TEMPO.CO, Jakarta - Ketika hati mantap untuk beralih profesi kerja, persiapan harus segera dilakukan.
Career coach sekaligus pendiri perusahaan konsultan pengembangan sumber daya manusia Daily Meaning, Alexander Sriewijono, memberi dua alternatif skenario untuk beralih profesi.
Baca juga:
Mengapa Biaya Pengobatan Kanker Mahal? Ini Penjelasan Dokter
Hari Kartini: 43 Persen Perempuan Berhasil di Dunia Karir
Hari Kartini: Hellen Kurniati, antara Perempuan Smart dan Buaya
Pertama, berhenti dari karier A lalu langsung beralih ke karier B. Kedua, menjalani karier A sambil melakukan persiapan untuk karier B.
Yang paling penting sebenarnya menyiapkan mental untuk memulai kehidupan yang baru dengan pekerjaan baru.
Baca Juga:
“Jangan hanya membayangkan yang enak-enak saja. Bayangkan juga kemungkinan terburuk supaya Anda lebih siap mental saat pindah,” sambung dia.
Persiapan materi dan dukungan dari lingkungan juga tak kalah penting.
“Sebelum pindah jalur kerja, Anda harus punya kekuatan finansial yang cukup supaya tidak panik. Harus ada uang cadangan untuk bertahan hidup karena Anda tidak tahu pasti kondisi keuangan setelah beralih profesi, apalagi jika Anda memilih berbisnis. Bisa jadi enam bulan pertama tidak ada pemasukan. Kalau tidak punya uang cadangan, pasti akan panik,” Alexander menjelaskan.
