TEMPO.CO, Jakarta - Saat memutuskan untuk menjual atau membeli rumah, orang umumnya hanya mempertimbangkan harga dan lokasi. Namun terlepas dari kedua hal tersebut, ternyata ada banyak hal yang harus dipertimbangkan. Maka itu, selain harga dan lokasi, ada baiknya Anda juga menunggu momen atau waktu yang tepat. Hal ini tentunya bisa membantu Anda menjual rumah, atau mendapatkan rumah sesuai dengan yang diharapkan.
Di adaptasi dari artikel Zillow, berikut ini beberapa indikator yang bisa menjadi penanda waktu pas membeli atau menjual rumah.
1. Pelajari Kondisi
Sebelum menjual atau membeli rumah, usahakan untuk mempelajari kondisi properti yang berlaku di lokasi tujuan. Lakukan riset sederhana dengan bertanya dengan pakar properti seperti broker agar mendapat wawasan terkini. Jika ingin lebih simpel, Anda bisa mengikuti perkembangan berita terkait properti untuk dapat mengetahui kondisi pasar.
Baca juga:
3 Terapi Ini Atasi Candu Gadget, Mana yang Cocok untuk Anda?
Kaviar Termahal Rp 500 Juta Per Kilogram, Begini Cara Makannya
Pasangan Melakukan Stashing? Apa Itu? Cek Alasannya
2. Pertimbangkan fluktuasi suku bunga
Banyak orang yang mengandalkan fasilitas KPR untuk membeli rumah. Untuk itu, suku bunga adalah pertimbangan jangka panjang yang sangat penting. Pada tahun-tahun pertama, mungkin Anda akan merasa diuntungkan oleh suku bunga rendah, namun pada tahun ketiga dan selanjutnya, kenaikan suku bunga bisa memberi pengaruh besar untuk porsi pengeluaran bulanan rumah tangga.
3. Perhatikan “Property Clock”
Tahukah Anda bahwa properti memiliki siklus berulang dari waktu ke waktu? Dikutip dari tulisan F.Rach Suherman, CPA yang pernah dipublikasikan pada harian Seputar Indonesia, Property clock merupakan sebuah siklus yang terbagi pada empat satuan market sentiment. Pertama adalah buyer’s market, soft market, seller’s market, dan weak market. Untuk itu, sangat penting untuk Anda mengetahui sedang di ‘jam’ berapakah kondisi properti saat ini.
4. Tunggu waktu tepat
Banyak orang yang merasa frustasi karena rumah yang dipasarkan tak kunjung laku. Perlu dipahami bahwa membeli rumah adalah keputusan yang besar, terlebih bagi mereka yang berpenghasilan rendah dan tidak memiliki tabungan untuk membayar uang muka. Pada kondisi properti yang krisis, tidak ada salahnya untuk mengalihkan misi menjual rumah menjadi menyewakan rumah.