Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bowo Artis Tik Tok Banjir Hujatan, Awas Bahaya Bullying

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Bowo Alpenliebe klarifikasi soal acara Meet and Greet yang melibatkan dirinya dengan memungut bayaran (Tabloidbintang.com)
Bowo Alpenliebe klarifikasi soal acara Meet and Greet yang melibatkan dirinya dengan memungut bayaran (Tabloidbintang.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Aplikasi Tik Tok menjadi perbincangan warganet setelah beredarnya video seorang remaja berumur 13 tahun yang bernama Bowo Alpenliebe atau Bowo. Bowo 'Artis' Tik Tok banjir hujatan akhir-akhir ini. Pemilik nama asli Prabowo Mondardo, ini dinilai netizen sebagai contoh yang buruk untuk anak-anak. Tidak jarang para netizen melontarkan kata-kata kasar dan tidak pantas kepada Bowo.

Sebelumnya, Kementerian Informasi dan Komunikasi memblokir aplikasi Tik Tok didasarkan pada laporan masyarakat yang mencapai ribuan terhadap konten di dalamnya. Ribuan laporan itu menyatakan bahwa Tik Tok disebut mengandung banyak konten negatif yang tidak pantas ditayangkan, terutama untuk anak-anak.

Baca: Pemblokiran Aplikasi Tik Tok dan Popularitas Bowo Alpenliebe

Beberapa tokoh masyarakat pun berkomentar tentang aksi bullying terhadap Bowo. Salah satunya adalah penyanyi Kunto Aji. Melalui akun twitternya, Kunto Aji meminta netizen untuk berhenti melontarkan hate speech kepada Bowo. "On a serious note, Stop bully Bowo secara fisik atau dengan kata-kata kasar lain. Bercanda boleh, jahat jangan," tulis Kunto melalui akun @kuntoajiw

Komika Rizky Firdaus Wijaksana alias Uus juga ikut menanggapi aksi bullying iyu. Dalam cuitannya melalui akun @uusbiasaaja, Uus mengungkapkan rasa sedihnya akan jahatnya kata-kata netizen yang diberikan kepada Bowo. "Sebelum kebencian segede sekarang, sebelum dia kunci akun, gua aja sampe ga tega liat kolom komennya. Brutality maksimal. Pure hatred. Murni jahat. Komentar semakin jahat karena orang yang komen berusaha komentarnya banyak likes," kata Uus.

Aksi intimidasi atau bullying yang terjadi ini tentunya akan menimbulkan dampak yang buruk terutama terhadap psikologis. Seorang Psikolog EduPsycho Research Institute, Yasinta Indrianti, menjelaskan bahaya bullying ini sendiri tak hanya berdampak pada korban tapi juga kepada pelaku. Pelaku bullying akan dihantui rasa bersalah karena mengintimidasi fisik atau mental korban. Begitu juga dengan korban bullying, ketika dia sadar ada sesuatu di dirinya yang salah sehingga orang-orang memperlakukannya dengan tidak baik akan membuat dia menyalahkan dirinya sendiri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Situs Tik Tok Diblokir Setelah Kontroversi Video Bowo Alpenliebe

Permasalahannya terletak pada jika ia tidak dapat mengatasi rasa bersalah tersebut. Rasa bersalah ini dapat terbawa hingga dewasa dan menghantuinya sehingga dapat menyebabkan ia mengalami depresi, kurang percaya diri, ataupun menjadi penyendiri dan rendah diri di masa depan.

Yasinta menuturkan mengatasi bullying sebenarnya tidak bisa hanya berfokus pada korban. Perlu ada upaya untuk mengedukasi masyarakat di semua aspek, elemen, untuk bersama-sama mengatasi masalah sosial ini. "Masalah bullying dapat diatasi dengan adanya desain kegiatan yang membuat anak lebih produktif pada hal-hal yang positif dan kerja sama di antara semua pihak, baik orang tua, guru, staf sekolah, maupun masyarakat di lingkungannya," katanya.

ALISHA ULFAH FIRDIANI | TWITTER | DWI NUR SANTI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

1 hari lalu

Marina Beauty Journey 2024/Marina
Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

Karakter Gen Z berevolusi menjadi pribadi yang lebih sadar untuk memaknai kehidupan tidak mementingkan kebahagiaan sendiri.


4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

4 hari lalu

Ilustrasi dua wanita bekerja dalam satu ruangan. Foto: Freepik.com/Pressfoto
4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

Simak tips meningkatkan semangat bekerja setelah libur lebaran agar kamu lebih fresh.


5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

8 hari lalu

Ilustrasi wanita karier. Shutterstock.com
5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

Kebanyakan perusahaan memerlukan kombinasi hardskill dan softskill yang baik untuk berkarier di dunia kerja. Ini tips cari kerja lewat LinkedIn.


15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

8 hari lalu

Ilustrasi wanita karier atau bekerja. shutterstock.com
15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.


Agensi Jeon Jong Seo Bantah Tuduhan Bullying dan Siap Tempuh Jalur Hukum

21 hari lalu

Jeon Jong Seo. Foto: Instagram/@andmarq_official
Agensi Jeon Jong Seo Bantah Tuduhan Bullying dan Siap Tempuh Jalur Hukum

Agensi memastikan kasus bullying yang dituduhkan kepada Jeon Jong Seo tidak benar dan mereka akan menempuh jalur hukum.


Dramanya Baru Tamat, Jeon Jong Seo Dituduh Lakukan Bullying di Sekolah

21 hari lalu

Jeon Jong Seo dalam drama Wedding Impossible. Dok. Prime Video
Dramanya Baru Tamat, Jeon Jong Seo Dituduh Lakukan Bullying di Sekolah

Pemeran utama Wedding Impossible, Jeon Jong Seo dituduh melakukan bullying di sekolah sebelum dia dan keluarganya pindah ke Kanada.


Agensi Bantah Song Ha Yoon Lakukan Bullying di Sekolah 20 Tahun Lalu

23 hari lalu

Song Ha Yoon dalam drama Marry My Husband. Dok. Prime Video
Agensi Bantah Song Ha Yoon Lakukan Bullying di Sekolah 20 Tahun Lalu

Agensi membantah rumor Song Ha Yoon menjadi pelaku bullying di sekolahnya 20 tahun lalu.


Proses Diversi Kasus Bullying di Binus School Serpong Gagal, Keluarga Korban Pilih Dilanjutkan ke Proses Hukum

37 hari lalu

Suasana di depan sekolah internasional Binus School Serpong pasca viralnya berita  perundungan di antara siswanya di Tangerang, Banten, Rabu, 21 Februari 2024. Pihak sekolah memastikan seluruh siswa yang terlibat kasus perundungan oleh geng pelajar Binus sudah dikeluarkan dari sekolah. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Proses Diversi Kasus Bullying di Binus School Serpong Gagal, Keluarga Korban Pilih Dilanjutkan ke Proses Hukum

Keluarga anak korban bullying geng pelajar Binus School Serpong enggan berdamai. Mereka tetap akan melanjutkan kasus ke proses hukum.


KPAI Terima 141 Aduan Kekerasan Anak Sepanjang Awal 2024, 35 Persen Terjadi di Sekolah

44 hari lalu

Ilustrasi persekusi, bullying. Shutterstock
KPAI Terima 141 Aduan Kekerasan Anak Sepanjang Awal 2024, 35 Persen Terjadi di Sekolah

Sepanjang awal 2024, KPAI mencatat ada 46 kasus anak mengakhiri hidup akibat kekerasan anak, yang hampir separuhnya terjadi di satuan pendidikan.


Kuasa Hukum Korban Perundungan Geng Tai Binus School Serpong Minta 4 Pelaku Segera Ditahan

46 hari lalu

Geng Tai Binus School Serpong Beri Keuntungan ke Anggota: dari Uang Parkir hingga Derajat Dinaikkan
Kuasa Hukum Korban Perundungan Geng Tai Binus School Serpong Minta 4 Pelaku Segera Ditahan

Kuasa hukum korban perundungan Geng Tai SMA Binus School Serpong meminta agar empat tersangka segara ditahan.