TEMPO.CO, Jakarta - Makanan sumber kalsium sebaiknya dikonsumsi anak dan remaja. Begitu disebutkan Dokter Spesialis Anak Konsultan Nutrisi dan Penyakit Metabolik, Yoga Devaera pada acara Seminar Kesehatan dan Gizi Remaja di Kantor Kementerian Kesehatan, Senin 15 Mei 2018. "Proses kepadatan tulang itu hanya sampai usia 25 tahun," katanya
Menurut Yoga, pada usia pemadatan tulang itu adalah masa yang paling baik orang mengkonsumsi zat kalsium. Kalsium, yang 95 persen ditemukan di tulang, berguna untuk memperkokoh tulang. Kalsium itu juga bisa membuat tulang padat dan kuat.
Baca juga:
8 Jurus Bicara dengan Anak Soal Terorisme dan Kekerasan
Aksi Teroris: Waspada Penyakit Semakin Parah, Ini Penjelasan Ahli
Dengan memiliki tulang yang padat, maka yang bersangkutan akan terhindar dari patah tulang pada saat usia dewasa. "Kalau kita makan dan minum sumber kalsiumnya saat sudah dewasa atau di atas 25 tahun, zat kalsiumnya akan susah sekali terserap ke tulang," kata Yoga. Ditegaskan bahwa penyerapan kalsium tidak akan terjadi lagi setelah berusia 25 tahun ke atas.
"Walaupun banyak kalsium dalam darahnya karena minum susu, tapi kalsium itu tidak terserap secara langsung. Mereka perlu obat tambahan agar kalsiumnya bisa terserap," katanya.
Zat kalsium bisa diperoleh dari susu dan produk turunannya, lauk hewani yang dimakan dengan tulangnya seperti ikan teri, ikan bandeng, tulang muda ayam. Kalsium juga banyak ditemukan pada tahu dan brokoli.
Baca: Pasangan Terlalu Mencintai Diri Sendiri? Tilik 4 Cirinya
Selain mengkonsumsi zat kalsium, perlu juga sering berjemur dan terkena matahari pagi yang mengandung banyak vitamin D. Sinar matahari pagi dan suplemen vitamin D membantu penyerapan kalsium ke tulang agar semakin kuat. "Pada masa pemadatan tulang, khususnya remaja, juga perlu banyak berolahraga," katanya.