TEMPO.CO, Jakarta – Ada 44 varian gen yang ditemukan bisa meningkatkan depresi. Fakta ini terungkap dari sebuah penelitian terbaru yang dipublikasikan online oleh Nature Genetics pada 26 April 2018.
Penelitian yang dikerjakan 200 ilmuwan dari berbagai negara itu, menyebutkan bahwa temuan detail tersebut belum pernah terjadi sebelumnya dan telah meningkatkan harapan untuk perawatan yang lebih efektif untuk masalah gangguan mental. Ini sangat penting, karena menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), efek depresi ini telah melumpuhkan 15 persen orang dewasa di dunia.
Baca juga:
Hobi Liburan, Ini 6 Perlengkapan Wajib ala Nadine Chandrawinata
Kim Jong Un Ganti Gaya Busana di 2018? Hitam atau Abu Monokrom?
Mata Minus di Atas 6? Coba ZLASIK, Cek Keterangan Dokter
Dalam hasil penelitian yang diterbitkan dalam nature.com ini diungkapkan juga bahwa 44 varian gen tersebut , 30 di antaranya belum diidentifikasi dalam penelitian sebelumnya.
Riset sebelumnya untuk depresi menggunakan saudara kembar sebagai subjek ujinya. "Hasilnya menunjukkan sebanyak 40 persen faktor depresi berasal dari gen, sementara 60 persen sisanya dibentuk oleh pengalaman hidup dan faktor biologis,” tambah Profesor Genetika Statistik di King’s College London, Cathryn Lewis.
Pada The Guardian, Lewis juga menyebutkan bahwa jika Anda memiliki beban genetik yang lebih rendah dari depresi, mungkin Anda lebih tahan terhadap tekanan yang dialami dalam hidup.
Seperti diberitakan dalam Live Science, Direktur Center of Psychiatric Genomics dari University of North Carolina School of Medicine Patrick Sullivan, membandingkan studi depresi dan genetik untuk riset kardiovaskular. Sullivan menemukan terapi dengan obat menurunkan risiko serangan jantung dan stroke secara signifikan. Sebagian obat antidepresan yang digunakan saat ini ditemukan secara kebetulan.
Kini dengan penemuan tentang gen, pencarian pengobatan dapat ‘didukung secara rasional’ dengan ilmu kuat di bidang biologi. Hasil studi hubungan antara varian gen dan depresi telah membuka pintu bagi pengobatan depresi generasi baru.
LIVE SCIENCE | NATURE GENETICS | THE GUARDIAN | ANGGIANDINI PARAMITA MANDARU | SDJ