Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengalaman Odapus saat Awal Divonis Alami Penyakit Lupus

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi penyakit Lupus. entresemana.mx
Ilustrasi penyakit Lupus. entresemana.mx
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menjadi Odapus, atau orang dengan penyakit Lupus, tidak membuat Tiara Savitri merasa bahwa hidupnya sudah berakhir dan tidak ada yang bisa diperbuat dengan kondisinya tersebut.

Dua kali sudah ia lolos dari "lubang jarum" dan kemudian mendirikan Yayasan Lupus Indonesia pada 1998 yang sampai sekarang masih dikelolanya. Dalam kegiatan memperingati Hari Lupus Sedunia di gedung Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan, Jakarta, baru-baru ini, ia sempat mengisahkan perjalanan hidupnya menghadapi penyakit "seribu wajah" tersebut. Baca: Ini Bagian Tubuh Favorit Dewi Perssik, Tilik Rahasianya

Saat awal mengalami panas tinggi, dia didiagnosis diserang penyakit tipus, kemudian kembali lagi menderita panas tinggi dan diduga penyakit demam berdarah. "Begitu saja terus dan semua gejala-gejala penyakit Lupus semua terjadi pada saya," ujarnya.

Ia sempat dirawat selama 8,5 bulan di salah satu rumah sakit swasta di Jakarta, tetapi karena pihak keluarga melihat tidak ada perubahan, maka ia direncanakan untuk dibawa pulang.

Namun salah seorang dokter kulit menahan kepulangannya dan setelah berkonsultasi bersama dokter Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dengan membawa semua hasil Lab, dokter di RSCM memastikan bahwa ia diserang penyakit Lupus. Kemudian dokter kulit tersebut meminta agar ia tidak dibawa pulang dan memerintahkan untuk diberikan obat steroid dengan dosis paling tinggi. "Waktu itu kulit saya juga sudah kena, rasanya saya memiliki Lupus paling paripurna. Semua gejala saya kena, organ saya semua sudah kena. Terakhir, dua tahun lalu, liver dan jantung saya juga sudah kena," tutur Tiara. Baca: Tak Hanya Milik Pria, Intip 5 Khasiat Masturbasi

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada 1996 Tiara juga pernah mengalami kebocoran ginjal. Namun, kondisi tersebut tidak menghalanginya untuk tetap beraktivitas. Menurut dia, kuncinya adalah bagaimana menjalani pola hidup sehat dan yang nomor satu adalah bagaimana mengelola stres. Ketika sakit pada 1987, ia tetap kuliah di dua tempat untuk menunjukkan bahwa walaupun memiliki Lupus ia masih bisa mengejar cita-citanya.

Tiara juga sempat bercerita bagaimana ketika ia belum mendapatkan pemahaman yang jelas mengenai penyakit yang dimilikinya. "Dokter zaman dulu menjelaskan, ya, tidak, ya, tidak. Tapi dokter zaman sekarang lebih membumi, lebih kooperatif, lebih bisa diajak bicara dan lebih bisa menjelaskan, dan dokter yang dulu a, i, e, o saya pikir sudah saatnya untuk lebih membumi," kata Tiara. Baca: Perdana Menteri di Usia 92 Tahun, Ini Cara Sehat Mahathir Mohamad

Hal itu, lanjut Tiara, karena sebetulnya untuk sakit yang seperti ini pasien Lupus sangat membutuhkan dokter yang bisa diajak bicara, terlebih penyakit ini tidak hanya ditangani satu dokter dan kekurangpamahaman mengenai penyakit ini juga masih dialami banyak Odapus.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

7 jam lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

9 jam lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

1 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

1 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

5 hari lalu

Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

8 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

9 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.


Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

16 hari lalu

Menu sambal goreng hati sapi. shutterstock.com
Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?


Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

17 hari lalu

Ilustrasi protokol kesehatan / menjaga jarak atau memakai masker. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.