TEMPO.CO, Jakarta - Tentu ada saja hambatan jemaah haji yang sedang melaksanakan ibadah di tanah suci. Salah satu yang cukup sering terjadi adalah banyaknya jemaah haji Indonesia yang tersesat karena terpisah dari rombongan. Kebanyakan dari mereka bingung ketika keluar masjid menuju pondokan. Menurut Kepala Pusat Kesehatan Haji Eka Jusuf Singka , tersesat tidak hanya dialami oleh jemaah haji yang lanjut usia saja, tapi bisa terjadi pada siapa saja.
Baca: Jemaah Haji Diminta Rajin Semprot Wajahnya dengan Air
“Kita sendiri pun bisa tersesat tergantung dengan orientasi kita pada saat itu yaitu orientasi waktu dan tempat. Biasanya kalau orang sehat dan bugar dan mengalami dehidrasi bisa mengalami kondisi kurang stabil dan mengalami kelupaan sehingga menyebabkan tersesat,” kata Eka dalam keterangan pers yang diterima Tempo.
Untuk mengatasinya, Eka memberikan tips sederhana yaitu jemaah jangan keluar pondokan sendiri. Kalau tertinggal di masjid, lihat orang Indonesia pulang. Ikuti saja orang Indonesia tersebut kemudian lapor di pondokan. Nanti akan dibantu oleh petugas yang di pondokan untuk diantar ke kelompoknya. “Ini adalah strategi yang paling sederhana dan bisa diimplementasikan bila dibantu oleh seluruh pihak khususnya Ketua Kloter dan Ketua Rombongan,” kata Eka.
Eka juga memberikan tips bagi jemaah yang kelelahan. Menurut Eka, kelelahan ini banyak dirasakan tidak hanya pada jamaah tapi juga pada petugas. Kondisi lelah dianggap sangat wajar dialami jemaah atau petugas. Eka menjelaskan bahwa kondisi lelah adalah sesuatu yang fisiologis. Untuk mengatasinya, perlu dengan mengendalikan diri untuk istirahat. “Ini menjadi dakwah kesehatan haji. Jaga kesehatan, lihat kondisi tubuh dan batasi kegiatan yang tidak penting. Jangan lupa kalau mau ke masjid sarapan roti atau kurma. Usahakan perut jangan kosong,” kata Eka.
Baca Juga:
Baca: Dehidrasi, Jemaah Haji Ini Seolah Alami Gangguan Jiwa
Sementara bila menemukan jemaah haji yang pingsan, Eka menganjurkan agar jemaah tersebut diamankan dulu ke tempat yang aman dari sengatan matahari dan segera hubungi petugas. “Tim kesehatan bisa melakukan intervensi. Untuk kasus ini disiram pakai air. Kita punya Kanebo yang jauh lebih stabil menyerap airnya. Ini bisa dipakai untuk mengompres jemaah haji. Disiram air dingin sebanyak-banyaknya atau kalau ada tim medis supaya cepat ditangani,” katanya.