TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu penyebab anak mengalami tantrum adalah ketika mereka tidak mendapatkan apa yang diinginkan. Namun perhatikan lagi, sesering apa anak mengalami tantrum akibat hal itu?
Waspadai jika anak cenderung selalu tidak sependapat dengan perkataan Anda, mudah marah, tersinggung, hingga mengalami tantrum. Bisa jadi mereka mengalami apa yang disebut oppositional defiant disorder (ODD).
Baca: Kerokan, Amankah untuk Si Kecil? Ini Jawaban Dokter
Menurut Alan Greene, dokter spesialis anak, penulis buku kesehatan anak, sekaligus pendiri situs web konsultasi Dr. Greene, “ODD adalah pola perilaku anak yang negatif, bermusuh, dan menentang yang di dalamnya termasuk gejala seperti mudah kehilangan kesabaran, dengan sengaja mengganggu orang lain, mudah marah, membenci, mendendam serta selalu berupaya membalas dendam, dll. sehingga menyebabkan dampak buruk dalam fungsi sosial,” kata Greene.
Diagnosis ODD baru bisa ditegakkan setelah mengamati perilaku anak dalam jangka waktu setidaknya 6 bulan atau lebih. Jadi anak yang sesekali mengalami tantrum belum tentu ODD.
Baca: Makna Nama Unik untuk Anak, Simak 4 Contoh Ini
Jika tidak ditangani dengan benar, ODD berpengaruh buruk dalam kehidupan sosial anak. Mereka sulit beradaptasi di sekolah, sulit bersosialisasi dengan teman sebaya, tidak mematuhi guru, hingga tidak menaati peraturan sekolah. Di rumah, ODD bisa merusak hubungan anak dengan orang tua dan saudara-saudara mereka.
ODD bisa terjadi karena multifaktor, seperti latar belakang masalah perilaku dalam keluarga, kemiskinan, kekerasan, faktor biologis, psikologis, dan pola asuh anak yang tidak konsisten. “Namun saya bersyukur hal-hal itu hanyalah faktor kemungkinan, bukan penyebab pasti ODD. Kabar baiknya, perilaku ini bisa diatasi,” kata Greene.