TEMPO.CO, Jakarta - Setiap pekerjaan, ada risikonya. Namun bagaimana menghadapi kemungkinan terburuk, sangat tergantung pada strategi Anda dalam menjalaninya. “Kembali lagi kepada prioritas yang Anda utamakan pada fase itu. Jika Anda tahu dan meyakini alasan beralih profesi, maka Anda akan lebih tangguh. Apapun risiko yang muncul kemudian, bisa Anda hadapi dengan lebih kuat,” kata Pelatih Karier sekaligus pendiri perusahaan konsultan pengembangan sumber daya manusia Daily Meaning, Alexander Sriewijono. Baca: Kasus Wakapolres Labuhanbatu, Ini Cara Selamatkan Diri dari Kapal
Setelah motivasi, alasan beralih profesi, dan persiapan mental dimatangkan, kini saatnya move on! Bukalah lembaran baru. Jangan terlalu sering menoleh ke belakang karena itu akan membuat perjalanan Anda terasa lebih berat.
Jangan lupa, saat Anda memutuskan beralih profesi (apalagi jika alih profesi itu terjadi lebih dari sekali), lakukan dengan pola dan alasan yang jelas. Baca: Demi Kurus, Farhat Abbas Lari 5 Kilometer Setiap Pagi
“Bergonta-ganti pekerjaan tanpa pola dan alasan yang jelas bisa membuat karier Anda berjalan di tempat. Tidak masalah beralih profesi selama ada tujuan dan pola yang jelas. Itu akan membuat Anda lebih maju,” kata Alexander.
TABLOID BINTANG