Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengapa Dot dan Empeng Tidak Disarankan untuk Bayi?

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi bayi minum susu botol. webmd.com
Ilustrasi bayi minum susu botol. webmd.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter Ahli Gizi Tan Shot Yen menyarankan agar para orang tua sebaiknya tidak memberikan dot dan empeng kepada bayi mereka. Menurut Tan ada beberapa alasan dot dan empeng ini sebaiknya dihindari. "Jika anak semakin sering memakai dot, maka produksi Air Susu Ibu (ASI) akan semakin berkurang," katanya melalui keterangan pers 17 April 2018.

Menurut Anggota Gerakan Kesehatan Ibu dan Anak ini, pemakaian dot bisa mengganggu proses menyusu ke payudara. Bayi yang terbiasa menggunakan dot dan empeng akan jadi bingung saat diberikan puting.

Alasan lain, dengan terbiasa memberikan dot dan empeng, ada kemungkinan durasi pemberian ASI akan semakin pendek. "Sehingga menghambat tercapainya ASI eksklusif 6 bulan yang kemudian dilanjutkan hingga 2 tahun atau lebih," katanya.

Bayi sebaiknya hanya mengkonsumsi ASI selama enam bulan pertama. Setelah enam bulan, dia dapat mengonsumsi makanan pendamping ASI atau disebut MPASI untuk memenuhi kebutuhan gizi si kecil yang semakin meningkat. Walau begitu, pemberian ASI sebaiknya tetap diteruskan hingga bayi berusia 2 tahun atau lebih.

Baca juga:
Menjaga Kesehatan di Usia 40? Lakukan yang Satu Ini
Sebelum Minum Wine, Intip Dulu 4 Tata Caranya
Mau Investasi Properti? Intip Dulu 5 Kiatnya Agar Tak Tergelincir

Selain itu, kebiasaan dot dan empeng juga bisa mendorong kecenderungan bayi yang seharusnya mendapatkan ASI, pindah dan cenderung mengkonsumsi susu formula. "Dot dan empeng juga bisa merusak gigi bayi dan anatomi mulut," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para orang tua, kata Tan, banyak yang berpikir bahwa empeng dapat meredam kegelisahan bayi. Padahal, faktanya banyak bayi yang tetap marah walaupun diberi empeng. "Bayi itu gelisah karena lapar, panas, tidak nyaman, bosan atau sakit," katanya.

Tan menyarankan agar memperlakukan dot dan empeng seperti susu formula. Dot dan empeng adalah alat bantu, bila bayi lahir belum disertai refleks mengenyot sempurna. "Jadi gunakan dot dan empeng dengan instruksi dokter. Anak sehat tidak perlu menggunakan empeng dan dot," katanya.

Tan mengatakan sebaiknya kebiasaan dot dan empeng ditinggalkan karena berisiko pemenuhan rasa puas yang salah pada bayi. "Ingat, puting tiruan tidak sama dengan puting asli," katanya.

Selain itu akan ada juga risiko gangguan struktur anatomi gigi dan mulut di kemudian hari. "Ada pula risiko infeksi akibat empeng atau dot yang tidak steril," katanya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


8 Tips Mengatur Bayi Agar Tak Mudah Rewel Saat Mudik

1 hari lalu

Ilustrasi mudik. TEMPO/Subekti
8 Tips Mengatur Bayi Agar Tak Mudah Rewel Saat Mudik

Ada berbagai trik dan cara supaya bayi tidak rewel saat dibawa mudik lebaran atau perjalanan jauh


Warga Depok Nyaris Bentrok karena Bangunkan Sahur Dinilai Terlalu Mengganggu

2 hari lalu

Ilustrasi membangunkan sahur. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Warga Depok Nyaris Bentrok karena Bangunkan Sahur Dinilai Terlalu Mengganggu

Viral video keributan sekelompok pemuda dengan warga yang menegur cara membangunkan sahur yang dinilai terlalu mengganggu


Tega, Ibu Ini Tinggalkan Bayinya hingga Tewas di Rumah Demi Liburan 10 Hari

3 hari lalu

Ilustrasi ibu sedih saat mengasuh bayinya. Foto: Unsplash/Hollie Santos
Tega, Ibu Ini Tinggalkan Bayinya hingga Tewas di Rumah Demi Liburan 10 Hari

Seorang ibu tega meninggalkan bayinya sendirian di rumah hingga akhirnya tewas karena kelaparan demi liburan sendirian.


Cara Andien Tumbuhkan Jiwa Sosial pada Anak

8 hari lalu

Penyanyi Andien Aisyah. Foto: Instagram/@andienaisyah
Cara Andien Tumbuhkan Jiwa Sosial pada Anak

Penyanyi Andien Aisyah rajin mengajak anak-anaknya mengikuti kegiatan sosial sejak kecil untuk melihat langsung kondisi di masyarakat.


Komunikasi Penting, Orang Tua Juga Perlu dengarkan Pendapat Anak

8 hari lalu

Ilustrasi orang tua dan anak. Freepik.com
Komunikasi Penting, Orang Tua Juga Perlu dengarkan Pendapat Anak

Psikolog menyampaikan bahwa komunikasi antara orang tua dan anak memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan anak


6 Tips Memberi Tahu Anak soal Masalah Keluarga

9 hari lalu

Ilustrasi Ibu dan Anak. Sumber: Getty/mirror.co.uk
6 Tips Memberi Tahu Anak soal Masalah Keluarga

Ketika ada masalah keluarga, penting bagi orang tua untuk memberitahu anak dengan cara yang baik dan sesuai usianya.


Saran Ginekolog untuk Bantu Ibu Baru Melahirkan Atasi Gangguan Tidur

10 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Foto: Unsplash/Kevin Liang
Saran Ginekolog untuk Bantu Ibu Baru Melahirkan Atasi Gangguan Tidur

Ginekolog menjelaskan pentingnya dukungan keluarga dalam upaya mengatasi gangguan tidur pada ibu yang baru melahirkan.


Kekasih David Guetta Melahirkan Anak Laki-laki, Namanya Cyan

11 hari lalu

David Guetta mengumumkan kelahiran anaknya dengan sang kekasih, Jessica Ledon pada Senin, 18 Maret 2024. Foto: Instagram/@davidguetta
Kekasih David Guetta Melahirkan Anak Laki-laki, Namanya Cyan

David Guetta mengumumkan kelahiran anaknya bersama sang kekasih, Jessica Ledon.


Anak yang Tenggelam di Kali Cirarab Tangerang Ditemukan Siang Ini, Sang Ayah Masih Dicari

12 hari lalu

Ilustrasi tenggelam di sungai/kali. northernstar.com.au
Anak yang Tenggelam di Kali Cirarab Tangerang Ditemukan Siang Ini, Sang Ayah Masih Dicari

Tim SAR gabungan akhirnya menemukan satu dari dua korban yang tenggelam di Kali Cirarab Tangerang pada Ahad siang ini, 17 Maret 2024.


Fakta Baru Kasus Ibu Bunuh Anak di Bekasi, Pelaku Kerap Mengaku Nabi, Anak Dianggap Dajjal

13 hari lalu

Polisi mengungkap motif wanita bernama Siti Nurul Fazila, 26 tahun, tega membunuh anaknya, AAMS, 5 tahun.
Fakta Baru Kasus Ibu Bunuh Anak di Bekasi, Pelaku Kerap Mengaku Nabi, Anak Dianggap Dajjal

Berdasarkan keterangan suami, Siti si ibu bunuh anak berperilaku aneh 2 bulan terakhir, kerap mengaku nabi dan menganggap anaknya sebagai dajjal.