TEMPO.CO, Solo - Bukan hanya orang sehat yang perlu olahraga. Orang yang sedang sakit, dalam hal ini penyakit ginjal, juga perlu melakukannya. Tentu yang harus dilakukan adalah olahraga ringan.
Hal itu diungkapkan Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indoensia (PAPDI) Surakarta Bambang Purwanto. "Tentu saja olahraganya tidak boleh terlalu berat," katanya saat ditemui di sela-sela persiapan Kongres Nasional PAPDI di Solo, 9 Juli 2018.
Baca: Bahaya Sering Minum Obat Pereda Sakit, Penyakit Ginjal Kronis
Dia menyebutkan olahraga diperlukan bagi orang yang tengah sakit, termasuk sakit ginjal stadium lima atau yang biasa disebut gagal ginjal. "Exercise perlu dilakukan di sela-sela rutinitas cuci darah," ujarnya.
Menurutnya, olahraga bisa meningkatkan daya tahan tubuh serta memperbaiki kondisi fisik. "Misal pembuluh darah melebar sehingga mencegah terjadinya komplikasi dengan penyakit lain," ucapnya.
Salah satu yang cukup penting, kata dia, olahraga juga dapat merangsang hormon tubuh yang menghasilkan zat endorfin. "Semacam morfin alami dari tubuh," tuturnya. Zat ini akan menjadikan tubuh terasa nyaman meski dalam kondisi sakit.
Baca: Waspadai Batu Ginjal, Cek Penyebab dan Gejalanya
Zat endorfin itu sangat berguna untuk membuat tubuh merasa nyaman serta mengurangi rasa sakit. "Zat ini juga muncul saat tubuh dipijat maupun kerokan," kata Bambang. Karena itu, masyarakat tradisional gemar melakukan kerokan saat tubuhnya sedang tidak sehat.
Bambang mengingatkan bahwa olahraga yang perlu dilakukan orang yang menderita penyakit ginjal harus olahraga ringan. "Misalnya senam atau jalan kaki 15 menit," ujarnya.
Baca: Korelasi Kondisi Gigi dan Mulut dengan Penyakit Sistemik
Olahraga untuk penderita penyakit gagal ginjal ini juga akan menjadi bahan pembicaraan dalam Kongres Nasional PAPDI, yang akan digelar di Solo, 11-15 Juli 2018. "Akan dilokakaryakan dengan melibatkan lintas spesialis," ucap Bambang.