Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Picu Penyakit Kardiovaskular, Apa Itu Lemak Trans?

Reporter

Editor

Susandijani

image-gnews
Minyak goreng. palmoilhealth.org
Minyak goreng. palmoilhealth.org
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Kesehatan Dunia  atau WHO untuk pertama kali merilis panduan dunia untuk menghilangkan lemak trans dari tiap hidangan di meja makan. Organisasi tersebut menargetkan salah satu jenis lemak tak jenuh ini hilang dari seluruh belahan dunia pada 2023.

Seperti dituliskan pada KORAN TEMPO, Penghapusan lemak trans ini diklaim dapat menjaga kesehatan dan meningkatkan kualitas kehidupan. Salah satunya dari ancaman kematian akibat penyakit kardiovaskular yang disebabkan konsumsi lemak jenis ini. WHO memperkirakan lemak trans menjadi biang keladi lebih dari 500 ribu kematian setiap tahun akibat penyakit kardiovaskular.

Baca juga:
Menikah dengan Kimmy Jayanti, Intip 4 Gaya Greg Nwokolo
3 Jurus Jitu Berburu Tiket Murah di Situs Online

Tilik Faktor Risiko Kanker Kulit, Hindari Makanan dengan Pengawet

Ada dua jenis Lemak trans atau trans fat. Yaitu trans fat alami dan trans fat buatan. Trans fat alami merupakan lemak tak jenuh yang biasanya ditemukan dalam produk susu dan daging. Lemak trans buatan (atau asam lemak trans) dihasilkan dari proses industri yang menambahkan hidrogen pada cairan minyak sayur untuk membuatnya lebih padat.

Minyak terhidrogenasi parsial pertama kali diperkenalkan ke industri makanan pada awal abad ke-20 sebagai pengganti mentega, dan menjadi lebih populer pada 1950-an hingga 1970-an. Minyak ini banyak digunakan untuk menggoreng dan memanggang makanan, terutama makanan ringan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Salah satu alasan produsen sering menggunakannya adalah minyak tersebut memiliki umur simpan yang lebih lama daripada lemak lain.

"Lemak trans adalah bahan kimia beracun yang tidak perlu dan membunuh, serta tidak ada alasan bagi orang di seluruh dunia untuk terus mengkonsumsinya," kata Tom Frieden, mantan Kepala Pusat Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC) dan sekarang memimpin inisiatif kesehatan Resolved. Menurut Frieden, upaya tersebut juga harus dilakukan di negara-negara berpenghasilan menengah dan rendah yang sering lemah dalam kontrol penggunaan lemak trans oleh industri penganan.

Duta Besar Global WHO untuk Penyakit Non-Komunik, yang juga mendirikan Bloomberg Philantropies, Michael R. Bloomberg, mengatakan larangan penggunaan lemak trans di New York membantu mengurangi jumlah kasus serangan jantung tanpa mengubah rasa makanan yang disantap warganya.

KORAN TEMPO | DINI PRAMITA

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

1 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

Jantung bocor terjadi ketika salah satu dari empat katup di jantung Anda tidak menutup rapat.


Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

8 hari lalu

Ilustrasi wanita diet. Freepik.com/Schantalao
Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?


7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

9 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.


WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

13 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.


Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

15 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

Penelitian baru-baru ini menemukan gejala penyakit jantung yang biasanya terjadi di pagi hari. Berikut penjelasannya.


Hidangan Lebaran Identik Makanan Bersantan, Ahli Gizi Imbau Jangan Sering Dipanaskan

18 hari lalu

ilustrasi hidangan lebaran (ayam) (Pixabay.com)
Hidangan Lebaran Identik Makanan Bersantan, Ahli Gizi Imbau Jangan Sering Dipanaskan

Makanan yang bersantan seperti hidangan Lebaran sebaiknya tidak dipanaskan berulang kali karena kandungan gizinya bisa berubah.


Olahraga, Cara Ampuh Cegah Varises. Simak Saran Dokter Jantung

19 hari lalu

Varises. Usaveinclinics.com
Olahraga, Cara Ampuh Cegah Varises. Simak Saran Dokter Jantung

Olahraga merupakan cara ampuh mencegah varises karena dapat melancarkan sirkulasi darah dari kaki ke jantung. Ini jenis yang dianjurkan.


Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

22 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil. shutterstock.com
Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

Ibu hamil berusia 35 tahun atau lebih diimbau rutin cek kesehatan mulai dari gula darah, tekanan darah, hingga jantung karena risiko lebih tinggi.


Bahaya Hipoglikemia Berulang, Stroke hingga Gangguan Jantung

25 hari lalu

Ilustrasi tes gula darah penderita diabetes (pixabay.com)
Bahaya Hipoglikemia Berulang, Stroke hingga Gangguan Jantung

Hipoglikemia jangan sampai terjadi secara berulang karena tidak baik bagi kesehatan otak dan jantung.