TEMPO.CO, Jakarta - Media Sosial heboh dengan tersebarnya foto dan video terkait Presiden Filipina, Rodrigo Duterte. Dilansir dari The Guardian, kehebohan tersebut terkait dengan kejadian Duterte yang mencium bibir seorang wanita Korea di sebuah acara publik. Saat itu Duterte dikabarkan sedang berpidato di hadapan para pekerja migran asal Filipina di ibu kota Korea Selatan, Seoul.
Apakah perbuatan Rodrigo Duterte tersebut termasuk pelecehan seksual? Pada dasarnya, apabila seseorang berprilaku yang sifatnya seksual dan mengganggu kesejahteraan orang lain, mungkin bisa dianggap termasuk ke dalam pelecehan seksual. Berikut beberapa tanda perbuatan yang termasuk ke dalam suatu pelecehan seksual.
1. Terus menggoda
Sikap menggoda seseorang umumnya dianggap hal yang biasa bagi sebagian orang. Namun, ternyata tidak demikian. Jika Anda menggoda seseorang, kemudian orang tersebut merasa tidak nyaman atau tersinggung, saat itulah Anda telah melewati batas. Inilah cara sederhana untuk melihatnya: menggoda tak berbahaya membuat Anda merasa baik. Pelecehan membuat Anda merasa buruk, marah, atau tidak tenang.
Baca juga: Alami Pelecehan Seksual? Lawan Seperti Via Vallen
2. Menindas menggunakan senioritas atau posisi
Pelecehan jenis ini dikenal sebagai quid pro quo, di mana seseorang memanfaatkan posisinya untuk membuat Anda melakukan sesuatu yang tidak ingin dilakukan, termasuk menerima pelecehan seksual darinya.
3. Candaan dan gambar
Apabila Anda berada dalam suatu percakapan dengan seseorang, hati-hati dengan sikapnya juga sudah menyinggung masalah seksual. Baik ia sampaikan dengan candaan, maupun gambar. Memperlihatkan foto pornografi sekaligus memberikan candaan yang mengangkut seksual, dapat dikatan termasuk pelecehan. Terlebih, bila kehidupan Anda merasa terganggu.
THEGUARDIAN | CHRON | YEREMIANLAW | HAYBERLAWFIRM
Artikel Lain:
Belajar dari Kasus Kate Spade: Jangan Abaikan Gangguan Mental
Waspada 4 Efek Ini Saat Begadang di Malam Lailatul Qadar
Apa Bedanya Depresi dan Stres? Tilik 5 Cara Mengatasinya