TEMPO.CO, Jakarta - Musikus yang belakangan sibuk sebagai ustad, Hari Moekti, meninggal di Rumah Sakit Dustira, Kota Cimahi, Jawa Barat, Minggu, 24 Juni 2018, sekitar pukul 20.49 WIB. Moekti Chandra, adik Hari Moekti, mengungkapkan penyebab meninggalnya sang kakak. "Meninggal karena sakit stroke," ujarnya saat dihubungi via telepon, Minggu malam. Jenazah Harry Moekti rencananya dimakamkan pada Senin, 25 Juni 2018. Sebelumnya, jenazah Harry Moekti disemayamkan di rumah duka, Kompleks Pemda Padasuka Blok H 7980, Kota Cimahi.
Ahli kesehatan sepakat bahwa penyakit stroke dapat dicegah. Salah satunya dengan menerapkan gaya hidup sehat. "Stroke tergolong penyakit yang merusak, tapi kita tahu 50 persen penyakit ini bisa dicegah," kata kardiolog dari St. George's Univesity di London, John Camm.
Baca juga:
Berikut terdapat lima langkah yang disarankan para ahli untuk mengenyahkan stroke seperti dilansir Medical Daily.
Baca: Peneliti : Menikah Bisa Melindungi Anda dari Penyakit Jantung
1. Berhenti merokok
Langkah pertama mengubah kebiasaan hidup menjadi lebih sehat ialah melempar jauh-jauh rokok. Produk tembakau ini berhubungan dengan sejumlah masalah kesehatan seperti kanker, penyakit jantung, dan lainnya. Merokok bisa meningkatkan trigliserida dalam darah, menurunkan kadar kolesterol baik (HDL), merusak lapisan aliran darah dan menyumbat aliran darah.
2. Rutin berolahraga
Sebuah studi baru-baru ini menemukan, berjalan dua jam per hari bisa mengurangi risiko perempuan menderita stroke sekitar 50 persen. Lebih dari itu, aktif melakukan aktivitas fisik bisa meningkatkan kesehatan kardiovaskular dan menurunkan tekanan darah--kedua hal ini berhubungan erat dengan risiko stroke.
3. Jaga berat badan ideal
Obesitas atau kelebihan berat badan berhubungan dengan risiko terjadinya diabetes, penyakit jantung dan stroke. Pertahankan berat badan ideal Anda.
4. Makan makanan sehat
Penelitian telah memperlihatkan konsumsi buah-buahan dan sayuran lalu kacang-kacangan serta ikan mampu mengurangi risiko stroke secara signifikan.
Baca: Malas Cek Tekanan Darah, Stroke pun Mengancam
5. Rileks
Jika Anda merasa terlalu banyak kebiasaan buruk yang harus diubah demi hidup sehat, hal pertama yang perlu Anda lakukan ialah rileks dan kurangi stres. Penelitian menemukan stres yang tinggi berhubungan dengan tekanan darah yang lebih tinggi dan ini memunculkan risiko stroke lebih besar, terutama pada perempuan.
Bila stres tengah melanda, coba perlahan kurangi kadarnya misalnya dengan melakukan hal-hal sederhana tapi Anda sukai seperti mandi, berjalan-jalan, pergi ke pusat kebugaran, dan lainnya. "Saya sangat menyarankan perlunya melakukan gaya hidup lebih sehat dan berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui faktor risiko lain yang mungkin Anda perlu perhatikan," kata Camm.
Baca: Perdarahan Otak Seperti Dialami Sir Alex Ferguson, Bisa Sembuh?
Pada perempuan misalnya, lanjut dia, denyut jantung tak beraturan, bisa mengarah ke stroke, tekanan darah tinggi, risiko diabetes, depresi, dan obesitas yang lebih besar. "Mendapatkan pemeriksaan kesehatan kardiovaskular bisa membantu perempuan menurunkan risiko stroke lebih baik," ujar Camm.
Di samping itu, polusi udara, terapi pengganti hormon, perubahan hormon selama masa menopause, dan pil KB, diketahui juga menjadi faktor risiko stroke pada perempuan.
ANTARA