TEMPO.CO, Jakarta - Fakultas Farmasi dan Fakultas Teknik Informatika ternyata sangat diminati para pelamar Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2018. Hal itu terbukti dari persentase perbandingan antara pelamar dan kursi yang disediakan. "Memang paling banyak yang diminati itu, selain Fakultas Informatika adalah Farmasi, persaingan untuk lolos di fakultas ini sangat ketat," kata Sekretaris Panitia SNMPTN 2018 Joni Hermana saat dihubungi pada Rabu 18 April 2018.
Menurut Joni biasanya para pelamar cukup banyak memilih fakultas Informatika. Alasannya di dunia modern ini, ilmu tentang teknologi informatika banyak digunakan. "Tapi saya juga tidak menyangka nomor dua terbesar pelamar memilih Fakultas Farmasi," katanya.
Dari 20 besar fakultas yang persaingannya sangat ketat dilihat dari perbandingan kursi dan peminatnya, enam di antaranya adalah Fakultas Farmasi. Menurut data yang dikeluarkan oleh Panitia SNMPTN itu, ada enam Fakultas Farmasi dari di enam kampus ini yang sangat populer bagi pelamar SNMPTN. Kampus itu adalah Universitas Syah Kuala, Aceh; Universitas Sebelas Maret, Solo; Universitas Diponegoro, Semarang; Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto; Universitas Brawijaya, Malang; Universitas Padjadjaran, Bandung.
Baca juga:
Barbara Bush tentang Cinta Sejati dan Kesetiaan
Jelang SBMPTN 2018, Intip Trik dan Tips Persiapannya
Indonesian Idol, Bagaimana Karier Para Alumninya?
Joni menduga semakin banyak anak-anak yang memilih untuk mempelajari ilmu farmasi terjadi karena kesadaran tentang kesehatan yang semakin meningkat. Kesehatan sebenarnya lebih relevan dengan ilmu kedokteran, dibanding ilmu farmasi. "Dugaan awal kami, belajar dokter itu kan passing gradenya tinggi. Mungkin karena kurang percaya diri, akhirnya mereka mengambil Fakultas Farmasi yang juga belajar tentang ilmu kesehatan," katanya.
Data Panitia SNMPTN itu pun menunjukkan bahwa para peminat Teknologi Informatika juga cukup banyak. Ada tujuh Fakultas Informatika yang menjadi favorit pelamar. Fakultas itu berasal dari Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta; Universitas Padjajaran, Bandung; Universitas Hasanuddin, Makassar; Universitas Negeri Semarang, Semarang; Universitas Lampung, Lampung; Universitas Syiah Kuala, Aceh; dan Universitas Jendral Soedirman, Purwokerto. "Di dunia yang semakin modern ini sudah wajar beberapa tahun terakhir, Fakultas Informatika cukup banyak diminati," katanya.
Sebanyak 110.946 siswa dinyatakan lulus SNMPTN 2018. Mereka tersebar di 85 kampus negeri se-Indonesia.
"Jumlah tersebut merupakan hasil seleksi yang dilakukan oleh panitia pusat dari jumlah pendaftar yang mencapai 586.155 siswa," kata Ketua Panitia Pusat SNMPTN Ravik Karsidi di Jakarta, Selasa, 17 April 2018.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 28.069 siswa adalah peserta Bidikmisi. Bidikmisi merupakan program bantuan biaya pendidikan bagi calon mahasiswa tidak mampu secara ekonomi dan memiliki potensi akademik.
ANTARA