TEMPO.CO, Jakarta - Setiap pasangan sebisa mungkin menghindari perpisahan. Namun karena satu dan lain hal, terkadang perpisahan tak terhindarkan. Rasa berat hati dan galau pasti mengiringi. Tetapi kita juga perlu menyadari kalau hidup harus berlanjut dengan atau tanpa dirinya. Bagaimana caranya move on?
Kadar patah hati yang dirasa setiap orang akan berbeda-beda. Tergantung penyebab putusnya hubungan Anda dan dia.
Baca juga:
Tanpa Sepatu Khusus, Begini Gaya Jokowi Main Bowling
Korban Perkosaan Meninggal, Karena Depresi? Ini Kata Ahli
TGB Suka Kopiah Hitam, Bakal Jadi Tren di Kalangan Anak Muda?
Apakah hubungan Anda dengannya terpaksa diakhiri karena pengkhianatan, tak direstui orang tua, perbedaan karakter yang mencolok, atau kemungkinan konflik lainnya.
Secara umum, menurut penelitian yang dipublikasikan di The Journal of Positive Psychology, perlu waktu sekitar 11 minggu bagi seseorang untuk bangkit paska perpisahan. Tetapi perpisahan dalam konteks pernikahan akan memakan waktu lebih lama. Bisa membutuhkan waktu selama 18 bulan untuk pulih dari sebuah perceraian.
Konselor hubungan dan terapi seks dari lembaga pelayanan hubungan, Relate di Inggris, Ammanda Major menekankan bahwa pemulihan diri pasca perpisahan membutuhkan proses dan waktu.
“Setiap akhir dari sebuah hubungan pasti terdapat sebuah periode untuk berduka. Dalam periode tersebut, pasangan yang patah hati dapat merefleksikan hubungan dan perilaku mereka selama ini,” ujar Ammanda.
TABLOIDBINTANG