Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cegah Peradangan Periodontitis dengan Merawat Gusi

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi gigi putih alami. www.letstalkdental.com.au
Ilustrasi gigi putih alami. www.letstalkdental.com.au
Iklan

TEMPO.CO, JakartaGusi berperan penting dalam mendukung kesehatan gigi dan mulut. Bagaimana tidak, gusi adalah pintu masuk bakteri ke dalam tulang penyangga di sekitar akar gigi. Gusi berfungsi untuk melindungi tulang dan akar gigi, menjaga posisi gigi, membantu tersenyum, dan juga dapat mempengaruhi kesehatan tubuh lainnya.

World Health Organization (WHO) menyebutkan satu dari dua orang dewasa di dunia mengalami gingivitis atau peradangan gusi. Apabila tak segera ditangani, gingivitis dapat menyebabkan gangguan kesehatan mulut yang lebih serius dan meningkatkan risiko gigi tanggal.

Penyakit gigi dan mulut memiliki prevalensi yang cukup tinggi di Indonesia. Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdes) 2013, persentase masyarakat Indonesia memiliki masalah gigi dan mulut sebesar 25,9 persen. Hal tersebut meunujukan hampir 1 dari 4 orang Indonesia pernah atau sedang mengalami permasalahan gigi dan mulut, termasuk gusi.

Baca: Saran Dokter agar Gusi Sehat Bebas Penyakit

Dokter Spesialis Periodonsia RS Pondok Indah Dedy Yudha Rimanto mengatakan gingivitis atau radang gusi adalah masalah yang sering terjadi pada gusi yang tidak sehat, hal tersebut biasanya ditandai dengan gusi berdarah. Masalah tersebut biasanya terjadi akibat adanya penumpukan plak di gusi yang tidak dibersihkan. “Periodontitis tidak hanya terjadi pada gusi, tapi juga mempengaruhi jaringan penyangga lainnya seperti cementum, ligament dan alveolar bone,” kata Yudha di Jakarta.

Dia memaparkan cementum merupakan semen gigi yang terletak antara tulang dan akar. Ligamen adalah serabut penahan gigi supaya dapat menempel pada tulang. Apabila terjadi penumpukan plak atau karang gigi, gusi tidak dapat menyangga sehingga plak dapat masuk dalam penyangga gigi dan dapat menyebabkan gusi meradang, yang disebut juga periodontitis.

Dia mengatakan hal tersebut juga disebabkan karena stres, kondisi hormon, dan kuman yang menempel pada air liur. “Kalau disikat dengan pasta gigi, kumannya hilang namun aktif lagi 8-12 jam kemudian. Sedangkan kumur hanya mampu mencegah kuman untuk menempel pada gigi,” katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Apabila telah timbul tanda-tanda kerusakan atau peradangan, menurutnya penyakit tersebut masih apat dicegah dengan menyikat gigi secara teratur. Solusi dari permasalahan gusi ini termasuk relatif mudah, asalkan mengerti cara pencegahannya. Menyikat gigi dua kali sehari secara teratur dengan menggunakan pasta gigi yang diformulasikan khusus untuk menghancurkan plak adalah salah satu cara pencegahan yang paling efektif.

Namun, apabila seluruh penyangga gigi sudah rusak, gigi tersebut harus segera dicabut supaya tidak merambat. Pasalnya, dia mengatakan kerusakan gusi bersifat destruktif dan terus menerus, bahkan akan semakin sulit diatasi. Tak hanya itu, selain penanganan yang sulit, peradangan empat jaringan penyangga gigi bisa memicu infeksi organ lainnya. Lebih parah lagi dapat menyerang janin yang sedang di kandung pada ibu hamil. “Infeksi fokal bisa terjadi, seperti plak yang dapat mengalir ke jantung menyebabkan aterosklerosis, bisa menyebar ke selaput otak, hingga ke usus. Kuman yang menumpuk di empat jaringan penyangga itu juga bisa menyerang janin sehingga berat badan janin tidak ideal atau bahkan lahir cacat,” paparnya.

Baca: Gusi Mudah Luka, Awas Gejala Radang Gusi

Selain itu, kulitas hidup tentunya ikut menurun seiring dengan masalah periodontitis. Penyakit periodontitis, kata Yudha, ternyata dapat menyerang segala usia dan dari berbagai kalangan. Menurutnya, periodontis sudah menyerang kaum muda di usia 30 tahun, padahal sebelumnya penyakit tersebut menyerang pada usia 40 tahun. “Tingkat pendidikan tidak berpengaruh pada periodontitis, karena semua kalangan dari bawah hingga di atas bisa kena karena gaya hidup yang salah seperti rokok, makanan dan minuman yang buruk,” katanya.

Dia mengatakan makanan olahan atau gula dapat membuat kuman mudah berkumpul, sehingga membuat keasaman menurun. Dia mengatakan berkumur dengan obat kumur mampu menetralkan serta membuang plak di sela-sela gigi. “Bisa ditambah dengan dental floss untuk lebih membersihkan,” katanya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

2 hari lalu

Ilustrasi Semangka
7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

Semangka menjadi buah yang pas sebagai pilihan di bulan Ramadhan. Pada kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi, buah ini menjaga kesehatan dan keseimbangan nutrisi.


Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

4 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

Tingginya tingkat kolesterol biasanya dibarengi dengan gejala yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan lainnya.


5 Manfaat Minum Air Kelapa Hijau saat Berbuka Puasa

9 hari lalu

Ilustrasi kelapa muda (Pixabay.com)
5 Manfaat Minum Air Kelapa Hijau saat Berbuka Puasa

Tidak hanya segar, air kelapa hijau juga memiliki sejumlah manfaat yang signifikan bagi kesehatan tubuh.


6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

9 hari lalu

Ilustrasi santan kelapa. shutterstock.com
6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

Penting untuk menyadari bahwa santan juga memiliki sejumlah bahaya yang perlu diwaspadai, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan.


Penelitian Menunjukkan: Banyak Penyakit yang Bisa Timbul karena Kurang Tidur

11 hari lalu

Ilustrasi tidur. Pixabay
Penelitian Menunjukkan: Banyak Penyakit yang Bisa Timbul karena Kurang Tidur

Kekurangan waktu tidur akan menyebabkan tubuh seseorang mengalami beberapa masalah. Apa saja?


5 Manfaat Mengurangi Konsumsi Gula bagi Tubuh

12 hari lalu

Ilustrasi gula di dalam wadah. Foto: Freepik.com
5 Manfaat Mengurangi Konsumsi Gula bagi Tubuh

Mengurangi konsumsi gula dapat memberikan dampak yang baik untuk tubuh. Apa saja?


Ketahui Suhu AC untuk Bayi yang Ideal Berdasarkan Usianya

15 hari lalu

Suhu AC untuk bayi perlu disesuaikan sesuai dengan usianya. Hal ini agar suhu tidak terlalu dingin atau panas. Berikut ini informasinya. Foto: Canva
Ketahui Suhu AC untuk Bayi yang Ideal Berdasarkan Usianya

Suhu AC untuk bayi perlu disesuaikan sesuai dengan usianya. Hal ini agar suhu tidak terlalu dingin atau panas. Berikut ini informasinya.


5 Manfaat Makan Pepaya

15 hari lalu

Ilustrasi buah pepaya. Unsplash.com/Pranjall Kumar
5 Manfaat Makan Pepaya

Pepaya mengandung berbagai nutrisi dan bermanfaat bagi kesehatan. Apa saja?


Bolehkah Makan Gorengan Saat Berbuka Puasa? Ini Penjelasannya

15 hari lalu

Bolehkah makan gorengan saat berbuka puasa? Jawabannya adalah boleh, namun tetap mempertimbangkan asupannya. Ini penjelasan lengkapnya. Foto: Canva
Bolehkah Makan Gorengan Saat Berbuka Puasa? Ini Penjelasannya

Bolehkah makan gorengan saat berbuka puasa? Jawabannya adalah boleh, namun tetap mempertimbangkan asupannya. Ini penjelasan lengkapnya.


Benarkah Olahraga Berlebihan Bisa Menyebabkan Disfungsi Ereksi?

20 hari lalu

ilustrasi olahraga treadmill (pixabay.com)
Benarkah Olahraga Berlebihan Bisa Menyebabkan Disfungsi Ereksi?

Meski dapat meningkatkan risiko kesehatan tertentu, namun olahraga berlebihan tidak menyebabkan impoten atau disfungsi ereksi (DE).