TEMPO.CO, Jakarta - Penasihat sekaligus penulis buku keuangan asal New York, Amerika Serikat, David Bach, mengungkapkan, banyak orang tidak menyadari ada pengeluaran-pengeluaran kecil yang sebenarnya menguras sebagian besar penghasilan setiap bulan. Ia menyebutnya, faktor latte.
Menurut David Bach, Anda akan menghemat banyak uang jika bisa mengidentifikasi dan mengurangi pengeluaran-pengeluaran kecil yang tidak disadari menguras penghasilan setiap bulan, seperti beberapa faktor berikut ini.
Baca: Hari Kartini 2018: Kesetaraan Lewat Secangkir Kopi dan Teh
Makan di restoran
Tren wisata kuliner dan mengunggah foto-foto makanan membuat kebiasaan makan di luar rumah semakin tinggi. Hasil survei aplikasi jajak pendapat daring, Jakpat, pada 2016, terhadap 1.623 anak muda milenial di Indonesia mengemukakan, 64 persen responden makan di restoran sekali sebulan dan 30 persen satu hingga lima kali sebulan—angka terakhir bisa jadi bertambah saat ini.
Lalu 48 persen menghabiskan Rp 50-100 ribu sekali makan, 32 persen lebih dari Rp 100 ribu, dan hanya 19 persen yang mengeluarkan kurang dari Rp 50 ribu. Artinya, dengan mengurangi rutinitas makan di restoran satu kali dalam sebulan, Anda hemat Rp 50-100 ribu.
Biaya transaksi antarbank
Berdasarkan hasil survei situs belanja daring ShopBack Indonesia pada Desember 2017, dua dari lima orang Indonesia membeli produk secara online setelah melihat produk itu di toko offline. Tingginya transaksi belanja online, ditambah kecenderungan generasi milenial menyukai pembayaran nontunai, dibarengi tingginya transaksi transfer ke rekening bank. Untuk transfer antarbank, Anda terkena biaya transfer Rp 6.500 per transaksi. Terkesan sedikit, tapi coba perhatikan berapa kali dalam sebulan Anda melakukan transfer antarbank?
Baca: Hari Kartini 2018, Ini 4 Kebiasaan Kartini yang Patut Ditiru
Ongkos kirim belanja online
Kebiasaan berbelanja daring juga berkaitan dengan pengeluaran untuk ongkos kirim barang. Untuk menghemat, minimalkan ongkos kirim dengan memilih toko online yang letaknya satu kota dengan tempat tinggal Anda. Atau pilihlah platform belanja online yang memberikan fasilitas bebas ongkos kirim untuk mengurangi faktor latte dalam pengeluaran bulanan Anda.
Minum kopi
Meminum kopi kini bukan lagi kebiasaan orang tua. Tren es kopi susu dan aneka minuman kopi kekinian menjadikan minum kopi dan kongko di kedai kopi bagian dari gaya hidup generasi milenial. Hasil survei Jakpat, platform survei daring, pada 2015 menyebut, 79 persen orang Indonesia di sepuluh kota besar yang menggunakan ponsel pintar meminum kopi setiap hari, dengan 46 persen minum kopi di rumah dan 26 persen di kedai kopi. Dengan harga kopi Rp 15-50 ribu per gelas di kedai kopi termasuk kopi latte yang rata-rata Rp 30 ribu—dari sinilah istilah faktor latte berasal—bayangkan, berapa banyak uang yang bisa Anda hemat per bulan dengan mengurangi intensitas minum kopi?
Baca: Kekurangan Vitamin D Lima Kali Berisiko Terkena Diabetes
Berlangganan kanal YouTube
Dibanding aplikasi medsos lain, YouTube paling menyedot kuota data Internet. Coba hitung, ada berapa banyak kanal YouTube yang Anda ikuti? Semakin banyak berlangganan kanal YouTube, semakin sering menonton, semakin besar pula pengeluaran Anda untuk membeli pulsa data Internet. Cobalah selektif memilih kanal YouTube. Jika tidak penting-penting amat, tidak usah berlangganan. Untuk menyiasati, manfaatkan fasilitas jaringan Wi-Fi di tempat-tempat umum.