TEMPO.CO, Jakarta - Pernahkah Anda merasa tiba-tiba kelaparan padahal Anda baru saja menghabiskan dua mangkuk mi ayam saat makan siang? Atau bahkan di saat Anda sudah makan dengan porsi yang banyak, tidak berapa lama perut Anda merasa kosong dan Anda perlu segera mengkonsumsi makanan ringan?
Kenapa hal tersebut terjadi? Dilansir dari Boldsky.com, ada banyak alasan Anda merasa lapar bahkan ketika Anda sudah makan. Mulai masalah yang tidak selalu di bawah kendali Anda, seperti tiroid, hingga masalah gaya hidup, seperti tingkat stres yang tinggi hingga kurang tidur, yang sebenarnya dapat Anda ubah.
Ada langkah-langkah untuk mengidentifikasi pemicu kita agar tetap bahagia dan sehat. Berikut ini lima alasan Anda selalu merasa lapar.
Baca: Anggota Parlemen Iran: Empat Provinsi Iran Terancam Kelaparan
1. Tubuh Anda sebenarnya membutuhkan makanan
Baca Juga:
Kadang-kadang, salah satu hal yang memberi sinyal kelaparan adalah menurunnya kadar glukosa darah. Pada saat-saat itu, carilah tanda-tanda seperti jika rasa lapar Anda terasa. Atau dengarkan suara geraman perut dan periksa apakah Anda masih lapar bahkan setelah minum segelas besar air. Solusinya, cobalah makan yang teratur, makan makanan bergizi, dan makanan ringan sepanjang hari.
2. Sarapan Anda tidak cukup
Sebuah studi jangka panjang oleh University of Cambridge menunjukkan bahwa orang yang mengkonsumsi 300 kalori untuk sarapan memperoleh bobot dua kali lebih banyak dibandingkan dengan mereka yang mengkonsumsi 500 kalori atau lebih dalam sehari. Alasannya, setelah sarapan yang mengenyangkan, kenaikan gula darah dan insulin semakin kecil di sepanjang hari, yang berarti tubuh menyimpan makanan lebih cepat.
Solusinya, tambahkan protein ke makanan Anda, seperti sosis dengan telur. Selain itu, makan sayuran hijau dapat membantu mengurangi rasa lapar karena kaya vitamin K, nutrisi yang mengatur insulin.
3. Coba berhenti stres berlebihan
Ketika kita sedang stres, tubuh kita memproduksi hormon seperti adrenalin dan kortisol. Namun ada beberapa alasan lain yang juga menyebabkan sekresi adrenalin, mungkin karena stres berlebihan dalam bekerja.
Sayangnya, tubuh kita belum belajar memahami perbedaan di antara keduanya, dan ketika tubuh kita mulai memproduksi lebih banyak hormon stres, yang menstimulasi kadar adrenalin bersirkulasi lebih tinggi, kita menuntut (dari dalam) "bahan bakar" untuk memberi kita kekuatan dari bahaya yang dianggap oleh tubuh. Hal tersebut menimbulkan rasa lapar. Solusinya, pertama, kurangi asupan kafein.
Berlatihlah bernapas dalam-dalam. Buatlah latihan yang terfokus pada napas konstan. Hal pertama yang harus Anda lakukan ketika Anda bangun tidur, lalukan meditasi, tai chi, yoga, atau apa pun yang berhubungan dengan kesadaran napas.
4. Tidur yang tidak cukup
Tidur sangat mempengaruhi nafsu makan Anda. Ilmu pengetahuan menyimpulkan bahwa ketika orang tidak cukup tidur, dua hormon utama yang mengendalikan rasa kenyang dan nafsu makan (masing-masing leptin dan ghrelin) berubah. Jadi, secara biokimia, Anda terdorong ingin makan lebih banyak ketika Anda belum cukup tidur.
Baca: Popcorn dan 8 Makanan Ini Dapat Menekan Rasa Lapar Anda
Solusinya, coba tidur delapan jam sehari di malam hari. Memiliki waktu tidur yang konstan dan waktu bangun yang tepat juga membantu mengobati rasa lapar yang berlebihan.
5. Anda kurang minum air putih
Dehidrasi sering membentuk rasa lapar. Ketika mengalami dehidrasi, hipotalamus Anda—bagian otak yang memberi sinyal atas rasa lapar dan kehausan—mengirimkan Anda sinyal-sinyal campuran, memaksa Anda berpikir bahwa Anda perlu mengunyah, meskipun yang benar-benar Anda butuhkan hanyalah segelas air.
Solusinya, jika Anda masih merasa lapar bahkan setelah makan makanan besar, cobalah minum segelas air.