TEMPO.CO, Jakarta - Raja Gowa, Sulawesi Selatan ke-37, Andi Maddusila Patta Nyonri Karaeng Katangka Sultan Alauddin II, menghembuskan nafas terakhirnya pada 10 Juni 2018 sore, waktu setempat. Pria usia 78 tahun ini diberitakan memang memiliki masalah pada kesehatannya. Kemungkinan beliau terjatuh setelah terbangun dari tempat tidurnya, dan mengalami benturan di bagian kepala.
Cedera kepala merupakan cedera yang mungkin terjadi di bagian otak, tengkorak, atau kulit kepala Anda. Tingkatan cedera tersebut mulai dari benjolan ringan, memar, hingga cedera otak yang traumatis.
Baca juga: Ratu Elizabeth II Pakai Kacamata Hitam, Gaya atau Penyakit?
Risiko dari pukulan atau benturan di bagian kepala kemungkinan dapat mempengaruhi cara kerja otak Anda. Konsekuensi dan perawatannya sendiri bervariasi, tergantung pada penyebab cedera dan seberapa parah tingkatan cedera tersebut.
Tulang pada bagian tengkorak berfungsi melindungi otak Anda, begitu juga dengan cairan yang terdapat di dalam otak. Maka, jika kepala seseorang dipukul atau terbentur cukup keras, akan berdampak pada permukaan tulang. Bahkan menggeser bagian-bagian di dalam tengkorak, termasuk otak.
Hal inilah yang menyebabkan cedera dapat terjadi. Berikut ini beberapa jenis cedera yang umum terjadi jika bagian kepala Anda terbentur.
Hematoma
Hematoma merupakan pembekuan darah di luar sistem pembuluh darah Anda. Kondisi ini bisa menjadi sangat serius jika terjadi di bagian otak. Terjadinya pembekuan darah dapat menekan area di dalam tengkorak. Akibatnya, Anda bisa kehilangan kesadaran atau bahkan mengalami kerusakan otak permanen.
Pendarahan
Pendarahan dalam hal ini terjadi di dalam jaringan otak Anda, atau disebut pendarahan intraserebral. Perdarahan ini sering menyebabkan sakit kepala dan juga muntah. Tingkat keparahan dari kondisi ini tergantung dari seberapa banyak pendarahan yang ada dalam jaringan.
Baca juga: Bagaimana Pria Pilih Busana Lebaran? Intip 3 Karakter Ini
Gegar otak
Kondisi ini terjadi ketika Anda mengalami benturan yang cukup parah. Gegar otak diperkirakan merupakan akibat dari otak yang menabrak dinding keras tengkorak Anda secara mendadak. Umumnya, gegar otak akan merusak fungsi kerja otak, namun bersifat sementara. Tetapi, gegar otak yang terjadi secara berulang akhirnya dapat menyebabkan kerusakan permanen pada otak.
Pembengkakan
Terjadinya benturan atau pukulan pada kepala juga dapat menyebabkan edema, atau pembengkakan. Saat mengalami cedera, umumnya akan terjadi pembengkakan pada jaringan di sekitar area cedera. Namun, bila pembengkakan terjadi di bagian otak, kemungkinan otak akan membesar dan akibatnya menekan tengkorak Anda.
Baca: Saling Memaafkan di Hari Raya Idul Fitri, Simak 5 Makna Maaf
Patah tulang tengkorak
Tidak seperti kebanyakan tulang di tubuh Anda, bagian tengkorak tidak memiliki sumsum tulang. Hal ini membuat tengkorak menjadi sangat kuat dan sulit untuk dipatahkan. Oleh karena itu, jika benturan menyebabkan patah pada tulang tengkorak Anda, kemungkinan kerusakan otak akan semakin besar.
HEALTHLINE | KIDSHEALTH
