TEMPO.CO, Jakarta- Varises bisa terjadi pada siapa saja. Jangan salah, penyakit ini tidak hanya mengakibatkan masalah estetika, namun juga masalah serangan jantung.
Varises atau Varikosis adalah kelainan pada pembuluh darah vena yang bengkak atau membesar pada tungkai. Hal itu disebabkan oleh kegagalan atau kerusakan katup dalam vena. Katup di vena berguna untuk mengembalikan darah yang sudah mengalir di seluruh tubuh untuk kembali ke jantung. Karena masalah katup di pembuluh vena itu, darah tidak bisa mengalir ke jantung sehingga mengakibatkan pembekuan yang menempel di dinding-dinding pembuluh.
Baca: Kualitas Tidur Orang Indonesia Masih Rendah, Cek Solusi Ahl
Varises bisa tejadi di semua anggota tubuh yang ada pembuluh vena. Walau begitu, masalah varises paling banyak terjadi di kaki, karena pembuluh vena di kaki paling jauh letaknya dari jantung yang mengatur sirkulasi darah.
Menurut Dokter Spesialis Bedah Toraks dan Kardiovaskular RS Pondok Indah, Achmad Faisal ada 9 cara pencegahan penyakit varises. Cara pertama adalah dengan memiliki postur tubuh tegak. Dengan memiliki postur tubuh yang tegak, maka beban seseorang akan terbagi merata di tubuh. Postur tegak artinya, tidak bungkuk, tidak juga membusungkan dada, atau mengedapankan perut.
Cara kedua adalah menjaga berat badan ideal. Kelebihan berat badan menjadi salah satu risiko terjadinya varises, khususnya di bagian kaki. Alasannya bobot tubuh yang berlebih bisa menekan pembuluh vena di kaki. "Dengan berat badan ideal, kaki tidak akan terlalu berat menopang badan," katanya.
Ketiga, tidak menyilangkan kaki. Baik pria dan wanita yang menyilangkan kaki bisa mempengaruhi aliran darah kaki yang seharusnya naik ke jantung. Bagi wanita, kaki yang di bawah bisa menekan pembuluh vena yang ada di kaki atasnya. Bagi lelaki yang menyilangkan kaki, ada kemungkinan pembuluh vena kaki yang ditekuk akan ikut tertekuk atau bengkok. Hal itu tentunya bisa menutup aliran darah kaki.
Keempat adalah rutin berolahraga. Olahraga bisa membantu menguatkan otot kaki. Selain itu, olahraga, terutama lari, bisa membantu memompa jantung yang bisa memperlancar aliran darah. "Dengan olahraga, maka akan menguatkan otot kaki dan mampu memeras vena agar aliran darah di kaki bisa ke atas," kata Faisal.
Kelima, Faisal pun menyarankan agar orang melakukan peregangan kaki secara rutin. Hal itu penting bagi orang yang sudah terlalu lama berdiri ataupun yang terlalu lama duduk. Menurut Faisal, peregangan kaki membantu aliran darah di kaki lebih lancar.
Baca juga:
Konsumsi Bakso Tingkatkan Gizi? Simak Penjelasan Ahli Gizi
4 Bodyguard Ini Piawai 5 Bahasa, Mahir Beladiri dan Ganteng
Keenam, memindahkan beban dari satu kaki ke kaki lainnya setiap beberapa menit. Saran ini terutama penting dilakukan bagi para pengguna kereta api. Biasanya para pengguna kereta api berdiri tidak tegak dan menumpukan berat badannya di salah satu kaki saja. "Sebaiknya, berat badan terbagi sempurna di kedua kaki," katanya.
Saran ketujuh, Faisal menyarankan untuk menghindari menggunakan celana yang terlalu ketat, terutama di pangkal paha. Celana ketat bisa menghalangi aliran darah di kaki. "Sebaiknya jangan pakai jins yang ketat, kalau leging boleh karena celana leging lebih elastis," katanya.
Penggunaan sepatu hak tinggi menjadi jurus kedelapan untuk dihindari agar terbebas dari varises. Maklum saat menggunakan hak tinggi, berat badan tertumpu pada satu titik kaki dan tidak terbagi sempurna. "Sebaiknya pakai flatshoes, atau kalau bisa jangan sampai gunakan hak tinggi dari pagi hingga sore," katanya.
Jurus kesembilan cegah varises adalah terkait asupan. Faisal menyarankan agar setiap orang mengkonsumsi makanan tinggi vitamin dan serat, juga makanan mengandung vitamin E dan C. Vitamin E dan C adalah makanan yang baik untuk antioksidan. "Sebagai anti oksidan, vitamin E dan C mampu merangsang darah untuk terus melakukan regenerasi sel. Sehingga sel-sel darah yang mati akan terus terganti dan jumlahnya akan kembali ke posisi semula," kata Faisal.