Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Batik Kontemporer Mulai Digemari Anak Muda, Apa Warna Favoritnya?

Reporter

Editor

Susandijani

image-gnews
Ilustrasi kain batik. Shutterstock
Ilustrasi kain batik. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Desainer Musa Widyatmodjo menilai motif batik kontemporer mulai banyak penggemar dari kalangan anak muda.

Ada beberapa elemen yang menyebabkan generasi muda lebih memilih batik kontemporer. Misalnya komposisi warna, gambar motif, bahan dasar kain dan desain busana.

“Kontemporer bisa diaplikasikan pada warna atau pada potongan desain busana,” katanya.

Menurut Musa motif kontemporer mungkin dapat memberikan rasa baru dalam industri batik.Kendati begitu, dia menilai hadirnya motif tersebut belum tentu merangsar pasar, kreatifitas, dan produktivitas.

Baca juga:
Kenapa Ketupat Harus Dibungkus Janur? Rahasianya Ada di Cahaya
Begini Gaya 3 Tokoh Ini Memberi Ucapan Idul Fitri 2018
Bila Penampilan Tidak Lucu, Ini yang Dilakukan Cak Lontong

“Karena umumnya lebih banyak pengrajin, jadi kemampuan mereka juga terbatas dalam mengasah pola kerja dan pola pikir kreatifitas,” ujarnya.

Adapun tantangan klasik seperti bahan baku baik benang, kain,pewarnaan masih terdapat permasalahanan. Oleh karena itu, pihaknya berharap pemerintah dapat membantu untuk mempermudah impor bahan baku modal kreasi pengrajin.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Kemudian regulasi dalam mendukung produk kreatif dan lokal harus ditinjau ulang tapi jangan kelamaan dan bertele-tele.”

Dia mengatakan untuk menjaga batik tetap dicintai butuh dukungan dari berbagai lapisan masyarakat, bukan hanya desainer maupun perajin batik, ataupun pemerintah. Paling tidak minimal 70 persen dari total warga negara Indonesia ikut andil.

Mengolah kain Nusantara seperti batik, tidak membuat desainer Barli Asmara kehilangan garis desainnya. Bahkan, dia menyulap kain batik dengan gaya yang lebih modern, urban, bergaya Victorian. Itu adalah bukti, bahwa dirinya berkomitmen ingin membantu warinasan Nusantara seperti batik.

Barli berkolaborasi dengan perajin batik lokal asal Jambi, yakni Batik Berkah. Guna menciptakan mode kontemporer dari batik tersebut, Barli mengaplikasikannya melalui warna yang jauh berbeda dengan gaya batik Jambi pada koleksi busananya.

Batik Jambi memiliki identitas warna yang berani seperti merah dan kuning. Uniknya, dalam koleksi busana ini, dia menampilkan warna warna silver, ice grey, ice blue, off white, dan lavender.

"Itu yang sebetulnya mengarah 2018 ke 2019, di luar warna [batik] itu memang ada tapi memang lebih memilih warna grey. Warna-warna itulah yang sedang kami garap dan kami susun untuk menggabungkan tren," ujar Barli.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

1 hari lalu

Sejumlah remaja perwakilan dari berbagai daerah berjalan dengan mengenakan busana kolaborasi kebaya, adat, dan batik saat mengikuti pagelaran fesyen Batik Specta Nusantara di Kawasan Cagar Budaya Nasional Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 1 Oktober 2022.  Pagelaran fesyen yang menampilkan 1.000 busana batik nusantara itu sebagai upaya Pemerintah Kota Semarang mendukung Gerakan Peningkatan Produk Dalam Negeri (P3DN) sekaligus dalam rangka menyambut Hari Batik Nasional. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.


PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

26 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.


Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

28 hari lalu

Batik Ecoprint dari Kampung Brontokusuman Karangkajen Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.


Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

45 hari lalu

Desainer, pengusaha, dan direktur kreatif IKAT Indonesia, Didiet Maulana/Foto: Doc. Pribadi
Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.


Meraup Cuan di Kerajinan Kain Shibori

47 hari lalu

Rosalia Endah pengrajin kain motif Shibori di pameran Inacraft di Jakarta Convention Center pada Ahad, 3 Maret 2024. TEMPO/Desty Luthfiani.
Meraup Cuan di Kerajinan Kain Shibori

Bagaimana pengrajin asal Yogyakarta meraup keuntungan dari kerajinan kain shibori.


KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

52 hari lalu

Ilustrasi Batik. shutterstock.com
KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).


Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

17 Februari 2024

Vespa Batik. (Foto: Piaggio Indonesia)
Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

Lini terakhir dari Vespa Batik ini akan berhenti diproduksi pada Oktober 2024 setelah mencapai total produksi sebanyak 1.920 unit.


NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

11 Februari 2024

Lancer Evo Batik. (Dok NMAA)
NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

NMAA kembali tampil dalam pameran modifikasi Osaka Auto Messe (OAM), Jepang, pada 10-12 Februari 2024 dengan memajang Lancer Evo Batik.


Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

6 Februari 2024

CEO Rianty Batik, Aditya Suryadinata, ketika menceritakan pengalaman bisnisnya di Rianti Batik Malioboro, Yogyakarta, Selasa, 6 Februari 2024. Pelaku UMKM batik ini berbagi pengalaman mempertahankan bisnis ketika pandemi Covid-19 melanda. TEMPO/Riri Rahayu
Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

Pengusaha batik Yogyakarta selamat dari pandemi berkat penjualan online. Omsetnya juga naik.


Jurus Yogya Branding Batik Lokal Sebagai Cendera Mata Wisata

5 Februari 2024

Aktivitas membatik dan pameran batik yang digelar di hotel Yogyakarta Senin (5/2).  Foto: TEMPO|Pribadi Wicaksono.
Jurus Yogya Branding Batik Lokal Sebagai Cendera Mata Wisata

Pekerjaan rumah saat ini, adalah bagaimana batik bisa memiliki ruang presentasi yang kontinyu untuk memperluas pasarnya.