Pada 8 Desember 1991, Perang Balkan menyerbu Modrici, yaitu sebuah desa kecil di dekat gunung Velebit, Dalmatia Utara. Keganasan militer Serbia mengeksekusi serta menembak keluarga Kroasia yang tidak berhasil kabur. Enam penduduk setempat, salah satunya adalah kakek Luka yang juga bernama Luka Modric (senior) terperangkap dalam baku tembak yang dilakukan oleh sekelompok orang Serbia. Luka Modric (Senior) yang tertembak saat sedang berjalan membawa ternaknya. Kejadian tersebut pada awalnya bermaksud untuk mengirim pesan kepada warga Modrici lainnya bahwa mereka harus meninggalkan kota, namun, ide tersebut justru merenggut nyawa Luka Modric (senior).
Pemain Kroasia, Luka Modric. (AP Photo)Luka sangat terpukul pada insiden tersebut. Seperti yang dilansir oleh thesun.co.uk, pada 9 Juli 2018, dia dibesarkan oleh kakeknya sementara orangtua Luka, Stipe dan Radojka bekerja lembur di pabrik rajut untuk memenuhi kecukupan kebutuhan finansial keluarga.
Luka jarang sekali bercerita mengenai pengalaman masa kecilnya yang pahit. Namun, saat dia bergabung pada Spurs di tahun 2008 lalu, Luka membahas kejadian yang merusak masa kecilnya secara singkat. "Saat perang dimulai, kami menjadi pengungsi dan waktu itu keadaan memang sangat sulit. Saat itu saya berumur enam tahun. Masa itu benar-benar masa yang sulit. Saya ingat jelas sekali kejadian pada masa itu, tapi saya tidak ingin membuat Anda memikirkan dan mengingat kejadian pada masa itu,"ungkap Luka.
“Kami tinggal di sebuah hotel selama bertahun-tahun dan kami juga berjuang agar dapat mencukupi kebutuhan kami. Tetapi, kecintaan saya pada sepakbola tidak pernah hilang. Saya ingat ada Ronaldo Brasil di bantalan pelindung tulang kering pertama saya. Saya sangat menyukainya," tambah Luka. “Perang itu membuat saya semakin kuat, meskipun masa itu adalah masa yang sangat sulit bagi saya dan keluarga saya. Saya tidak ingin berlarut-larut dengan masa itu selamanya, tetapi saya juga tidak ingin melupakannya,"jelas Luka.
Baca juga:
Pernikahan di Bhutan Bukti Cinta Lebih Kuat? Ini Kata Nadine
Ponsel Efektif Antarkan Bakteri, Apalagi bila Pakai Sarung Karet
Kejadian pada masa itu sukses membawa Luka menjadi seseorang yang tangguh selama menjalani karirnya. Usaha Luka mengirim Kroasia pada puncak final berhasil terwujud. Walaupun pada akhirnya, Krosia harus kalah telak oleh Perancis dengan skor 4-2 di final Piala Dunia 2018.
Luka Modric dan keluarga (instagram.com) Kehidupan pribadi Luka juga ikut berkembang baik. Luka menikah dengan Vanja Bosnic, yang juga bertindak sebagai agennya pada tahun 2010 di ibukota Kroasia, Zagreb. Pasangan ini pertama kali bertemu di agen olahraga Mamic, di mana Bosnic bekerja. Anak pertama mereka, Ivano, lahir tiga minggu setelah pernikahan mereka.Sejak itu, mereka memiliki dua putri, Ema dan Sofia.
Luka Modric sangat mencintai keluarga kecilnya. Melalui instagram miiliknya, Luka tidak hanya membagikan momen-momen saat dirinya bertanding, namun dirinya juga membagikan momen kebahagiaanya bersama keluarga. Salah satu foto menunjukkan Luka meggendong Sofia yang lahir pada 2017 lalu. Kebahagiaanya tampak pada foto Luka yang tengah menggendong Sofia erat dengan menuliskan "Sofia 2.10.2017". Selain itu, Luka juga pernah membagikan foto dirinya dan keluarga yang sedang liburan sambil mengendarai unta. Melalui postingan yang diunggah pada 24 Desember 2016, tampak Keluarga Luka dan teman-teman Luka sedang menikmati liburan mereka sambil menunggangi unta. "Menikmati liburan bersama keluarga dan teman-temanku.." tulis
Luka Modric.
THE SUN | INSTAGRAM | ALISHA ULFAH FIRDIANI