Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hari Anak Nasional, Ini Risiko Penyakit Bila Menikah Usia Anak

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi pernikahan. Shutterstock
Ilustrasi pernikahan. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pada peringatan Hari Anak Nasional yang jatuh pada 23 Juli, ada beberapa isu yang diangkat. Aktivis perempuan di Sulawesi Tengah misalnya, meminta pemerintah meminimalisasi terjadinya pernikahan dini. Seruan ini sebagai bentuk langkah perlindungan dan pemenuhan hak anak di daerah tersebut.

Baca: Kementerian PPPA Kirim Tim Cek Pernikahan Dini di Bantaeng

Perkawinan usia anak memang masih terjadi di beberapa negara khususnya di negara berkembang dan miskin. Pernikahan dini ini banyak dialami oleh anak perempuan yang berpendidikan rendah dan berasal dari keluarga kurang mampu. Beberapa dari mereka pun tinggal di pedesaan atau di daerah tertinggal.

Vice President of Life Operation division Sequis Eko Sumurat mengingatkan bahwa penting untuk menekan kematian ibu dan anak. Salah satunya dengan menentang perkawinan usia anak. "Anak mendapatkan hak untuk bertumbuh, bermain, memiliki rasa aman, pendidikan terbaik dan gizi yang layak, serta layanan kesehatan," kata Eko dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 23 Juli 2018.

Menyambut Hari Anak Nasional 2018, Sequis mengajak masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya perkawinan usia anak. Sehingga anak bisa memikiki kesempatan lebih baik untuk berkontribusi bagi bangsa. "Kita perlu menyadari risiko yang ditimbulkan dari pernikahan dini," kata Eko.

Berikut adalah risiko kehamilan dan persalinan yang mengintai pada pernikahan usia dini.

Secara anatomi, tubuh remaja belum siap untuk proses mengandung dan melahirkan. Dokter spesialis kebidanan dan penyakit kandungan Omni Hospitals Alam Sutera Hanjojo Tjandra mengatakan seseorang yang sudah mengalami pubertas belum dapat disebut dewasa. Karena pubertas menandakan si anak memasuki masa remaja. "Pada masa ini, organ reproduksi mulai tumbuh dan berkembang menuju kedewasaan. Jadi sebaiknya tidak digunakan untuk melakukan hubungan seksual dan reproduksi," kata Handojo.

Pernyataan tersebut dikuatkan oleh Head of Health Claim Department Sequis A.P. Hendratno. Menurutnya, masa pubertas pada remaja putri terkait dengan mendapatkan haid dan tidak berhubungan dengan dewasa secara biologis maupun mental. Organ reproduksi pun bertumbuh tidak persis sama untuk setiap orang, biasanya antara usia 16 -22 tahun. Organ intim berfungsi 100 persen biasanya ketika mencapai minimal 3-5 tahun pascahaid. Perkawinan usia anak biasanya tidak didasari oleh pengetahuan reproduksi dan secara anatomi tubuh pun belum siap untuk melakukan hubungan seks dan melahirkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Fenomena Menikah Muda, Ini Pemicunya Menurut Psikolog

Hendra mengatakan hubungan seksual yang dilakukan di usia kurang dari 17 tahun dan dilakukan dengan paksaan tanpa pengetahuan dasar kesehatan reproduksi mengandung risiko terkena penyakit menular seksual, penularan infeksi HIV, dan kanker leher rahim. Hal ini terjadi karena organ reproduksi anak perempuan belum siap untuk melakukan hubungan seksual. Ukuran rahim remaja putri pun belum siap untuk kehamilan. Ukuran panggul pun belum siap sepenuhnya untuk persalinan. "Sehingga persalinan pada masa remaja dapat meningkatkan risiko persalinan caesar dan komplikasinya," kata Hendra.

Handojo menambahkan selain komplikasi dan kemungkinan anak melakukan persalinan caesar, perempuan itu akan mengalami plasenta akreta atau perlengketan ari-ari pada harim. "Pada paska persalinan juga akan rentan karena pendarahan," kata Handojo.

Hubungan seksual dan kehamilan di usia muda juga bisa mengakibatkan komplikasi obstructed labour, yaitu gangguan pada fungsi otot uterus. Pada kasus ini terjadi peregangan uterus yang berlebihan. Hubungan seksual dan kehamilan di usia muda pun kemungkinan akan mengalami obstetric fistula, yaitu urin atau feses melalui vagina karena tejadi kebocoran akibat rusaknya organ kewanitaan. Penyakit lain yang mengintai adalah carsinoma serviks atau penyakit kanker leher rahim karena semakin muda usia seseorang melakukan hubungan seksual pertama kalinya, maka semakin besar risiko terkontaminasi virus pada daerah reproduksi.

Baca: Serius Mau Menikah Muda? Simak dulu 4 Tantangan Ini

Handojo menambahkan pada masa kehamilan, ibu yang masih remaja juga rentan mengalami anemia atau kekurangan darag dan tekanan darah tinggi. Sayangnya, kondisi ini sering tidak terdeteksi pada tahap awal, tapi dapat menyebabkan terjadinya kejang, pendarahan bahkan kematian pada ibu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

18 jam lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi. TEMPO/Tony Hartawan
OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?


Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

3 hari lalu

Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.


Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

4 hari lalu

Kebiasaan Anak Berbohong
Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

7 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

8 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

9 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

11 hari lalu

Perdana Menteri Isael, Benjamin Netanyahu dan Pemimpin group Hamas, Ismail Haniyeh. REUTERS/Ronen Zvulun dan Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

Pasukan Israel membunuh tiga putra pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dalam serangan udara di Gaza tanpa berkonsultasi dengan PM Benyamin Netanyahu


Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

13 hari lalu

Ilustrasi keluarga. Freepik.com/Lifestylememory
Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

KPAI meminta orang tua memanfaatkan momen libur Idul Fitri untuk memaksimalkan peran pengasuhan yang terbaik bagi anak.


Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

14 hari lalu

Menu sambal goreng hati sapi. shutterstock.com
Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?


Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

15 hari lalu

Ilustrasi protokol kesehatan / menjaga jarak atau memakai masker. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.