TEMPO.CO, Banyuwangi - Banyuwangi Fashion Festival (BFF) telah menjadi ajang bagi desainer lokal untuk mengekspresikan potensi fesyen mereka. Sebanyak 85 busana karya desainer Banyuwangi ditampilkan di atas panggung di Gedung Seni Budaya, Minggu, 15 Juli 2018.
Baca juga: Ini Dia 3 Rumah Mode yang Paling Diburu Pecinta Mode di Paris
Baca Juga:
Ada 11 desainer lokal yang tergabung dalam Banyuwangi Designer Community (BDC) unjuk kemampuan pada perhelatan ini. Mereka adalah Sanet Sabintang, Olis, Eko P, Amuzaki, Setya, Ridho, dan Rizkyesa. Ada juga Nirmala, Esy, Ocha, dan Almira.
Para perancang mengangkat tema pesona budaya dan alam Banyuwangi dalam karya-karya mereka. Mulai Teluk ijo, Api Biru (Blue Fire) Gunung Ijen, Pantai Boom, Gintangan, Djawatan, Pantai Pulau Merah, Segoro Anakan, Savana, Pantai Wedi Ireng, Belerang, hingga Pesisir Tabuhan.
Banyuwangi Fashion Festival (BFF) digelar di Gedung Seni Budaya, Minggu, 15 Juli 2018. Sebanyak 85 busana karya desainer Banyuwangi tampil dengan menawan di atas panggung BFF. (Foto: Humas Kabupaten Banyuwangi)
Desainer Amuzacky Fahim, 20 tahun, misalnya, menampilkan delapan gaun mewah yang diberi judul The Glance of Blue Fire. Semua busana dibuat dari kain jumputan yang menjadi ciri khasnya. Dia menggunakan kain dengan dominasi warna biru.
“Event ini menjadi media bagi kami untuk mempromosikan diri. Selama ini saya belajar mendesain secara otodidak. Panggung ini menambah pengalaman saya,” kata Amuzakcy yang koleksi ready to wear-nya diberi brand 'Amuza'.
Selain itu ada desainer Ridho, 32 tahun, yang mengangkat tema Inspirasi Gintangan untuk karyanya. Gintangan adalah desa di Kecamatan Rogojampi yang memiliki potensi kerajinan bambu. Produk desa ini telah diekspor ke berbagai Negara, mulai Amerika, Jerman hingga India.
Baca juga: Nostalgia Rumah Mode Papan Atas
Ridho mengaku telah melakukan survei ke pengrajin dan mempelajari proses pembuatan anyaman bambu. Ketelatenan, ketelitian dan keikhlasan para perajin itulah yang ia apresiasi. “Dan itu menjadi inspirasi saya dalam mendesain busana.”
Selain itu, BFF juga menampilkan desain busana muslim yang ditunjukkan beberapa desainer seperti Sanet Sabintang dan Almira. Sanet menampilkan busana-busana syar’i yang cantik dan cocok untuk remaja hingga dewasa. Sedangkan Almira menampilkan gaun-gaun pesta hingga busana pengantin mewah.
Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko mengatakan BFF memang dirancang untuk mewadahi kreativitas para desainer lokal. Menurutnya, setelah banyak event fesyen yang digelar pemerintah melibatkan desainer dari luar, diharapkan inspirasi desainer lokal bisa semakin berkembang.
DAVID PRIYASIDHARTA (Banyuwangi)