TEMPO.CO, Jakarta - Anda mengalami masalah varises? Anda sebaiknya datang ke dokter untuk menyembuhkan penyakit itu. Dokter Spesialis Bedah Toraks dan Kardiovaskular RS Pondok Indah, Achmad Faisal mengatakan penyakit varises masih dianggap penyakit yang tidak berbahaya bagi sebagian masyarakat. Sebagian besar pasien berpikir masalah varises adalah hanya masalah estetika. "Sehingga banyak yang mendiamkannya," kata Faisal pada diskusi media bertema 'Varises dan Risiko Serangan Jantung' di Jakarta pada 25 April 2018. Baca: 4 Jurus Sukses Beli Rumah Agar Tak Terjebak Pengembang Bodong
Varises juga bisa menyebabkan kematian secara tiba-tiba. Varises atau Varikosis adalah kelainan pada pembuluh darah vena yang bengkak atau membesar pada tungkai. Hal itu disebabkan oleh kegagalan atau kerusakan katup dalam vena. Katup di vena berguna untuk mengembalikan darah yang sudah mengalir di seluruh tubuh untuk kembali ke jantung. Karena masalah katup di pembuluh vena itu, darah tidak bisa mengalir ke jantung sehingga mengakibatkan pembekuan yang menempel di dinding-dinding pembuluh.
Orang-orang yang menderita penyakit ini memiliki pembuluh vena yang terlihat menonjol keluar berwarna biru atau ungu tua. Kadang-kadang bentuknya menyerupai simpul atau tali berpilin atau sarang laba-laba. Baca: Waspada Pasangan Sosiopat, Kenali 5 Tanda Ini
Varises dan vena laba-laba atau spider veins dapat ditemukan pada 35 persen wanita dan 20 persen pria di atas usia 20 tahun. Penyakit ini pun lebih banyak ditemui pada pasien yang riwayat berdiri terlalu lama saat bekerja dan kehamilan (terutama kehamilan kembar). Terlalu lama berdiri dan hamil besar itu menyebabkan stres signifikan pada pembuluh darah kaki, sehingga menyebabkan kagagalan atau kerusakan pada katup vena.
Menurut Faisal, jika tidak ditangani, varises dapat menyebabkan peningkatan rasa sakit, pembengkakan dan peradangan pada pembuluh darah. Peradangan itu mengakibatkan aliran darah yang kembali ke jantung sedikit dan terganggu. Gangguan ini juga akan mengakibatkan gumpalan darah. "Penggumpalan darah itu dapat terlepas dari vena dan mengikuti aliran darah yang dapat berpotensi menjadi emboli paru yang sangat fatal," katanya. Baca: Virus Kanker Serviks Banyak Menyerang Usia di Bawah 30 Tahun
Bila gumpalan darah itu sudah masuk sampai ke emboli paru, dokter harus melakukan operasi bedah paru untuk mendeteksi letak gumpalan darah itu. "Operasi seperti ini persentase suksesnya juga sudah sangat kecil, hanya 20 persen," katanya.
Pasien yang gumpalan darahnya sudah di emboli paru biasanya akan mengalami sesak nafas. "Sesak nafas itu seperti orang terkena serangan jantung," katanya. Baca: Kate Middleton Melahirkan Anak Ketiga, Tips Kenalkan Adik Bayi
Untuk menghindari adanya varises, Faisal sangat menyarankan untuk menjaga postur tubuh tegak saat berdiri. Dengan berdiri tegak, maka berat badan Anda akan ditahan secara seimbang di kedua kaki. Selain itu, perlu pula untuk menjaga berat badan untuk mengurangi penekanan ke kaki. Lalu, masyarakat juga perlu untuk menghindari menyilangkan kaki saat duduk.
Jika sudah duduk atau berdiri terlalu lama, Faisal menyarankan untuk melakukan peregangan kaki secara teratur dan makan makanan berserat. "Terakhir rutin berolahraga. Itu penting sekali," kata Faisal. Baca: Kenapa Generasi Milenial Perlu Investasi? Cek Jawaban Ahli
Pergi ke tukang pijit saat memiliki penyakit varises sangat tidak dianjurkan oleh Faisal. "Setelah dipijit, varises yang ada gumpalan darah itu bisa saja lari ke arah emboli paru yang justru mengakibatkan kematian mendadak," kata Faisal.