TEMPO.CO, Jakarta - Bermain media sosial memang seperti memainkan mata pedang, akan ada dampak positif dan dampak negatifnya. Pengamat digital lifestyle Ben Soebiakto mengatakan begitu banyak hal-hal negatif yang bisa ditemukan di media sosial saat ini seperti kabar bohong atau hoaks, konten-konten rasisme, dan konten-konten yang memicu perpecahan bangsa.
Oleh karena itu, dia menyarankan agar para pengguna media sosial lebih kritis terhadap informasi yang mereka dapatkan melalui media sosial. "Anak Indonesia zaman sekarang ini harus kritis dan bijak dalam menyaring informasi di media sosial atau internet. Pilih konten-konten yang mendidik karena internet kan sudah unlimited, jadi harus lebih mencari konten-konten yang bermanfaat," kata Ben dalam peluncuran tabungan PermataME dari Permata Bank, Rabu 18 April 2018 di Jakarta.
Baca juga:
Jangan Duduk Lama Agar Otak Anda Aman, Simak Penjelasannya
Orang Gemuk Dilarang Nonton Peragaan Busana? Begini Ceritanya..
Dia juga meminta generasi muda untuk tidak mudah terpancing komentar-komentar negatif yang sering dilontarkan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. "Intinya, jangan mudah terpancing dengan apa yang menjadi isu atau perpecahan ataupun apapun yang negatif dalam dunia konten di dunia digital. Lebih banyak menyaring informasi itu akan membuat kita bijak dalam menggunakan media sosial," kata Ben.
Dari segi positifnya, Ben juga menyarankan agar anak muda yang lebih melek teknologi bisa menggunakan sarana iu untuk mendapatkan pemasukan. "Anak-anak muda justru memiliki peluang untuk memanfaatkan teknologi dan media sosial untuk mendapatkan pemasukan dari kreasi atau konten yang positif," katanya.
Salah satu caranya dengan menjual barang dagangan di media sosial, seperti melalui Instagram dan Facebook, atau bergabung menjadi penjual di marketplace digital (e-commerce) yang sudah tersedia di Indonesia. Alternatif lainnya adalah dengan menjadi content creator atau selebgram.