TEMPO.CO, Jakarta - Demensia merupakan suatu kondisi saat kemampuan otak seseorang mengalami kemunduran. Gangguan ini ditandai dengan keadaan seseorang yang kerap lupa terhadap sesuatu, adanya perubahan kepribadian, sering keliru, dan memiliki emosi yang labil.
Baca juga:
Manfaat Super si Buah Naga
Ponsel Efektif Antarkan Bakteri, Apalagi bila Pakai Sarung Karet
Mau Gaya dengan Kacamata Hitam? Simak 4 Pilihan Gaya Ini
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Ari Fahrial Syam memaparkan bahwa demensia merupakan kelainan pada usia orang tua di atas 60 tahun yang berlangsung kronis dan perlu dilakukan pemeriksaan sejak dini.
“Berlangsungnya [demensia] ini kronis dan oleh karena itu penting memang dilakukan deteksi dini, apakah ada kelainan atau tidak karena semakin cepat ditangani lebih awal akan semakin cepat pula untuk diantisipasi dan pulih,” kata Ari.
Sementara itu, jika dibiarkan dan tidak diantisipasi, para lansia yang terlanjur pikun sudah termasuk dalam kategori lanjutan dan sudah sulit untuk dipulihkan.
Kendati secara umum demensia terjadi pada usia di atas 60 tahun, gangguan ini bisa saja sudah diderita oleh orang-orang yang berusia di bawah 60 tahun.
Hal ini terjadi karena kalangan orang-orang tersebut sudah memiliki beberapa penyakit, seperti stroke, kencing manis, dan komplikasi sehingga mendorong demensia muncul lebih cepat.
“Kalau sebelumnya memang sudah punya penyakit, ini bisa lebih cepat terkena demensia. Bisa juga sebelumnya memiliki banyak masalah dan banyak pikiran atau multifaktor, bisa lebih dulu. Semakin tua semakin berisiko mengalaminya,” jelas Ari.