TEMPO.CO, Jakarta - Bencana banjir bandang terjadi di daerah Banyuwangi, Jawa Timur pada Kamis malam hingga Jumat pagi lalu.
Dilihat dari dampaknya bagi kesehatan manusia, banjir berpotensi meningkatkan penyakit yang terbawa air. Contohnya, demam tifoid, kolera, leptospirosis dan hepatitis A. Atau pun, seperti yang disebutkan Lembaga Kesehatan Dunia, WHO, ada juga penyakit yang ditularkan melalui vektor, seperti malaria, demam berdarah, dan demam kuning.
Baca juga:
Beda Best Before dan Expired Date, yang Satu Masih Bisa Digunakan
Bagaimana Rokok Sebabkan Serangan Jantung? Cek Penjelasan Ahli
Kisah Minyak Kelapa & Kulit Mulus Priyanka Chopra, Intip Caranya
Faktor risiko utama penyebaran penyakit tersebut akibat banjir adalah pencemaran fasilitas air minum. “Risiko wabah [penyakit] dapat diminimalkan jika faktor risiko sudah disadari, dan penyediaan air bersih menjadi prioritas,” kata WHO.
Selain itu, infeksi yang dapat ditularkan melalui kontaminasi air adalah leptospirosis, yaitu penyakit akibat bakteri zoonosis. Penularan tersebut terjadi melalui kontak kulit dengan air yang terkontaminasi air kencing tikus.
Tidak hanya kesehatan, ada dampak lain yang akan dirasakan manusia akibat banjir.
Kerugian properti
Banjir merusak properti pribadi, seperti kendaraan dan rumah. Air banjir membawa benda-benda berisiko, seperti kaca atau logam tajam. Banjir juga dapat merusak tanaman pertanian.
Dampak emosional
Terkadang, sebagian orang tidak menyadari bahwa bencana banjir dapat mempengaruhi berbagai emosi, termasuk kecemasan, ketakutan, kemarahan, frustrasi, dan kesedihan. Hal yang sering dirasakan orang-orang setelah mengalami peristiwa traumatis (dalam hal ini banjir) adalah kesulitan tidur, kehilangan nafsu makan, suasana hati yang depresi atau marah dan perasaan cemas yang meningkat.
Efek jangka panjang
Kematian adalah pengalaman banjir yang paling dahsyat yang diderita korban bencana apapun. Tidak hanya kehilangan nyawa manusia, kehilangan ternak atau hewan peliharaan tercinta juga berpengaruh. Dampak jangka panjang lain dari banjir bandang adalah kesulitan ekonomi. Hilangnya ternak, tanaman pertanian, kerusakan toko atau usaha lainnya tentu merugikan finansial para korban.
BUSINESSMIRROR | SCIENCING