TEMPO.CO, Jakarta - Pakaian merupakan salah satu hal yang esensial, bahkan ada istilah "pakaian Anda mencerminkan kepribadian Anda". Tapi pernahkah Anda membayangkan pakaian sehari-hari yang Anda gunakan merupakan sewaan? Start-up penyewaan busana kini banyak bermunculan.
Pendiri Alibaba, Jack Ma, misalnya, baru-baru ini menyuntikkan dana sebesar US$ 20 juta (sekitar Rp 280 miliar) kepada Rent The Runway, sebuah start-up penyewaan pakaian perempuan asal Amerika Serikat yang berdiri sejak 2009. Jack Ma melakukannya melalui perusahaan investasi bernama Blue Pool yang didirikannya bersama Joe Tsai.
Baca juga:
Cemas Karena SNMPTN atau SBMPTN? Cek 6 Solusi Ini
Barbara Bush tentang Cinta Sejati dan Kesetiaan
Jelang SBMPTN 2018, Intip Trik dan Tips Persiapannya
Konsep sharing economy di bidang pakaian juga merambah Indonesia. Hal ini bisa dilihat dari dibukanya gerai Style Theory, perusahaan asal Singapura yang bergerak di bidang penyewaan busana, sejak November 2017. Style Theory membuka gerai pertamanya di Singapura pada Mei 2016.
Perusahaan ini didirikan Chris Halim dan Raena, yang melihat banyaknya baju yang menumpuk di lemari dan jarang dipakai. Baju-baju tersebut membuat lemari mereka penuh. Dari situlah mereka melihat ada kebutuhan untuk mendefinisikan kembali cara menggunakan pakaian. "Kami memutuskan meluncurkan Style Theory sebagai platform untuk memecahkan masalah itu," kata Chris Halim kepada Tempo, Jumat pekan lalu.
Chris menyatakan alasan menjadikan Singapura target pasar pertama Style Theory adalah Raena merupakan warga negara Singapura. Selain itu, pasar di negara ini dinilai lebih siap untuk platform penyewaan busana. Saat memutuskan berekspansi ke Indonesia, Chris mengimbuhkan, pihaknya mendapat respons dari para pelanggan di Singapura bahwa teman-teman mereka asal Indonesia juga tertarik memakai jasa Style Theory.
Style Theory menawarkan berbagai macam pilihan busana sehari-hari, dari atasan, rok, celana, jaket, blazer, hingga pakaian pesta. Chris mengatakan, dengan berbagai macam produk itu, pelanggan terbesar mereka adalah kalangan wanita karier, termasuk para ibu yang bekerja. "Style Theory membuat mereka tak berlama-lama di depan lemari," ucapnya.
Mereka bekerja sama dengan label dan desainer lokal, seperti Nikicio, Tex Saverio, Todjo, Major Minor, dan Laison by Aurelia Santoso. Adapun label dan desainer global yang diajak bermitra adalah Karen Millen, Coast, BCBGMAXAZRIA, BCBGENERATION, Alice McCall, AIJEK, dan Adriana Papell. Calon pelanggan dapat mengakses situs dan aplikasi Style Theory untuk berlangganan. Baca: 5 Zodiak Ini Pemikirannya Tradisional, Kalian Termasuk?
Style Theory mengusung model berlangganan bulanan dengan biaya Rp 990 ribu, dan pelanggan dapat memilih lebih dari 2.000 inventori gaya baju berbeda dari 100 lebih label fashion ternama. Pelanggan akan mendapat kiriman boks tanpa batas dalam waktu sebulan. Di dalam tiap boks terdapat tiga baju. Ketika tiga baju itu dikembalikan, pelanggan dapat memilih tiga baju lainnya.
Calon pelanggan hanya perlu mendaftarkan nomor telepon yang aktif dan memberikan fotokopi atau pindaian kartu tanda penduduk secara online. Chris menuturkan, pelanggan diharapkan mengembalikan busana dengan kondisi yang sama seperti saat menerimanya. Pelanggan tidak perlu memikirkan soal mencuci dan menyetrika pakaian karena pihaknya yang akan mengurus hal itu.
KORAN TEMPO