TEMPO.CO, Jakarta - Meski masih muda, pelantun Closer, Halsey memutuskan menjalani proses pembekuan sel telur. Salah satu alasannya, pelantun Closer ini menderita endometriosis di tahun 2015.
Endometriosis adalah kondisi di mana jaringan yang seharusnya tubuh di dalam rahim, justru tumbuh di luar rahim. Kondisi ini menimbulkan rasa sakit dan mempengaruhi kesuburan wanita.
Baca juga:
Ini Beda Donald Trump dan Emmanuel Macron Terhadap Pasangannya
Ini The Best Man yang Dipilih Pangeran Harry, Sedekat Apa Mereka?
Seperti Meghan Markle, 17 'Jelata' Ini Menikahi Anggota Kerajaan
Menurut dokter, gejala ini dialami Halsey akibat dehidrasi, kondisi kelelahan, dan rasa cemas. Halsey baru mengetahui dirinya menderita endometriosis setelah dirawat akibat pingsan kala sedang menjalani tur musiknya.
Usai didiagnosis, Halsey mantap melakukan prosedur pembekuan sel telur. Sebabnya, beberapa bulan pasca diagnosis, Halsey mengalami keguguran di atas panggung.
Tato bunga mawar di bahu Halsey terlihat saat ia berpose di karpet merah amfar Gala, New York, 7 Februari 2018. AP/Evan Agostini
"Saya sedang mengadakan tur dan (waktu itu) saya tahu saya mengandung. Dan sebelum saya memahami apa itu makna kehamilan dan apa maknanya bagi masa depan saya, karier saya, hidup saya, hubungan saya, yang saya tahu beberapa saat setelahnya saya keguguran di atas panggung ketika konser," kenang Halsey ketika diwawancara dalam talk show The Doctors.
Meski banyak yang ragu dengan keputusannya, Halsey mengungkapkan ini caranya "menjaga" kesuburannya. Ia mengatakan gangguan reproduksi sungguh membuat frustrasi karena membuar seorang wanita merasa tidak menjadi wanita seutuhnya.
"Jadi dengan pertimbangan ini, saya berharap bisa punya masa depan yang cerah dan menggapai hal yang saya ingin gapai dengan menyimpan ovarium (sel telur) ini sangat penting," pungkas Halsey.
Prosedur pembekuan sel telur adalah proses menyimpan sel telur. Sel telur ini akan berkembang menjadi janin jika dibuahi sperma.