Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Agar Kekerasan terhadap Anak Hilang di Lingkungan Keluarga

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi kekerasan pada anak. shutterstock.com
Ilustrasi kekerasan pada anak. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, JakartaKekerasan terhadap anak masih sering terjadi. Banyak orang tua berpikir bahwa memukul dan menghardik salah satu bentuk mendisiplinkan anak. Padahal sudah banyak penelitian memaparkan bahwa ada banyak efek buruk perlakuan kasar orang tua terhadap buah hati mereka.

Mengapa kekerasan terhadap anak seolah sulit disudahi?

Berdasarkan studi yang dilakukan kelompok peneliti di Departemen Perkembangan Sosial Universitas Washington, Amerika Serikat, mengatakan kekerasan merupakan kebiasaan yang bisa diwariskan turun-temurun. Orang tua yang semasa kecil mengalami kekerasan fisik maupun emosional cenderung mengulang pola perilaku yang sama terhadap anak-anak mereka. Baca: Penghormatan Pangeran Harry kepada Putri Diana di Hari Spesialnya

Penelitian itu juga mengungkap, pola asuh yang buruk, meliputi kekerasan fisik dan emosional, sering diturunkan setidaknya ke tiga generasi berikutnya. Efeknya dalam keluarga akan terus terjadi selama puluhan tahun. “Jika pernah menerima kekerasan, Anda mungkin juga akan menjadi pelaku kekerasan. Sama seperti kecanduan alkohol, jika orang tua minum alkohol di rumah, kemungkinan besar anak-anaknya akan menjadi peminum,” kata psikolog sosial sekaligus penulis buku Nobody’s Baby Now: Reinventing Your Relationship with Your Mother and Father, Susan Newman.

Meski sulit, mata rantai kekerasan dalam keluarga bisa diputus dengan langkah-langkah berikut :

1. Akui kekerasan yang pernah menimpa Anda
Untuk memutus rantai kekerasan pada anak, Anda harus jujur kepada diri sendiri. Kadang trauma membuat seseorang tidak mengakui kekerasan yang pernah diterimanya. Newman mengatakan, menoleh ke belakang dengan perspektif yang objektif sangat penting. “Menjadi dewasa membuat Anda mampu berpikir mana pola yang menyakitkan dan membahayakan sehingga Anda tidak ingin melakukannya kepada anak,” kata Newton. Baca: Puasa : Jangan Minum Berlebih Saat Sahur, Tilik Penjelasan Ahli

Jika merasa tersakiti akibat perlakuan kasar orang tua, jangan jadikan anak tempat pelampiasan dendam. Jadikan anak sarana memperbaiki kesalahan orang tua Anda sehingga rantai kekerasan terputus.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

2. Mengobrol dengan pasangan
Luka dan trauma akibat perlakuan kasar di masa kecil bisa lebih dalam daripada yang Anda bayangkan. Para peneliti di Universitas California, Los Angeles, AS, mengatakan kekerasan yang dialami dalam waktu lama dapat menyebabkan kerusakan pada pikiran dan banyak sistem tubuh.

Untuk mengatasi hal ini, Newman menyarankan Anda sering mengobrol dan curhat kepada sahabat atau pasangan. Ini dapat membantu meredakan ketegangan di otak dan meningkatkan kemampuan menghadapi masalah dengan sehat. Pikiran yang tenang membuat emosi Anda tidak mudah terpancing untuk melakukan kekerasan fisik atau verbal saat menghadapi tingkah anak.

3. Pertahankan prinsip
Kebanyakan kakek-nenek ikut campur dalam mengurus cucu. Jika Anda tidak punya prinsip kuat dalam menentukan pola asuh anak, sulit menghindari intervensi ini. Anda tidak harus memutus kontak, apalagi menyudahi tali kekeluargaan dengan orang tua. Keberadaan kakek-nenek bisa berdampak positif terhadap anak-anak selama mereka menghormati batasan-batasan yang Anda buat terkait pengasuhan anak. Baca: Menantu Hatta Rajasa Meninggal Dunia, Intip Macam Kanker Kulit

“Anda bisa (bersama pasangan) mengatakan ke orang tua, 'Kalian sudah mendapat giliran mengasuh anak, sekarang giliran kami.' Bisa juga dengan bilang, 'Kami tahu kalian ingin yang terbaik untuk cucu, tapi kami tidak setuju dengan cara kalian.' Pertahankan prinsip itu karena sekarang Andalah yang menjadi contoh paling berpengaruh bagi anak-anak,” kata Newman.

4. Evaluasi diri
Terkadang banyak hal yang tidak sesuai harapan terjadi sehingga memancing emosi. Anda kemudian marah, berteriak, dan memukul anak. Setelah itu, Anda dilanda perasaan bersalah dan merasa gagal menjadi orang tua. Dalam situasi ini, ingatlah kembali motivasi dan tujuan mendidik anak. “Coba evaluasi diri dan bertanya dalam hati, 'Mengapa saya berteriak hingga memukul anak?' Dari situlah semuanya akan berubah,” katanya. Baca: Turun 3 Kg, Tilik Trik Meghan Markle Mengatur Diet Pangeran Harry

TABLOID BINTANG

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

10 jam lalu

ilustrasi pelecehan seksual (pixabay.com)
Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.


Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

12 jam lalu

Tiga terdakwa mantan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (kiri), Sekjen Kementan RI, Kasdi Subagyono dan mantan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan RI, Muhammad Hatta (kanan), mengikuti sidang lanjutan, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis, 17 April 2024. Sidang ini dengan agenda pemeriksaan keterangan saksi Adc. Mentan, Panji Hartanto, yang telah mendapat perlindungan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum KPK untuk ketiga terdakwa dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi terkait penyalahgunakan kekuasaan dengan memaksa memberikan sesuatu untuk proses lelang jabatan dalam pengadaan barang dan jasa serta penerimaan gratifikasi di lingkungan Kementerian Pertanian RI. TEMPO/Imam Sukamto
Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.


Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

13 jam lalu

Ilustrasi ibu berbicara dengan anak. Foto: Freepik.com/Racool_studio
Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa kasih sayang agar bisa disampaikan kepada keluarga dan anak.


OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

1 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi. TEMPO/Tony Hartawan
OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?


Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

5 hari lalu

Kebiasaan Anak Berbohong
Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

10 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

12 hari lalu

Perdana Menteri Isael, Benjamin Netanyahu dan Pemimpin group Hamas, Ismail Haniyeh. REUTERS/Ronen Zvulun dan Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

Pasukan Israel membunuh tiga putra pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dalam serangan udara di Gaza tanpa berkonsultasi dengan PM Benyamin Netanyahu


Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

14 hari lalu

Ilustrasi keluarga. Freepik.com/Lifestylememory
Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

KPAI meminta orang tua memanfaatkan momen libur Idul Fitri untuk memaksimalkan peran pengasuhan yang terbaik bagi anak.


Jangan Sembarang Menyerahkan Tugas Mengasuh Anak, Ini Saran Psikolog

16 hari lalu

Ilustrasi Baby Sister / pengasuh anak / penjaga anak yang galak. youtube.com
Jangan Sembarang Menyerahkan Tugas Mengasuh Anak, Ini Saran Psikolog

Psikolog menyarankan selain menitipkan pada orang yang bertanggung jawab dan dapat dipercaya, perhatikan ini saat menyerahkan tugas mengasuh anak.


Pelaku Kekerasan Anak Biasanya Punya Gangguan Mental

19 hari lalu

Ilustrasi kekerasan pada anak. health. wyo.gov
Pelaku Kekerasan Anak Biasanya Punya Gangguan Mental

Psikolog menyebut para pelaku kekerasan anak cenderung memiliki gangguan kesehatan mental dan biasanya orang terdekat.