TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Kuwat Hudoyo berpesan agar calon jemaah haji waspada terhadap heatstroke karena cuaca saat ini di atas 40 derajat celcius. Kuwat meminta para Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) dibantu oleh tim promotif preventif (TPP) yang sudah ada, untuk menghindarkan calon jemaah haji dari heatstroke.
Baca: Pesan Pemerintah untuk Calon Jemaah Haji Indonesia
"Untuk mencegah terjadinya heatstroke, hindari kena terik matahari secara langsung; banyak minum air putih; jangan memaksakan diri untuk melakukan kegiatan di luar tempat tinggal karena begitu panas," kata Kuwat.
Selain itu, calon jemaah haji juga diimbau agar hati-hati terhadap penularan MERS-CoV untuk tidak dekat-dekat dengan unta. "Tim Kesehatan harus memantau jangan ada yang selfie dengan unta, karena kita masih cukup harus waspada. Saya harap datang 392 dan pulang 392 juga, sehat. Dan Insya Allah ibadah hajinya mabrur," kata Kuwat.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Eka Jusuf Singka mengatakan bahwa kondisi jemaah tahun ini lebih baik. Hasil pantauan timnya dari beberapa kloter yang telah berangkat, kondisi kesehatan jemaah haji lebih baik jika dibandingkan pada tahun yang lalu. “Jemaah tampak lebih sehat dan bugar. Mereka lebih awal dilakukan pembinaan di kabupaten kota," katanya.
Baca Juga:
Eka menambahkan, di bandara Madinah dan Jeddah juga di siapkan Tim Panitia Penyelenggara Ibadah Haji bidang kesehatan bandara. "Tim PPIH ini selalu siap melayani jemaah saat tiba di Bandara dan saat kepulangan nanti," ujar Eka.
Andri, perawat yang bertugas sebagai TKHI pada kloter pertama embarkasi Padang ini, yang mendampingi jemaah mengaku telah memberi pengarahan kepada jemaah. "Kami arahkan dulu sebelum dia berangkat. Kami minta melakukan senam peregangan di tempat. Sering minum karena waktu di pesawat dingin, kita tidak merasakan haus, tapi tahu-tahunya kita dehidrasi," kata Andri.
Untuk mengantisipasi masalah kesehatan, TKHI telah meminta calon jemaah haji untuk membawa obat yang sesuai dengan kebutuhannya berapa hari jemaah di Tanah Suci.
Kloter pertama dari Padang, Sumatera Barat mendarat pada Ahad 16 Juli lalu di Madinah. Kuwat menyerahkan secara simbolis alat pelindung diri (APD) kepada jemaah kloter pertama. Sebanyak 387 jemaah dan 5 petugas kloter tiba dengan selamat. Setelah melakukan perjalanan panjang, tepat pukul 11.35 waktu Arab Saudi, kloter pertama embarkasi Padang mendarat di Bandara Abdullah Mohammed Abdul Aziz (Amaa) Madinah, Arab Saudi.
Baca: Kemenhub Pastikan Semua Pesawat Siap Angkut Jemaah Haji 2018
Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel beserta Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dari Kemenkes dan Kemenag menyambut jemaah di loby terminal Haji Bandara Amaa. Penyambutan ditandai dengan penyerahan bendera merah putih dari ketua kloter kepada Agus dilanjutkan dengan penyerahan alat pelindung diri kepada jemaah haji.
Kuwat menyampaikan rasa syukurnya karena jemaah haji yang berangkat semua sehat, hanya ada 1 jemaah yang sedang diobservasi. "Ada satu yang di klinik tapi tidak ada hal yang serius, hanya perlu diobservasi. Ini tanggung jawab kita semuanya termasuk TKHI (tenaga kesehatan haji Indonesia) untuk memantau kesehatan semua jamaah. Harapan kami 392 datang, pulang juga 392 jemaah dengan kondisi tetap sehat. Jaga kesehatan dan ikuti petunjuk dari tim kesehatan yang ada di Arab Saudi," kata Kuwat.