TEMPO.CO, Jakarta - Penyanyi Janet Jackson mengaku mengalami depresi pada usia 30-an. Hal itu diungkap adik Michael Jackson dalam tulisannya untuk majalah Essence.
Ia merasa rendah diri. Kemungkinan perasaan yang dialami Janet Jackson itu berakar dari perasaan inferior di masa kecil. Hal itu bisa berhubungan dengan kegagalan memenuhi standar yang tinggi.
Baca: Baru 3 Bulan Melahirkan, Janet Jackson Berpisah dengan Suaminya?
Selain itu faktor lain ia mengalami rendah diri karena isu-isu sosial seperti rasisme dan seksisme. "Ketika semuanya dijadikan satu, depresi adalah kondisi yang tak terhindarkan dan menakutkan. Syukurlah, saya menemukan solusi untuk menghadapi semua itu," tulis Janet Jackson.
Memasuki usia 40-an, Janet Jakson pun masih mengalami rasa rendah diri. Seperti jutaan wanita lain di dunia, ia masih mendengar suara di dalam kepala yang mengkritisi dirinya. "Suara yang mempertanyakan harga diri saya," katanya.
Baca Juga:
Baca: Di Usia 50 Tahun, Janet Jackson Hamil
Menurut Janet Jackson, perannya sebagai ibu membantunya terlepas dari depresi. Ukuran kebahagiaannya adalah menggendong bayinya di lengan dan mendengar bayi mengeluarkan suara halus. Ia pun merasa bahagia saat menatap kedua mata si bayi yang tengah tertawa dan melihat respons atas kelembutan Janet Jackson.
Pemandangan indah lain bagi Janet Jackson pun terjadi saat ia mencium bayi mungilnya. " Atau Ketika saya bernyanyi lembut untuknya hingga tertidur. Selama waktu spiritual ini, kebahagiaan ada di mana-mana," kata Janet Jackson.
Janet Jackson sempat sempat membatalkan secara mendadak turnya pada 6 Mei 2016. Saat itu, ia dikabarkan hamil pada usia 50 tahun. Hamil anak pertama di usia setengah abad, tentulah membuat Janet berhati-hati dan menerapkan pola hidup sehat. Janet Jackson, dan suaminya kala itu Al Mana, resmi menjadi orangtua setelah kelahiran Eissa, putra pertama mereka, pada 3 Januari 2017.