Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hari Moekti Meninggal karena Stroke, Ini Lima Langkah Pencegahan

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Rocker Indonesia era 1980-an yang kini telah hijrah sebagai dai atau pendakwah, Hari Moekti, meninggal dunia di usia 61 tahun pada Minggu, 24 Juni 2018. Serangan jantung dikabarkan menjadi penyebab Hari Moekti meninggal dunia. Facebook.com
Rocker Indonesia era 1980-an yang kini telah hijrah sebagai dai atau pendakwah, Hari Moekti, meninggal dunia di usia 61 tahun pada Minggu, 24 Juni 2018. Serangan jantung dikabarkan menjadi penyebab Hari Moekti meninggal dunia. Facebook.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Musikus yang belakangan sibuk sebagai ustad, Hari Moekti, meninggal di Rumah Sakit Dustira, Kota Cimahi, Jawa Barat, Minggu, 24 Juni 2018, sekitar pukul 20.49 WIB. Moekti Chandra, adik Hari Moekti, mengungkapkan penyebab meninggalnya sang kakak. "Meninggal karena sakit stroke," ujarnya saat dihubungi via telepon, Minggu malam. Jenazah Harry Moekti rencananya dimakamkan pada Senin, 25 Juni 2018. Sebelumnya, jenazah Harry Moekti disemayamkan di rumah duka, Kompleks Pemda Padasuka Blok H 7980, Kota Cimahi.

Ahli kesehatan sepakat bahwa penyakit stroke dapat dicegah. Salah satunya dengan menerapkan gaya hidup sehat. "Stroke tergolong penyakit yang merusak, tapi kita tahu 50 persen penyakit ini bisa dicegah," kata kardiolog dari St. George's Univesity di London, John Camm.

Berikut terdapat lima langkah yang disarankan para ahli untuk mengenyahkan stroke seperti dilansir Medical Daily.

Baca: Peneliti : Menikah Bisa Melindungi Anda dari Penyakit Jantung

1. Berhenti merokok
Langkah pertama mengubah kebiasaan hidup menjadi lebih sehat ialah melempar jauh-jauh rokok. Produk tembakau ini berhubungan dengan sejumlah masalah kesehatan seperti kanker, penyakit jantung, dan lainnya. Merokok bisa meningkatkan trigliserida dalam darah, menurunkan kadar kolesterol baik (HDL), merusak lapisan aliran darah dan menyumbat aliran darah.

2. Rutin berolahraga
Sebuah studi baru-baru ini menemukan, berjalan dua jam per hari bisa mengurangi risiko perempuan menderita stroke sekitar 50 persen. Lebih dari itu, aktif melakukan aktivitas fisik bisa meningkatkan kesehatan kardiovaskular dan menurunkan tekanan darah--kedua hal ini berhubungan erat dengan risiko stroke.

3. Jaga berat badan ideal
Obesitas atau kelebihan berat badan berhubungan dengan risiko terjadinya diabetes, penyakit jantung dan stroke. Pertahankan berat badan ideal Anda.

4. Makan makanan sehat
Penelitian telah memperlihatkan konsumsi buah-buahan dan sayuran lalu kacang-kacangan serta ikan mampu mengurangi risiko stroke secara signifikan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Malas Cek Tekanan Darah, Stroke pun Mengancam

5. Rileks
Jika Anda merasa terlalu banyak kebiasaan buruk yang harus diubah demi hidup sehat, hal pertama yang perlu Anda lakukan ialah rileks dan kurangi stres. Penelitian menemukan stres yang tinggi berhubungan dengan tekanan darah yang lebih tinggi dan ini memunculkan risiko stroke lebih besar, terutama pada perempuan.

Bila stres tengah melanda, coba perlahan kurangi kadarnya misalnya dengan melakukan hal-hal sederhana tapi Anda sukai seperti mandi, berjalan-jalan, pergi ke pusat kebugaran, dan lainnya. "Saya sangat menyarankan perlunya melakukan gaya hidup lebih sehat dan berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui faktor risiko lain yang mungkin Anda perlu perhatikan," kata Camm.

Baca: Perdarahan Otak Seperti Dialami Sir Alex Ferguson, Bisa Sembuh?

Pada perempuan misalnya, lanjut dia, denyut jantung tak beraturan, bisa mengarah ke stroke, tekanan darah tinggi, risiko diabetes, depresi, dan obesitas yang lebih besar. "Mendapatkan pemeriksaan kesehatan kardiovaskular bisa membantu perempuan menurunkan risiko stroke lebih baik," ujar Camm.

Di samping itu, polusi udara, terapi pengganti hormon, perubahan hormon selama masa menopause, dan pil KB, diketahui juga menjadi faktor risiko stroke pada perempuan.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cara Mengatur Konsumsi Buah Harian

1 hari lalu

Ilustrasi wanita makan buah apel. Foto: Freepik.com/lifestylememory
Cara Mengatur Konsumsi Buah Harian

Makan buah setiap hari dapat membantu menurunkan risiko terkena berbagai penyakit.


Seputar RS Kemenkes Surabaya yang Diresmikan Presiden Jokowi Hari Ini

1 hari lalu

Tangkap layar Presiden Joko Widodo meresmikan gedung Rumah Sakit (RS) Kementerian Kesehatan Surabaya di Provinsi Jawa Timur, melalui akun YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta, Jumat (6/9/2024). ANTARA/Mentari Dwi Gayati
Seputar RS Kemenkes Surabaya yang Diresmikan Presiden Jokowi Hari Ini

Jokowi mengharapkan RS Kemenkes di Surabaya, Jawa Timur, ini dapat menambah perbaikan layanan kesehatan publik.


Jokowi Bilang 3 Penyakit Ini Jadi Penyebab Kematian Tertinggi di Indonesia

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo bersama Mensesneg Pratikno saat rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa 27 Agustus 2024. Rapat Terbatas terkait Penanganan Mpox dan Persiapan Penyelenggaraan Indonesia-Africa Forum (IAF) di Bali. TEMPO/Subekti.
Jokowi Bilang 3 Penyakit Ini Jadi Penyebab Kematian Tertinggi di Indonesia

Jokowi juga mengharapkan perbaikan layanan publik ini membuat warga ingin berobat di Tanah Air.


Ketahui Soal Sindrom Metabolik: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

1 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Ketahui Soal Sindrom Metabolik: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

Sindrom metabolik adalah kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2. Apa sebab dan gejalanya?


7 Cara Memutihkan Selangkangan yang Hitam dengan Aman

3 hari lalu

Ilustrasi vagina. Shutterstock
7 Cara Memutihkan Selangkangan yang Hitam dengan Aman

Ketahui cara memutihkan selangkangan yang hitam. Anda bisa menggunakan bahan-bahan alami serta menjaga kebersihan area selangkangan.


Hari Ini KPU Terima Hasil Tes Kesehatan Pramono-Karno, RK-Suswono, dan Dharma-Kun

5 hari lalu

Bakal calon Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung (kiri) dan bakal calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno (kanan) menjalani pemeriksaan kesehatan di RSUD Tarakan, Jakarta, Jumat, 30 Agustus 2024. Pramono Anung dan Rano Karno menjadi pasangan pertama dari tiga bakal calon gubernur dan wakil gubernur yang menjalani pemeriksaan kesehatan sebagai syarat Pilgub DKI Jakarta. ANTARA/Muhammad Ramdan
Hari Ini KPU Terima Hasil Tes Kesehatan Pramono-Karno, RK-Suswono, dan Dharma-Kun

Hasil tes pemeriksaan kesehatan peserta Pilkada Jakarta 2024 akan diserahkan ke KPU pada hari ini. Apa proses selanjutnya?


3 Alasan Tidak Boleh Lepas Alas Kaki Selama Berada di Pesawat

5 hari lalu

Ilustrasi pesawat. Sumber: getty images/mirror.co.uk
3 Alasan Tidak Boleh Lepas Alas Kaki Selama Berada di Pesawat

Melepas alas kaki di pesawat menyimpan sejumlah risiko yang dapat membahayakan kesehatan dan keselamatan Anda sendiri maupun penumpang lainnya.


Gejala dan Dampak Kekurangan Vitamin D pada Kesehatan

9 hari lalu

Warga berjemur di bawah sinar matahari di Bekasi, Jawa Barat, Jumat, 3 April 2020. Hal tersebut dilakukan warga untuk memperkuat imunitas tubuh selama wabah virus Corona. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Gejala dan Dampak Kekurangan Vitamin D pada Kesehatan

Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan berbagai gejala yang berujung pada gangguan kesehatan.


10 Manfaat Mengonsumsi Pepaya bagi Kesehatan

10 hari lalu

Ilustrasi pepaya. Foto: Unsplash.com/Happy Surani
10 Manfaat Mengonsumsi Pepaya bagi Kesehatan

Pepaya menawarkan banyak manfaat kesehatan berkat kandungan nutrisinya yang melimpah.


Menonton TV Berlebihan di Usia 20an Tahun Berisiko Tinggi Terkena Penyakit Kardiovaskular

11 hari lalu

Ilustrasi menonton televisi. Shutterstock.com
Menonton TV Berlebihan di Usia 20an Tahun Berisiko Tinggi Terkena Penyakit Kardiovaskular

Menonton tv dalam waktu yang lama kerap dikaitkan dengan masalah kesehatan, mulai dari gangguan tidur dan obesitas hingga masalah kesehatan mental