TEMPO.CO, Jakarta - Sabtu lalu, sebuah kecelakaan kapal terjadi di perairan Desa Sei Lumut, Kecamatan Panai Tengah, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara. Kapal diduga menabrak tanggul kayu dan mengalami kebocoran sehingga tenggelam, dan mengakibatkan meninggalnya Wakil Kepala Polres Labuhanbatu Komisaris Andi Chandra. Jasad Wakapolres Labuhanbatu akhirnya ditemukan pada Ahad 22 April 2018 tak jauh dari lokasi tenggelamnya kapal cepat yang ia tumpangi bersama rombongan. Baca: Mau Beli Emas? Coba Perhatikan 3 Hal Ini
Anda tidak pernah tahu musibah atau bahaya apa yang akan terjadi di masa mendatang. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui beberapa langkah atau tindakan yang bisa dilakukan pertama kali saat terkena musibah seperti termasuk kecelakaan kapal. Simak langkah - langkah menyelamatkan diri dari kecelakaan kapal.
1. Tetap tenang
Mungkin ini adalah hal yang paling penting yang Anda harus lakukan pertama kali saat mengalami kecelakaan kapal. Jika Anda bersikap panik berlebihan, justru akan membuat risiko hal buruk terjadi lebih besar. Jika Anda panik, cobalah untuk bersikap rileks dan bernapas dalam-dalam. Tenangkan pikiran Anda sebelum melakukan sesuatu. Jangan hanya langsung berlari ke perahu penyelamat, atau melompat ke dalam air. Pertimbangkan semua opsi yang ada. Baca: Waspadai Dampak Terlambat Sarapan bagi Penderita Diabetes
2. Temukan perangkat flotasi
Hal kedua yang harus Anda lakukan adalah temukan semacam perangkat pengapungan. Ini merupakan benda penyelamat Anda saat berada di laut nanti. Tanpa perangkat flotasi, Anda mungkin tidak bisa bertahan lama di dalam air. Beberapa perangkat flotasi adalah jaket pelampung, perahu sekoci tempat pertolongan pertama, dan rakit tiup.
3. Lompat dari kapal jika Anda berada dalam bahaya
Jika Anda harus melompat dari kapal, pastikan untuk tetap memakai sepatu Anda. Lihat ke bawah sebelum Anda melompat untuk memastikan Anda tidak mendarat di orang atau benda lainnya. Letakkan salah satu lengan Anda pada bagian perut, kemudian pegang siku dari lengan lainnya. Gunakan tangan yang berlawanan untuk menutup hidung, dan lompatlah sejauh yang Anda bisa. Saat Anda jatuh, baiknya silangkan kaki Anda dan upayakan kaki Anda yang masuk terlebih dahulu ke dalam air. Baca: Demi Kurus, Farhat Abbas Lari 5 Kilometer Setiap Pagi
4. Menjauhlah dari kapal, jika itu kapal yang besar
Kapal dengan ukuran besar cenderung menciptakan efek ‘hisap’ dan menghisap benda-benda di sekelilinya saat tenggelam. Maka, semakin besar kapal tersebut, semakin Anda harus menjauh dari kapal ketika tenggelam. Hal ini penting, jika Anda menggunakan perangkat flotasi pun tidak menjamin Anda tidak akan terhisap ke dalam efek yang dihasilkan. Gunakan gaya dada untuk berenang menjauh dari kapal. Jika Anda tidak tahu cara berenang yang baik, tetap tenang, injak air, dan perlahan dayung menjauh dari kapal yang tenggelam.
5. Temukan sesuatu untuk membantu Anda tetap bertahan
Jika Anda tidak memiliki pelampung, rakit, atau benda lain untuk mengapung, lihatlah di sekitar Anda untuk setiap puing yang dapat digunakan untuk tetap mengapung. Akan banyak kemungkinan barang yang bisa Anda gunakan, seperti pecahan pintu. Atau potongan-potongan kapal yang masih mengambang. Baca: Demi Hemat, Simak 5 Tips Keuangan agar Irit
6. Periksa apakah Anda terluka, dan seberapa parah lukanya
Setelah Anda berada di jarak yang aman dari kapal, Anda harus melihat diri Anda untuk melihat apakah Anda terluka atau tidak. Jika Anda terluka, pastikan untuk mendapatkan perawatan medis secepat mungkin. Perhatikan apabila Anda berdarah, Anda mungkin perlu menggunakan tourniquet, alat seperti tali yang berguna untuk menghentikan kehilangan darah lebih banyak. Hal ini penting, mengingat kehilangan darah dapat mempercepat terjadinya hipotermia. Kemudian, apakah Anda mengalami patah tulang. Jika ya, segera minta bantuan dari orang yang selamat lainnya. Anggota tubuh yang patah bisa sangat menghambat kemampuan Anda untuk berenang.
WIKIHOW | LOLWOT