Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Heboh Sepak Bola, Emosi Apa yang Muncul Saat Tim Favorit Kalah?

Reporter

Editor

Susandijani

image-gnews
Legenda sepak bola Diego Maradona menangis ketika Argentina dikalahkan Kroasia 3-0 di penyisihan Piala Dunia, Kamis, 21 Juni 2018. (youtube.com)
Legenda sepak bola Diego Maradona menangis ketika Argentina dikalahkan Kroasia 3-0 di penyisihan Piala Dunia, Kamis, 21 Juni 2018. (youtube.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kecintaan pada sepak bola, sebetulnya sama saja dengan kecintaan kita pada sesuatu yang lain. Begitu disebutkan Spesialis kedokteran jiwa dari Omni Hospital, Alam Sutera, Tanggerang, Dr Andri, kepada TEMPO.CO, Sabtu 23 Juni 2018. 

Jadi, emosi yang muncul saat tim jagoannya kalah, sama saja saat kita kehilangan benda yang kita sayangi, atau bahkan sama seperti orang yang kita cintai pergi. “Ada perasaan kehilangan pada keadaan tersebut,” katanya lewat voice message yang dikirim lewat pesan singkat.

Baca juga: Jakarta Tambah Usia, Ini 3 Hal yang Jadi Ciri Khasnya

Siapa yang tak mau tim favorit kita menang? Kita berharap tim favorit menang. Tapi dalam olahraga kan ada yang menang ada yang kalah. Tim Jagoan kita maunya jadi juara dunia, tapi pada kenyataannya ternyata tersisih dibabak kualifikasi. Apa yang harus dilakukan?

Andri menyarankan sebaiknya jika tak mampu mengendalikan emosi, maka ada baiknya kita belajar sebelum kejadian tersebut berlangsung. “Misalnya saat timnya akan bertanding, cobalah melihat catatan statistik pertandingan mereka. Jika tidak selalu beruntung, maka janganlah terlalu berharap menang. Jadi di akhir pertandingan, tidak akan terlalu kecewa pada hasilnya,” ujar Andri serius.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Andri juga wanti-wanti, bahwa terpenting saat nonton bola itu menjaga rasionalitas kita sebagai manusia. Dalam tahapan kehidupan kita, kehilangan, ketidakpuasan, ketidak samaan antara harapan dan kenyataan, itu adalah hal biasa. “Kalau kita tetap objektif dan rasional, dalam menjaga pikiran dan rasa kita bahwa hal yang terjadi itu memang harus terjadi, dan kita tak bisa apa-apa terhadap apapun hasilnya selain daripada menerimanya, maka kita tak perlu khawatir.,” ujarnya panjang lebar.

Baca juga:
Mau Liburan ala Maia Estianty? Gunakan 4 Jurus Ini
Banjir Bandang: Efeknya Tak Hanya Ancam Kesehatan, Apa Lagi?

Disebutkan bahwa reaksi berlebihan saat demam sepak bola seperti Piala Dunia 2018 saat ini adalah hal wajar. Hanya saja, jika tidak bisa mengendalikan kemarahannya, bahkan sampai merusak lingkungan dan menyerang orang lain, maka sepertinya Anda harus siap-siap disebut tidak dewasa. “Orang seperti itu tidak dewasa, tidak mature. Sedih, nangis boleh saja saat tim kalah, tapi terpenting besoknya sudah baik lagi. Sedih dalam 1-2 hari tidak termasuk gangguan kejiwaan, itu hanya respon emosional yang biasa,” katanya.

Cara mencegahnya? Bersikap dewasa, dan harus tetap peduli, kalau menang atau kalah tidak berlebihan menyikapinya. Sebagai orang dewasa kita harus mampu menjaga emosi dan perilaku sendiri. Terutama saat nonton sepak bola secara langsung yang emosinya sangat terpengaruh juga oleh suasana lingkungan sekitar. “Makanya yang fairplay itu seharusnya tak hanya di dalam lapangan, tapi juga di luar lapangan,” ujar Andri.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Erick Thohir: Transformasi Sepak Bola Indonesia Masih Butuh Waktu

1 hari lalu

Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali saat ditemui di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Kamis, 14 Maret 2024. TEMPO/Randy
Erick Thohir: Transformasi Sepak Bola Indonesia Masih Butuh Waktu

Erick Thohir mengatakan PSSI melakukan sinkronisasi program kompetisi berjenjang sehingga mampu menciptakan komposisi Timnas Indonesia yang merata.


Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

3 hari lalu

Legenda sepak bola Jerman, Bernd Holzenbein. FIFA
Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

Bernd Holzenbein menjadi bagian dari generasi emas sepak bola Jerman yang menjadi juara Piala Dunia 1974.


35 Tahun Tragedi Hillsborough, Insiden Kelam Sepak Bola Dunia Sebabkan Ratusan Orang Tewas dan Terluka

5 hari lalu

Kerusuhan dalam pertandingan semi final Piala FA pada 15 April 1989 yang mempertemukan Liverpool dan Nottingham Forest menjadi salah satu tragedi terburuk dalam sejarah sepak bola. Peristiwa yang terjadi di Stadion Hillsborough, Sheffield, Inggris itu mengakibatkan 96 tewas dan diingat sebagai Hillsborough Disaster. Korban tewas sebagian besar merupakan suporter Liveprool. HILLSBOROUGH INQUESTS
35 Tahun Tragedi Hillsborough, Insiden Kelam Sepak Bola Dunia Sebabkan Ratusan Orang Tewas dan Terluka

Hillsborough Disaster atau tragedi Hillsborough yang menewaskan ratusan orang termasuk yang terluka. Salah satu tragedi sepak bola dunia.


8 Amal Jariyah Sadio Mane untuk Desanya di Senegal, Dirikan Masjid hingga Bagi Makan Gratis Saat Ramadan

11 hari lalu

Pemain Al Nassr, Sadio Mane. (Instagram/@alnassr)
8 Amal Jariyah Sadio Mane untuk Desanya di Senegal, Dirikan Masjid hingga Bagi Makan Gratis Saat Ramadan

Sadio Mane bintang Al Nassr dikenal kedermawanannya untuk kampung halamannya, Bambali, Senegal. Berikut 8 amal jariyah Mane untuk kampungnya.


Asprov PSSI Sumut Gandeng Indra Sjafri Sebagai Konsultan Tim Sepak PON 2024

24 hari lalu

Indra Sjafri. PSSI
Asprov PSSI Sumut Gandeng Indra Sjafri Sebagai Konsultan Tim Sepak PON 2024

Asprov PSSI Sumut menggandeng Indra Sjafri sebagai konsultan tim sepak bola yang akan berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024.


Erick Thohir Beri Peringatan: Sepak Bola Negara-negara Asia Tenggara Sudah Meningkat

28 hari lalu

Ketua Umum PSSI Erick Thohir. PSSI.org
Erick Thohir Beri Peringatan: Sepak Bola Negara-negara Asia Tenggara Sudah Meningkat

Ketua Umum PSSI Erick Thohir memperingatkan bahwa saat ini standar sepak bola negara-negara Asia Tenggara sudah meningkat.


Persik Kediri Jalin Kerjasama dengan SKASports

30 hari lalu

Persik Kediri Jalin Kerjasama dengan SKASports

Dewan Pembina Persik, Hanindhito Himawan Pramana, menyambut baik terobosan program kolaborasi strategis pengembangan Persik Kediri dengan SKASports Investments Private Limited.


Pegadaian Bangkitkan Semangat MengEMASkan Indonesia Melalui Sepak Bola

40 hari lalu

Pegadaian Bangkitkan Semangat MengEMASkan Indonesia Melalui Sepak Bola

Perhelatan sepak bola tingkat kabupaten, Pegadaian Liga 2 musim 2023-2024 telah selesai dilaknsanakan. Perhelatan yang digelar di stadion H Agus Salim, Padang, pada Sabtu, 9 Maret 2024 ini, ditutup oleh Kemenangan PSBS Biak melawan Semen Padang.


Inilah Profil 4 Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Terbaru

42 hari lalu

Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong dan Jay Idzes. (Instagram/@shintaeyong7777)
Inilah Profil 4 Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Terbaru

Shin Tae-yong menciptakan sejarah baru di skuad timnas dengan memanggil 10 pemain naturalisasi dalam satu agenda pertandingan. Empat di antaranya baru


Arab Saudi Ajukan Diri sebagai Calon Tuan Rumah Piala Dunia 2034, Usung Tema Growing Together

45 hari lalu

Pemain Timnas Arab Saudi, Ali Al-Bulayhi. REUTERS/Ibraheem Al Omari
Arab Saudi Ajukan Diri sebagai Calon Tuan Rumah Piala Dunia 2034, Usung Tema Growing Together

Jika resmi menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034, Arab Saudi mengusung slogan Growing Together.