TEMPO.CO, Jakarta - Artis Nikita Mirzani mencuri perhatian netizen dengan unggahan tulisannya di media sosial Instagram. Nikita Mirzani menuliskan kemarahan yang ditujukan pada seseorang, diduga suaminya, Dipo Latief. Belum jelas apa yang memicu permasalahan pada pasangan yang baru saja dikabarkan resmi menikah ini. Baca: Sering Naik Pesawat? Ini 6 Etika yang Harus Dipatuhi Penumpang
Dilansir dari Prevention, banyak yang beranggapan bahwa gagalnya sebuah pernikahan disebabkan oleh masalah besar. Seperti perselingkuhan, permasalahan keuangan, atau ketidakjujuran. Namun, kenyataannya tindakan sehari-hari yang dianggap sepele justru dapat menyebabkan hilangnya cinta antar pasangan.
Berikut ini beberapa faktor yang dianggap dapat menyebabkan retaknya atau pemicu gagalnya pernikahan dengan pasangan.
1. Kurangnya kontak mata
Mata menjadi jalan atau pancaran atas apa yang secara tulus dirasakan seseorang. Mengetahui rasa cinta dari pasangan, juga dapat dilihat dari caranya memandang Anda. Maka, melakukan percakapan tanpa saling melihat, sementara Anda atau pasangan justru sibuk dengan telepon atau TV dapat memutuskan hubungan intim tersebut. Bahkan, kemungkinan dapat menurunkan pelepasan phenylethylamine, yaitu zat kimia yang memicu perasaan cinta romantis. Baca: Penderita Diabetes Boleh Puasa, Dokter: Waspada Hipoglikemia
2. Kecanduan media sosial
Psikolog asal California, Sonya Bruner, mengungkapkan bahwa media sosial menjadi faktor yang berkembang terhadap perceraian. Dalam beberapa kasus, media sosial merupakan elemen yang menghisap waktu Anda. Secara terus-menerus memberikan notifikasi sehingga mencuri waktu yang seharusnya bisa Anda habiskan dengan pasangan. Media sosial juga memberikan pandangan semu pada pernikahan. Dengan begitu banyaknya unggahan yang menunjukkan pasangan "sempurna", Anda mungkin akan menetapkan harapan yang tidak realistis untuk hubungan Anda sendiri.
3. Hilangnya individualitas
Mengalah terlalu sering untuk pasangan Anda dapat menjadi faktor pemicu kegagalan sebuah hubungan. Pasangan yang menghabiskan banyak waktu bersama dan mengorbankan kepentingan pribadinya, dianggap dapat memiliki masalah lebih banyak. Ketika batasan-batasan emosional menjadi tidak jelas, membuat pasangan sulit hidup tanpa yang lain. Tanda lain hilangnya individualitas dalam suatu hubungan ketika salah satu pasangan selalu menyebut dirinya sebagai "kita" daripada "saya." Baca: 4 Kunci Hindari Kosmetik Ilegal, Jangan Percaya Efek Instan
4. Tidak mau memaafkan
Ketidakmampuan Anda untuk benar-benar memaafkan pasangan dalam pernikahan adalah salah satu alasan utama mengapa pernikahan gagal. Pengampunan sejati tercermin saat Anda memperlakukan pasangan seolah-olah tidak pernah terjadi masalah atau kesulitan dalam hubungan. Terus-menerus menghidupkan kembali trauma pengalaman masa lalu yang memicu luka lama tidak akan membuat pernikahan Anda langgeng.
5. Ekspektasi berlebihan dalam diam
Tidak membicarakan keinginan ataupun harapan kepada pasangan dapat dianggap masalah penting. Dengan berekspektasi dalam diam, Anda akan memicu suatu tindakan saat harapan tersebut tidak terpenuhi. Pasangan Anda tidak akan secara hebat dapat membaca atau mengetahui apapun keinginan Anda. Komunikasi yang lancar harus terjalin dan terbentuk dalam hal ini.
PREVENTION | ESSENCE
