Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kaum Milenial Amerika Serikat Jarang Kasih Tip, Apa Maknanya?

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi Milenial (Pixabay.com)
Ilustrasi Milenial (Pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kaum milenial Amerika Serikat sangat cepat merogoh koceknya ketika membayar jus alpukat maupun bir yang sangat mahal. Namun mereka sangat enggan mengeluarkan dompet, untuk memberikan penghargaan (tip) kepada pelayan yang melayani mereka. CreditCards.com lewat riset terbarunya yang dirilis pada Senin 18 Juni 2018 mencatat, sebanyak 10 persen kaum milenial tidak memberikan tip sama sekali ketika mereka makan di restoran, dibandingkan kaum tua yang hanya 3 persen.

Baca: Ada FIT Saat Milenial Akan Liburan, Apa Itu?

Sementara itu, jumlah kaum milenial yang memberikan tip di restoran rata 15 persen responden, lebih rendah dari rata-rata keseluruhan. Di sisi lain, Gen-Xers (baby boomers dan kaum tua lainnya di AS) yang disebut juga Generasi Pendiam lebih dermawan dengan meninggalkan tip sebesar sebanyak 18-20 persen responden. “Sangat menarik melihat kaum milenial adalah pemberi tip yang buruk— padahal pekerja di restoran juga milenial. Hal ini adalah kekalahan diri sendiri,” kata Analis Senior Industri CreditCards.com Matt Schulz, seperti dikutip Bloomberg, Senin 18 Juni 2018.

Riset tersebut dilakukan untuk CreditCards.com oleh perusahaan periset pasar GfK. Pengumpulan data dilakukan pada bulan lalu terhadap seribu orang warga Amerika berusia minimal 18 tahun ke atas. Prediket kaum milenial diberikan kepada mereka yang berusia di rentang 18 – 35 tahun.

Baca: Model Baju Lebaran 2018, Intip Anak Muda yang Gemar Padu Padan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di samping para pelayan restoran yang malang, supir taksi dan barista juga dibayar lebih buruk oleh pelanggan milenial mereka. Rupanya, saran yang menuliskan bahwa tip sangat diharapkan malah membuat kaum muda ini pergi. Sebanyak 19 persen dari kaum milenial yang disurvei menyatakan mereka akan menolak meninggalkan jumlah tambahan ketika mereka telah mengetahui harga yang harus dibayar (ketika mengendarai taksi maupun taksi daring).

Adapun alasan bagi para warga muda Amerik Serikat yang pekerjaannya bergantung dengan industri tip menjadi begini murah disebabkan untuk berhemat. “Pejuangan keuangan kaum milenial merupakan alasan besar mereka memberikan tip kecil,” kata Schulz.

Baca: Aktivitas Ini Hambat Milenial Beli Rumah

Di sisi lain, data dari Merrill Lynch pada 2017 menunjukkan bahwa kaum milenial lebih memilih untuk mengeluarkan pendapatan mereka untuk makan di luar. Setidaknya, tip tersebut dibayarkan melalui makanan pencuci mulut. Riset ini juga menunjukkan bahwa orang-orang yang berpendidikan tinggi, yang usianya lebih dari 65 tahun, yang berasal dari Northeast dan Midwest, dan perempuan meninggalkan median tip sebesar 20 persen di atas pemberian tip rata-rata.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

6 jam lalu

Duta Besar Inggris untuk ASEAN Sarah Tiffin (kiri) dan Pejabat Ekonomi Senior Inggris untuk ASEAN Martin Kent (kanan) setelah acara peluncuran ASEAN-UK Economic Integration Programme (EIP) di Jakarta pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.


Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

7 jam lalu

UOB Media Literacy Circle bersama dengan OJK dan Pendiri Sekolah Cikal mengenai literasi keuangan bagi generasi muda, termasuk mengenai Pinjol pada 24 April 2024/UOB
Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

Najeela Shihab menilai kualitas hubungan dalam keluarga sangatlah menentukan kemampuan seseorang untuk punya literasi keuangan yang baik.


Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

1 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi. TEMPO/Tony Hartawan
Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.


Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

1 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi (kiri) berdialog dengan pelajar saat Kegiatan Edukasi Keuangan di Indonesia Banking School, Jakarta, Senin, 22 Januari 2024. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan kegiatan Edukasi Keuangan terkait investasi, pinjaman hingga perencanaan keuangan yang diikuti sekitar 1.500 pelajar secara luring dan daring guna meningkatkan literasi keuangan masyarakat khususnya bagi pelajar. TEMPO/Tony Hartawan
Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.


OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak di Tengah Pelemahan Rupiah

2 hari lalu

Ilustrasi belanja / kelas menengah. ANTARA/Adwit B Pramono
OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak di Tengah Pelemahan Rupiah

OJK memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.


Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

3 hari lalu

Seremoni program Kemitraan Australia-Indonesia untuk Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur, yang akan menggabungkan modal pemerintah dan swasta untuk mempercepat investasi, 19 April 2024. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia di Jakarta
Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

Australia lewat pendanaan campuran mengucurkan investasi transisi net zero di Indonesia melalui program KINETIK


Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

8 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com/Priscilla du Preez
Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

Psikolog mengatakan kondisi kesehatan mental seseorang ditentukan oleh berbagai faktor. Apa saja?


15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

8 hari lalu

Ilustrasi wanita karier atau bekerja. shutterstock.com
15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.


Tips Kelola Uang THR agar Tak Boros

19 hari lalu

Ilustrasi Tunjangan Hari Raya (THR). Foto : humasprovkaltara
Tips Kelola Uang THR agar Tak Boros

Untuk mencegah pemborosan, ada baiknya uang THR digunakan hanya untuk hal-hal yang bermanfaat dan dikelola sebaik mungkin. Berikut tipsnya.


Pasar Keuangan Global Disebut Kondusif dan Jasa Keuangan Nasional Stabil, Simak Penjelasan Bos OJK

22 hari lalu

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar memberi sambutan saat Peluncuran Roadmap Fintech P2P Lending 2023-2028-Perkuat Pelindungan Konsumen dan Pembiayaan Produktif di Jakarta, Jumat 10 November 2023. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi meluncurkan peta jalan (roadmap) Pengembangan dan Penguatan Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi (LPBBTI) periode 2023-2028 seiring dengan maraknya kasus jeratan pinjaman online (pinjol) ilegal. Tempo/Tony Hartawan
Pasar Keuangan Global Disebut Kondusif dan Jasa Keuangan Nasional Stabil, Simak Penjelasan Bos OJK

OJK sebut, saat ini kondisi perekonomian dan pasar keuangan global cukup kondusif, tapi tetap perlu memperhatikan perkembangan geopolitik global.