bergerak, tubuh akan membakar energi serta menurunkan gula darah sekaligus hormon pemicu kantuk.
Baca: Tips Lakukan Detoksifikasi Media Sosial
Guna menekan kemungkinan munculnya food coma, Anda harus benar-benar memperhatikan makanan yang dikonsumsi. Pastikan Anda mengonsumsi makanan dalam jumlah seimbang. Batasi jumlah karbohidrat agar tidak merasakan kantuk yang berlebihan.