TEMPO.CO, Jakarta - Bulan suci Ramadan sebentar lagi tiba. Di bulan itu, umat muslim diwajibkan berpuasa. Perubahan pola makan pada bulan puasa dari tiga kali sehari menjadi dua kali sehari saat sahur dan berbuka seringkali menimbulkan anggapan bahwa makan lebih sedikit dari biasanya.
Akibatnya, kita cenderung menyantap porsi makanan berlebihan ketika berbuka puasa. Padahal, kebutuhan kalori harian tubuh saat berpuasa tetap sama dengan kebutuhan kalori saat tidak berpuasa. Rata-rata kebutuhan kalori orang dewasa berkisar antara 1.500 - 2.500 kilo kalori setiap hari. Baca: Cara Berpakaian Karyawan Dipengaruhi Desain Kantor? Ini Risetnya
"Kebutuhan tentu disesuaikan dengan aktivitas dan berat badan seseorang. Agar tubuh fit dan tetap produktif selama berpuasa, tidak dianjurkan untuk mengurangi atau menambah asupan kalori. Kita justru harus memperhatikan asupan nutrisi agar terhindar dari permasalahan kesehatan," kata Ahli Gizi Jovita Amelia, pada acara '#PuasaSehat bareng Halodoc', di Senopati, Jakarta Selatan, Jumat, 4 Mei 2018.
Jovita memberikan lima tip memilih makanan dan minuman yang dapat menunjang produktivitas saat berpuasa. Baca:
Pertama, hindarilah konsumsi kafein, makanan dan minuman manis secara berlebihan. Kedua, sebagai pemenuhan energi, pilih makanan karbohidrat kompleks dari bahan makanan berbahan gandum, buah-buahan seperti pisang dan umbi-umbian. "Ketiga, untuk menghindari begah, sebaiknya kurangi konsumsi gorengan dan santan berlebih saat berbuka puasa," kata Jovita. Baca: Fobia Kalajengking, Akibatkan Cemas Berlebih dan Pingsan
Keempat, untuk mencegah konstipasi penuhi kebutuhan serat harian dari sayur-sayuran. Kelima, untuk menghindari dehidrasi saat berbuka puasa penuhi kebutuhan cairan minuman delapan gelas sehari, yang dipecah dua gelas saat sahur dan berbuka puasa, dan dua gelas sesudah makan juga dua gelas sebelum tidur.