TEMPO.CO, Jakarta – Menonton televisi adalah salah satu sumber informasi dan hiburan yang kita dapatkan di rumah. Tetapi, ada sebuah riset yang menemukan bahwa aktivitas pasif tersebut tidak membuat kita bahagia.
Dilansir dari Psychology Today, Journal of Happiness Studies menemukan ada sejumlah bukti bahwa menonton televisi mengurangi pengaruh positif, bahkan ketika dilakukan untuk meningkatkan suasana hati. Efek positifnya bersifat sementara dan menghalangi orang-orang untuk melakukan aktivitas yang lebih menguntungkan. Seperti menjadi sukarelawan, menghabiskan waktu berkualitas dengan keluarga dan teman, dan melakukan hobi.
Selain itu, menonton televisi sering menjadi aktivitas dalam ruangan dan mencegah kita menghabiskan waktu di luar. Penelitian telah menunjukkan bahwa waktu yang dihabiskan di luar rumah, terutama di alam, bisa sangat bermanfaat untuk kesejahteraan.
Baca juga:
Embolisasi Ginjal yang Dialami Melania Trump, Kenali Penyebabnya
Puasa Ramadan 2018: Mengapa Sayur Harus Ada Saat Sahur dan Buka?
Orang yang bahagia lebih mungkin untuk mencari kegiatan baru dan menarik. Sementara orang yang tidak bahagia bertujuan untuk menemukan kenyamanan di masa lalu dan yang dapat diprediksi. Yaitu dengan menonton acara TV yang dipenuhi oleh selebriti yang dikenal pada waktu penayangan yang telah ditentukan.
Penulis jurnal Bayraktaroglu dan rekannya, melakukan penelitian dengan peserta 1.668 orang dewasa berusia 33 hingga 83. Dalam periode delapan hari, mereka diminta untuk melaporkan keadaan afektif mereka dan waktu yang mereka habiskan untuk menonton televisi.
Hasilnya menunjukkan bahwa menonton televisi tampaknya membuat orang tidak bahagia pada hari berikutnya. Tetapi orang-orang yang sudah tidak bahagia lebih mungkin menonton lebih banyak televisi pada hari berikutnya.
Para penulis juga menemukan bahwa, "Menjadi lebih tua, perempuan, lajang, dan menganggur serta memiliki pendapatan yang lebih rendah dan kesehatan yang lebih buruk, memperkirakan durasi menonton televisi yang lebih lama." Tetapi bahkan ketika para peneliti mengendalikan faktor-faktor ini, temuan bahwa ketidakbahagiaan pada hari tertentu memprediksi lebih banyak menonton televisi keesokan harinya masih ada.
Para penulis lebih menambahkan, "Jika menonton televisi digunakan sebagai selingan dari kesibukan harian, temuan kami menunjukkan bahwa itu bukan hal yang sangat efektif."
Baca: Dukungan Orang Tua Seperti Apa yang Membuat Karir Anak Sukses?
Bayraktaroglu mencatat bahwa “Penelitian di masa lalu telah menunjukkan bahwa terlibat dalam kegiatan yang menantang secara kognitif dan aktif dapat mengalihkan perhatian dari rangsangan emosional. Hal ini adalah taktik mengalihkan perhatian yang jauh lebih efektif daripada secara pasif terlibat dalam kegiatan yang relatif tidak menantang - seperti menonton televisi. ”
Maka, untuk mendapatkan kebahagiaan, darpada nonton televisi, lebih baik ikuti perjalanan alam dan coba identifikasi kehidupan tanaman, serangga, atau burung, mendiskusikan buku yang menarik dengan seorang teman melalui telepon, atau mungkin membaca artikel informatif di situs web tertentu.
PSYCHOLOGY TODAY | SPRINGER PROFESSIONAL | ANGGIANDINI PARAMITA MANDARU
https://www.springerprofessional.de/en/a-daily-diary-investigation-of-the-link-between-television-watch/15726638